b. Subyek yang masih dalam keadaan masih berpuasa kemudian diambil darah
kapiler subyek untuk mengukur glukosa darah puasa. c.
Subyek diberi pangan acuan yaitu roti tawar yang mengandung 50 gr karbohidrat.
d. Sampel darah subyek diambil setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30
menit pada jam ke-2 menit 15, 30, 45, 60, 90, dan ke 120dan diukur kadar glukosa darahnya menggunakan glukometer. Selama penelitian subyek
diminta untuk tidak melakukan kegiatan aktifitas berat dan merokok. e.
Satu minggu kemudian dilakukan pengujian pangan uji berupa roti tawar tepung bengkuang dengan prosedur yang sama seperti uji pangan acuan.
f. Data kadar gula darah pada setiap waktu pengambilan sampel diplot pada
dua sumbu, waktu dalam menit x dan kadar glukosa darah y. g.
Indeks glikemik ditentukan dengan cara membandingkan luas daerah di bawah kurva antara pangan yang diukur indeks glikemiknya dengan pangan
acuan.
3.8 Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.8.1 Metode Pengolahan Data
Data hasil respon glukosa darah subyek pada setiap waktu pengambilan dirata-ratakan kemudian ditebarkan dalam sumbu x waktu dan sumbu y kadar
glukosa darah menggunakan kertas grafik. Dengan demikian akan diperoleh sebuah kurva yang menunjukkan respons glukosa darah terhadap pangan yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan untuk masing-masing subyek. Indeks glikemik ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Luas daerah di bawah kurva respons glukosa darah setelah 2 jam terhadap pangan uji yaitu roti tawar
tepung bengkuang
Indeks Glikemik
× 100
Luas daerah di bawah kurva respons glukosa darah tubuh settelah 2 jam terhadap pangan acuan yaitu
roti tawar
Luas area di bawah kurva dapat dihitung dengan beberapa cara seperti : integral dari persamaan polinom dan menghitung luas bangun. Perhitungan luas
daerah di bawah kurva dapat disesuaikan dengan data respons glukosa darah subyek. Apabila kurva respons glukosa darah subyek cenderung naik turun,
dikhawatirkan bila menggunakan luas berdasarkan integral polinom maka persamaan polinom yang dihasilkan kurva tidak signifikan. Sehingga, perhitugan
luas daerah kurva sebaiknya dihitung secara manual dengan cara menarik garis horizontal dan membuat garis vertikal berdasarkan waktu pengambilan darah
sehingga kurva membentuk luas bangun. Luas area dibawah kurva diperoleh dengan cara menjumlahkan masing-masing luas bangun.
3.8.2 Metode Analisa Data
Data yang dikumpulkan, disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Subyek
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Siagian 2006, subyek dalam penelitiannya tersebut berjumlah 8 orang. Subjek adalah laki-laki dan perempuan,
berumur 18-30 tahun Soh Miller, 2006 dalam Septiyani, 2012, memiliki indeks massa tubuh normal antara 18,5-22,9 kgm
2
WHO Asia Pasifik, 2000 dalam Septiyani, 2012, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dalam
keadaan sehat, tidak memiliki riwayat DM, tidak sedang mengalami gangguan pencernaan, tidak sedang menjalani pengobatan Lee, 2009 dalam Septiyani,
2012. Karakteristik subyek dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.1 Karakteristik Subyek Subyek
Jenis Kelamin LP
Umur Tahun
IMT kgm
2
Kategori
1 P
21 19,4
Normal 2
P 22
22,1 Normal
3 L
23 22,2
Normal 4
P 22
21,5 Normal
5 P
22 21,8
Normal 6
P 20
20,7 Normal
7 L
22 20,0
Normal 8
P 23
22,2 Normal
Rata-rata 22
21,2
Berdasarkan data karakteristik subyek diatas,jumlah subyek yang berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 2 orang dan perempuan berjumlah 6 orang. Umur rata-rata subyek adalah 22 tahun dan semua subyek memiliki status gizi baik
dengan rata-rata indeks massa tubuh IMT 21,2 kgm
2
.
Universitas Sumatera Utara