Penentuan Jumlah Porsi Pangan Uji Pengukuran Indeks Glikemik

4.5 Pengukuran Indeks Glikemik Roti Tawar Bengkuang

Penelitian ini telah memperoleh izin dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU pada tanggal 7 Juni 2016 dengan nomor 901VISP2016. Penentuan indeks glikemik dilakukan menggunakan subyek manusia. Hal ini dikarenakan metabolisme tubuh manusia sangat rumit sehingga sulit ditiru secara in vitro Ragnhild et al 2004 dalam Sundari 2014.

4.6.1 Penentuan Jumlah Porsi Pangan Uji

Masing-masing pangan uji yang diberikan setara dengan 50gr kandungan karbohidrat tersedia available carbohydrate. Jumlah pangan uji yang harus dikonsumsi oleh subyek disajikan pada tabel berikut. Tabel. 4.3 Jumlah Pangan Uji Setara dengan 50gram Karbohidrat Pangan Uji Karbohidrat Pangan Serat Pangan Available Carbohydrate Porsi gram Roti Tawar 50 1,35 48,65 102,77 Roti Tawar Bengkuang 67,67 3,42 64,25 77,82 Karbohidrat tersedia available carbohydrate dihitung menggunakan pendekatan kandungan karbohidrat dikurangi kandungan serat pangan Izzati, 2015. Perhitungan untuk menentukan jumlah porsi roti tawarputih dan roti tawar bengkuang yang diberikan kepada subyek yang setara dengan 50 gram karbohidrat dihitung dengan sebagai berikut. Jumlah porsi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah porsi roti tawar yang mengandung 50 gram karbohidrat yaitu 102,77 gram, jumlah porsi roti tawar bengkuang yang mengandung 50 gram karbohidrat masing-masing 77,82 gram.

