Alat Tenun Mesin Analisis Tingkat Kebisingan, Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Nadi Pada Pekerja Pertenunan di Kecamatan Balige Tahun 2016

orang muda sehat yang bernapas dengan frekuensi normal, frekuensi denyut jantung bervariasi sesuai fase pernapasan; meningkat selama inspirasi dan menurun selama ekspirasi, terutama bila kedalaman pernapasan meningkat Ganong, 2008.

2.4.1 Cara Pengukuran Denyut Nadi

Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada aspek ventral dari pergelangan tangan arteri radialis. Arteri karotis dan arteri femoral juga dapat dilakukan tetapi sangat sulit dilakukan pengukuran pada tempat tersebut. Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis jika mengalami kesulitan menggunakan 2 jari. Temukan titik nadi, yaitu nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari. Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah denyutan selama minimum 30 detik, tetapi idealnya adalah 1 menit. Secara umum denyut nadi orang dewasa yaitu antara 60 sampai 100 denyut per menit Guyton, 2007.

2.5 Alat Tenun Mesin

Untuk menjalin benang-benang menjadi sehelai kain tenun yang indah, digunakan alat tenun. Terdapat tiga jenis alat tenun yang umum digunakan, yaitu alat tenun tradisional Gedogan, alat tenun bukan mesin ATBM dan alat tenun mesin ATM. Dengan menggunakan alat tenun, benang lungsi dan benang pakan ditenun menjadi sehelai kain. Benang lungsi adalah benang yang diletakkan secara vertikal pada alat tenun. Benang pakan adalah benang yang masuk-keluar lungsi pada saat menenun dan diletakkan secara horizontal. Dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara kedua jenis benang ini saja, sudah dapat menghasilkan sebuah kain tenun yang bercorak polos. Pada awalnya, peralatan tenun yang digunakan sangat sederhana, yaitu dengan alat tenun tradisional Gedogan. Alat tenun tradisional ini hanya terdiri dari bambu dan kayu untuk mengaitkan benang lungsi saja. Bilah-bilah kayu dan bambu pada alat ini ujung-ujungnya dikaitkan pada tiang atau pondasi rumah lainnya. