Pengukuran Indeks Glikemik Roti Tawar Tepung Bengkuang

3.7.3 Pengukuran Indeks Glikemik Roti Tawar Tepung Bengkuang

Pengukuran nilai indeks glikemik dilakukan dengan membandingkan luas area dibawah kurva respon glukosa darah terhadap pangan uji dibandingkan dengan luas area dibawah kurva respon glukosa darah terhadap pangan acuan. Pengukuran glukosa darah dilakukan dengan menggunakan alat Glukometer Easy Touch. Sampel darah diperoleh dari permukaan kulit setelah sedikit perlukaan kecil dengan menggunakan lancet alat penusuk khusus, kemudian darah pada pembuluh kapiler subyek disentuhkan pada celah sensor di ujung strip uji yang telah terpasang pada detektor digital glukometer sedemikian sehingga kadar glukosa darah sampel terbaca. Metode pemeriksaan glukosa oleh glukometer yaitu chronoampherometric electrochemical method dimana apabila darah dimasukkan pada celah sensor diujung strip uji yang telah terpasang pada detektor digital, kadar glukosa darah dapat terbaca. Hal ini terjadi karena celah sensor pada strip uji glukosa berisi reagent berupa enzim glukose oksidase. Enzim tersebut akan direoksidasi oleh ion ferrisianida menghasilkan ion ferrosianida. Ferrosianida yang dihasilkan akan terdeteksi secara elektrokimia. Muatan listrik yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa dalam sampel Barkit et al., 2003 dalam Hasan 2011. Prosedur pengukuran indeks glikemik mengacu pada Miller, et al., 1996 dalam Rimbawan dan Siagian, 2004: a. Malam sebelum penelitian,8 orang subyek berpuasa selama ± 10 jam kecuali air putih mulai pukul 22.00-08.00 WIB dan pagi harinya sebelum jam 08.00 WIB subjek yang bertindak sebagai relawan harus berada di tempat penelitian Universitas Sumatera Utara b. Subyek yang masih dalam keadaan masih berpuasa kemudian diambil darah kapiler subyek untuk mengukur glukosa darah puasa. c. Subyek diberi pangan acuan yaitu roti tawar yang mengandung 50 gr karbohidrat. d. Sampel darah subyek diambil setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada jam ke-2 menit 15, 30, 45, 60, 90, dan ke 120dan diukur kadar glukosa darahnya menggunakan glukometer. Selama penelitian subyek diminta untuk tidak melakukan kegiatan aktifitas berat dan merokok. e. Satu minggu kemudian dilakukan pengujian pangan uji berupa roti tawar tepung bengkuang dengan prosedur yang sama seperti uji pangan acuan. f. Data kadar gula darah pada setiap waktu pengambilan sampel diplot pada dua sumbu, waktu dalam menit x dan kadar glukosa darah y. g. Indeks glikemik ditentukan dengan cara membandingkan luas daerah di bawah kurva antara pangan yang diukur indeks glikemiknya dengan pangan acuan.

3.8 Metode Pengolahan dan Analisis Data