commit to user 9
yang  dimiliki  seseorang  sebagai  hasil  dari  proses  belajarnya.  Jadi  prestasi  belajar dapat  diartikan  sebagai  tingkat  keberhasilan  siswa  dalam  belajar  yang  dinyatakan
dalam  nilai,  nilai  tersebut  diberikan  guru  setelah  siswa  melaksanakan  serangkaian proses pembelajaran.
Fungsi utama prestasi belajar menurut Zaenal Arifin 2009, yaitu a.
Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. Tidak hanya seberapa banyak pengetahuan yang dikuasai
peserta  didik  tapi  kualitas  dari  pengetahuan  itu  juga  perlu  dipertimbangkan dalam mengukur prestasi belajar peserta didik.
b. Prestasi  belajar  sebagai  lambang  keingintahuan  yang  merupakan  kebutuhan
umum manusia, dengan adanya rasa ingin tahu maka manusia terus belajar untuk mencapai kepuasan hasrat ingin tahu tersebut, hasil dari usaha belajar inilah yang
disebut prestasi. c.
Prestasi  belajar  dapat  dijadikan  pendorong  bagi  peserta  didik  dalam meningkatkan ilmu pendidikan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik
feedback
dalam meningkatkan mutu pendidikan. d.
Fungsi  prestasi  belajar  tidak  hanya  sebagai  indikator  keberhasilan  dalam  suatu studi tertentu tetapi juga indikator kualitas institusi pendidikan. Indikator kualitas
ini meliputi indikator intern dan ekstern. e.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap kecerdasan peserta didik yaitu  seberapa  banyak  materi  pelajaran  yang  mampu  diserap  peserta  didik,
sehingga  guru  tidak  hanya  memberikan  materi  yang  banyak  tetapi  diimbangi dengan kemampuan peserta didik dalam menyerap materi tersebut.
2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
Suatu  pembelajaran  yang  menyenangkan  dan  aktif  dapat  tercipta  apabila didukung dengan model pembelajaran yang tepat. Pemilihan model pembelajaran ini
tidaklah  mudah  dikarenakan  suatu  model  pembelajaran  yang  tepat  haruslah  sesuai dengan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas dan media yang tersedia, serta
commit to user 10
kondisi guru. Hal ini bertujuan agar dalam proses pembelajaran, potensi siswa dapat berkembang  secara  maksimal.  Potensi  siswa  ini  dapat  berupa  kemampuan  kognitif
pemahaman  dan  pengetahuan,  afektif  sikap  dan  respons,  dan  psikomotorik ketrampilan. Men
urut Agus Suprijono 2009 : 46 model pembelajaran ialah “Pola yang  digunakan  sebagai  pedoman  dalam  merencanakan  pembelajaran  di  kelas
maupun tutorial”. Jadi  model pembelajaran dapat berfungsi  sebagai suatu pedoman atau  petunjuk  bagi  guru  dalam  merencanakan  aktivitas  belajar  mengajar  di  dalam
kelas.  Banyak  cara  dan  usaha  yang  dapat  dilakukan  guru  dalam  meningkatkan keaktifan  siswa  yang  pada  akhirnya  akan  berdampak  pada  prestasi  belajar  siswa,
salah  satunya  melalui  penerapan  model  pembelajaran  kooperatif
cooperative learning
. Menurut  Slavin  2009  pembelajaran  kooperatif  merujuk  pada  metode
pembelajaran  dimana  para  siswa  bekerja  dalam  kelompok  kecil  untuk  saling membantu  dalam  mempelajari  materi  pelajaran.  Dalam  pembelajaran  ini  siswa
dituntut untuk saling bekerja sama dan membantu teman dalam suatu kelompok kecil, sehingga  akan  terbentuk  suatu  hubungan  saling  ketergantungan  antara  siswa  yang
pandai  dan  siswa  yang  kurang  pandai.  Hal  serupa  juga  dikemukakan  oleh  Arends 2008,  model  pembelajaran  kooperatif  menuntut  kerjasama  dan  interdependensi
siswa  dalam  struktur  tugas,  tujuan,  dan  penghargaannya.  Pernyataan  dari  Arends tersebut  mendukung  pendapat  Slavin  bahwa  penerapan  model  pembelajaran
kooperatif  siswa  dituntut  untuk  saling  bekerja  sama  sehingga  terbentuk  saling ketergantungan yang positif yaitu ketergantungan dalam tugas, tujuan, dan hasil yang
diperoleh penghargaan. Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan pengetahuan,
konsep,  kemampuan,  dan  pemahaman  kepada  siswa  agar  dapat  memberikan kontribusi  saat  terjun  dalam  masyarakat.  Namun  pemberian  bekal  kepada  siswa  ini
tidaklah  hanya  dengan  menjejali  siswa  dengan  berbagai  ilmu,  pengetahuan,  dan ketrampilan  saja.  Melainkan  dengan  menciptakan  sebuah  pembelajaran  yang
menyenangkan  sehingga  siswa  tidak  merasa  bosan  dalam  belajar.  Berdasarkan
commit to user 11
penemuan Johnson dan Johnson yang dikutip Slavin 2009 bahwa bagi siswa belajar dalam kelompok itu lebih menyenangkan daripada belajar secara individual.  Belajar
kelompok  dalam  pembelajaran  kooperatif  tidaklah  sama  dengan  belajar  kelompok dalam  pembelajaran  biasa.  Berikut  beberapa  karakteristik  pembelajaran  kooperatif
yang membedakannya dengan belajar kelompok yang biasa: a.
