pengupahan tergantung berapa panjang ulos yang dihasilkan masing- masing pekerja tiap hari.
2. Pertenunan Sarung yang berada di Kelurahan Balige III dengan sampel
sebanyak 19 orang. a.
Jumlah seluruh pekerja 19 orang. b.
Alat tenun mesin berjumlah 13 unit yang dioperasikan oleh semua pekerja wanita.
c. Pekerja laki-laki berada di bagian pencelupan benang 3 orang dan
penjemuran dan pemintalan benang 3 orang. d.
Jam kerja tiap pekerja tidak sama, ada yang 8 jam dan ada yang 9 jam, tergantung
kesepakatan dengan
pemilik pertenunan.
Sistim pengupahan tergantung berapa panjang sarung yang dihasilkan
masing-masing pekerja tiap hari.
4.3 Karakteristik Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige
Karakteristik pekerja pertenunan yang dinilai pada penelitian ini antara lain usia dan jenis kelamin.
Untuk mengetahui karakteristik pekerja pertenunan maka dilakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Usia Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016
Karakteristik Pekerja
Tertinggi Terendah
Rata- rata
Standar Deviasi
Total
Usia 50
23 34
6 44
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa usia terendah pekerja adalah 23 tahun dan usia tertinggi adalah 50 tahun. Rata-rata usia pekerja yaitu 34 tahun dengan
Universitas Sumatera Utara
standar deviasi 6 tahun serta usia pekerja berkisar antara 28 tahun sampai 40 tahun. Jumlah seluruh pekerja sebanyak 44 pekerja.
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Usia pada Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016
Usia Jumlah orang
21-30 tahun 13
29,5 31-40 tahun
26 59,1
41-50 tahun 5
11,4
Total 44
100
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa pekerja pertenunan di Kecamatan Balige paling banyak berada pada rentang usia 31-40 tahun, sebanyak 26 orang
59,1.
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin pada Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016
Jenis Kelamin Jumlah Orang
Laki-laki Perempuan
13 31
29.5 70.5
Total 44
100
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja pertenunan di Kecamatan Balige berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 31 orang 70,5.
4.4 Tingkat Kebisingan Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016
Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan pada setiap titik pengukuran yang telah ditentukan yaitu di setiap posisi pekerja berada agar didapat seberapa
besar kebisingan yang diterima oleh tiap pekerja yang berada di pertenunan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan di Lokasi Pertenunan di Kecamatan Balige
Tingkat Kebisingan dBA
Jumlah titik
72 1
2,3 73
1 2,3
75 1
2,3 78
1 2,3
79 1
2,3 82
4 9,1
83 4
9,1 92
5 11,4
93 6
13,6 94
5 11,4
95 15
34,1
Total 44
100
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa tingkat kebisingan yang paling tinggi adalah 95 dB A dengan sebanyak 15 titik 34 .
Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Kebisingan di Lokasi Pertenunan di Kecamatan Balige
Tingkat Kebisingan N titik
85 dB A
≤ 85 dB A
31 13
70,5 29,5
Total 44
100
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa tingkat kebisingan di lokasi pertenunan di Kecamatan Balige paling banyak memiliki tingkat kebisingan 85
dB A sebanyak 31 titik 70,5.
4.5 Tekanan Darah Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016