Definisi Operasional Metode Pengukuran

3.5 Definisi Operasional

a. Tingkat kebisingan adalah kekuatan bunyi yang dihasilkan oleh alat tenun mesin yang diukur dengan alat Sound Level Meter SLM b. Tekanan darah adalah hasil pengukuran peningkatan sistolik dan diastolik pekerja pada saat penelitian. c. Tekanan darah sistolik adalah jumlah tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi ketika pengukuran dilakukan. d. Tekanan darah diastolik adalah jumlah tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berelaksasi ketika pengukuran dilakukan. e. Frekuensi denyut nadi adalah jumlah kekerapan detak nadi tiap 1 menit yang dapat dirasakan dengan meraba pergelangan tangan pekerja. 3.6 Aspek Pengukuran a. Kebisingan Kebisingan yang berasal dari alat tenun mesin diukur dengan menggunakan Sound Level Meter. Pengukuran dilakukan pada setiap titik yang disesuaikan dengan posisi responden bekerja. Setiap responden akan mendapat hasil pengukuran kebisingan yang diterimanya saat bekerja. Setelah dilakukan pengukuran kebisingan kemudian dicatat hasilnya. b. Tekanan Darah Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah responden bekerja untuk melihat peningkatan tekanan darah. Pengukuran dapat dilakukan sebanyak 3 kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Universitas Sumatera Utara c. Denyut Nadi Pengukuran frekuensi denyut nadi dilakukan sebelum dan sesudah responden bekerja.

3.7 Metode Pengukuran

3.7.1 Pengukuran Kebisingan

Metode pengukuran kebisingan yang digunakan adalah pengambilan objek berupa suara yang diukur dengan alat Sound Level Meter. Prosedur pengukuran kebsisingan yang akan dilakukan mengacu pada SNI 7231:2009 tentang metoda pengukuran intensitas kebisingan di lingkungan kerja. Prosedur pengukuran: a. Hidupkan alat ukur intensitas kebisingan. b. Periksa kondisi baterai, pastikan bahwa keadaan power dalam kondisi baik. c. Pastikan skala pembobotan. d. Sesuaikan pembobotan waktu respon alat ukur dengan karakteristik sumber bunyi yang diukur S untuk sumber bunyi relatif konstan atau F untuk sumber bunyi kejut. e. Posisikan mikropon alat ukur setinggi posisi telinga manusia yang ada di tempat kerja. Hindari terjadinya refleksi bunyi dari tubuh atau penghalang sumber bunyi. f. Arahkan mikropon alat ukur dengan sumber bunyi sesuai dengan karakteristik mikropon mikropon tegak lurus dengan sumber bunyi, 70 o – 80 o dari sumber bunyi. Universitas Sumatera Utara g. Catatlah hasil pengukuran intensitas kebisingan pada lembar data

3.7.2 Pengukuran Tekanan Darah

a. Siapkan lembar data hasil pemeriksaan. b. Siapkan alat pengukuran tekanan darah yaitu Tensi Meter air raksa. c. Pasang manset, letakkan manset ± 2,5 cm diatas arteri tersebut dan bagian tengah bladder dipasang diatas arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya. d. Pasang stetoskop dengan meletakkan bel atau diafragma dari stetoskop diatas arteri brachial, untuk mendapatkan suara yang maksimal. e. Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa bola manometer sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik untuk menyakinkan keakuratan pengukuran tekanan sistolik. f. Buka manset dari lengan responden. Catat hasil pemeriksaan kepada responden.

3.7.3 Pengukuran Frekuensi Denyut Nadi

1. Siapkan lembar data hasil pemeriksaan 2. Siapkan jam stopwatch 3. Sentuh daerah pergelangan tangan responden sebelah luar dengan menggunakan ujung jari telunjuk dan jari tengah. 4. Rasakan denyut yang dihasilkan dan hitung denyutan selama 1 menit. 5. Catat hasil pemeriksaan Universitas Sumatera Utara

3.8 Metode Analisis Data