Tujuan kelompok Dalam  pembelajaran  kooperatif,  hampir  semua  model  pembelajarannya
memiliki  tujuan  kelompok  yang  disertai  dengan
reward
atau  penghargaan bagi kelompok yang mampu mencapai tujuan tersebut.
b. Tanggung jawab individual
Pertanggung  jawaban  ini  diperoleh  dengan  dua  cara,  yaitu  dengan menjumlah  skor  kelompok  atau  kuis  individual  dan  cara  kedua  dengan
spesialisasi  tugas  dimana  setiap  siswa  dalam  kelompok  diberi  tanggung jawab khusus.
c. Kesempatan sukses yang sama
Dalam  pembelajaran  kooperatif,  setiap  siswa  dalam  kelompok  memiliki kesempatan sukses  yang sama. Hal  ini dikarenakan dalam sebuah tim  juga
terdapat sebuah kompetisi antar anggotanya. d.
Kompetisi tim Dalam  pembelajaran  ini  terjadi  kompetisi  antar  tim  sebagai  sarana  agar
setiap  siswa  dalam  kelompok  mampu  bekerja  sama  dan  memenangkan kompetisi dengan tim lainnya.
e. Spesialisasi tugas
Metode  ini  menuntut  siswa  melaksanakan  tugasnya  masing-masing  dalam kelompok dan mampu bertanggung jawab dalam tugasnya demi tercapainya
tujuan kelompok. f.
Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok Kecuali  TAI
Team-Assisted  Individualization
dan  CIRC
Cooperative Integrated  Reading  and  Composition
yang  mengadaptasi  pengajaran
commit to user 12
terhadap  kebutuhan  individual  siswa,  maka  hampir  semua  pembelajaran kooperatif menggunakan pengajaran  yang mempercepat langkah kelompok
dengan mengadaptasi kebutuhan kelompok. Slavin, 2009
Tidak semua pembelajaran kelompok dapat dikatakan
cooperative learning
, Roger dan David  Johnson dalam Anita  Lie 2008 mengatakan ada lima unsur  yang
harus diterapkan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu : a.
Saling ketergantungan positif Agar  kerja  kelompok  efektif,  seorang  guru  harus  menyusun  tugas
sedemikian rupa
sehingga setiap
anggota kelompok
harus menyelesaikannya  demi  mencapai  tujuan  kelompok.  Dalam  proses
penyelesaiannya  tersebut  terjadi  saling  ketergantungan  antar  anggota kelompok.
b. Tanggung jawab perseorangan
Setiap  anggota  kelompok  diberi  tugas  yang  berbeda,  hal  ini  dimaksudkan agar setiap anggota dapat bertanggung jawab menyelesaikan tugas tersebut
demi ketercapaian tugas kelompok. c.
Tatap muka Kegiatan interaksi dalam tatap muka akan memberikan pembelajaran untuk
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. d.
Komunikasi antaranggota Keberhasilan suatu kelompok akan bergantung pada kesediaan anggotanya
untuk saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka. e.
Evaluasi proses kelompok Proses  evaluasi  memerlukan  jadwal  khusus  untuk  mengevaluasi  proses
kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka. Pembelajaran  kooperatif  menurut  Slavin  2009  adalah  solusi  yang  ideal
terhadap permasalahan kurangnya kesempatan berinteraksi yang kooperatif dan tidak dangkal  diantara siswa dari latar belakang  yang  berbeda.  Hal  ini dikarenakan dalam
commit to user 13
pembelajaran kooperatif, sebuah pembelajaran di kelas dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok  kecil  yang  diharapkan  dapat  terjalin  suatu  hubungan  yang
kooperatif antar teman dalam satu kelompok maupun antarkelompok. Arends  dalam  bukunya
Learning  to  Teach
2008  mengungkapkan  bahwa sedikitnya ada 3 tujuan penting dari pembelajaran kooperatif, yaitu prestasi akademis,
toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman, dan pengembangan ketrampilan sosial yang berupa kerjasama dan kolaborasi antar siswa.
3. Model Pembelajaran Kooperatif