4.6.2 Pengukuran Indeks Glikemik

Berdasarkan hasil pengukuran glukosa darah yang dilakukan dengan menggunakan alat Easy Touch ® GCU diperoleh respons glukosa darah responden terhadap pemberian pangan acuan roti tawar dan pangan uji roti tawar bengkuang. Data hasil pengukuran glukosa darah suyek terhadap pangan acuan dan pangan uji ditebarkan dalam sumbu X waktu dan sumbu Y kadar glukosa darah menggunakan Software Microsoft Excell 2007. Dengan demikian, akan diperoleh sebuah kurva yang menunjukkan respons glukosa subyek, rata-rata respons glikemik subyek penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini. Waktu Pengambilan Darah menit Gambar 4.3 Kurva Respons Kadar Glukosa Darah terhadap Roti Tawar dan Roti Tawar Bengkuang Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kurva di atas dapat dilihat pemberian roti tawar menaikkan kadar glukosa darah dari 71 mgdL pada t.0’ menjadi 111 mgdL pada t.45’ berarti mengalami kenaikan sebesar 40 mgdL atau 56,3. Nilai ini merupakan puncak kenaikan karena pada menit selanjutnya adar glukosa darah menurun. Sedangkan hasil respons glukosa darah responden terhadap pemberian pangan uji roti tawar bengkuang menaikkan kadar glukosa darah dari 70,3 mgdL pada t.0’ menjadi 97,1 mgdL pada t.45’ berarti mengalami kenaikan sebesar 26,8 mgdL atau 38,12. Nilai ini merupakan puncak kenaikan karena pada menit selanjutnya kadar glukosa darah menurun. Berdasarkan kurva respons glukosa darah yang dibuat dengan bantuan Microsoft Excell dapat digunakan untuk menghitung luas area bawah kurva Area Under Cerve, AUC. Luas daerah di bawah kurva dapat dihitung secara manual dengan cara menarik garis horizontal dan membuat garis vertikal berdasarkan waktu pengambilan darah sehingga kurva membentuk luas persegi panjang. Interval diperoleh dengan cara menjumlahkan masing-masing luas area. Indeks glikemik dihitung dengan membandingkan interval kurva pangan uji dengan interval kurva pangan acuan. Nilai indeks glikemik pangan uji diperoleh dari hasil rata-rata nilai indeks glikemik individu 8 orang subyek penelitian. Pengukuran nilai indeks glikemik pangan uji ini menggunakan metode kertas milimeter blok. Pengukuran dengan menggunakan metode ini dilakukan secara manual yaitu dengan menggambarkan kurva respons glukosa darah subyek pada kertas millimeter blok. Setelah menggambarkan kurva pada kertas millimeter Universitas Sumatera Utara blok, ditarik garis vertikal dan horizontal pada kurva sehingga membentuk bangunan persegi panjang. Persegi panjang yang terbentuk memiliki sisi yang diambil dari luar kurva dan memiliki sisi yang dibuang dari dalam kurva. Sisi persegi panjang yang diambil dari luar kurva harus sama besar dengan sisi persegi panjang yang dibuang dari dalam kurva. Interval roti tawar dibagi menjadi beberapa subinterval yaitu 12 subinterval. Masing-masing subinterval ini dijadikan alas persegi panjang P 1 , P 2 , P 3 , P 4 , P 5 , P 6 , P 7 , P 8 , P 9 , P 10 , P 11 dan P 12 . Perhitungan luas area di bawah kurva roti tawar dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4.4 Kurva Perhitungan Luas Area di Bawah Kurva Roti Tawar Berdasarkan kurva perhitungan luas area persegi pada roti tawar diatas, diperoleh hasil perhitungan untuk 11 bangunan persegi panjang adalah sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.6 Perhitungan Luas Area Persegi Panjang pada Roti Tawar Area Sisi Luas Area P L P 1 14 5 70 P 2 19 6 114 P 3 34 10 340 P 4 39 5 195 P 5 40 10 400 P 6 39 15 585 P 7 34 20 680 P 8 29 10 290 P 9 24 10 240 P 10 19 7 133 P 11 15 8 120 P 12 14 5 70 Luas Area Total 3237 Berdasarkan perhitungan luas area di bawah kurva pada roti tawar pada tabel diatas, diperoleh hasil perhitungan luas area roti tawar yang memiliki 12 subinterval yaitu sebesar 3237. Perhitungan interval roti tawar ini dilakukan dengan cara melakukan perkalian luas area persegi panjang yaitu panjang x lebar P x L. Luas area total persegi panjang pada roti tawar pangan acuan dijadikan angka yang dibagi dalam rumus perhitungan indeks glikemik. Sedangkan interval roti tawar bengkuang dibagi menjadi 9 subinterval. Masing-masing subinterval ini dijadikan alas persegi panjang P 1 , P 2 , P 3 , P 4 , P 5 , P 6 , P 7 , P 8 , P 9 , P 10 P 1 , P 2 , P 3 , P 4 , P 5 , P 6 , P 7 , P 8 , dan P 9 . Perhitungan luas area di bawah kurva pada roti tawar bengkuang dapat dilihat pada gambar berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 Kurva Perhitungan Luas Area di Bawah Kurva Roti Tawar Bengkuang Berdasarkan kurva perhitungan perhitungan luas area di bawah kurva pada roti tawar bengkuang diatas, diperoleh hasil perhitungan untuk 9 persegi panjang adalah sebagai berikut: Tabel. 4.7 Perhitungan Luas Area Persegi Panjang pada Roti Tawar Bengkuang Area Sisi Luas Area P L P 1 13 10 130 P 2 22 5 110 P 3 25 20 500 P 4 26 18 468 P 5 19 6 114 P 6 15 13 195 P 7 12 9 108 P 8 29 6 174 P 9 5 4 20 Luas Area Total 1819 Berdasarkan perhitungan luas area di bawah kurva pada roti tawar bengkuang pada tabel diatas, diperoleh hasil perhitungan luas area roti tawar bengkuang yang memiliki 9 persegi panjang yaitu sebesar 1819. Perhitungan luas Universitas Sumatera Utara area di bawah kurva pada roti tawar bengkuang ini dilakukan dengan cara melakukan perkalian luas area persegi panjang yaitu panjang x lebar P x L. Indeks glikemik dihitung dengan membandingkan luas area di bawah kurva roti tawar bengkuang dengan luas area di bawah kurva roti tawar. Nilai indeks glikemik pangan uji dihitung berdasarkan rumus: Indeks glikemik Berdasarkan hasil perhitungan dengan membandingkan antara luas area pangan uji berupa roti tawar bengkuang dengan pangan acuan berupa roti tawar yang menggunakan rumus tersebut, diperoleh hasil nilai indeks glikemik roti tawar bengkuang yaitu sebesar 56. Pada penelitian ini, pangan acuan roti tawar digunakan sebagai pembanding luas area respons glukosa darah dalam rumus penentuan indeks glikemik pangan uji. Dari hasil perhitungan nilai indeks glikemik, pangan uji roti tawar bengkuang dikategorikan sebagai jenis nilai indeks glikemik sedang 55-70. Nilai indeks glikemik tersebut menunjukkan bahwa roti tawar bengkuang lebih lambat menaikkan kadar glukosa darah dibandingkan dengan roti tawar biasa. Universitas Sumatera Utara 58

BAB V PEMBAHASAN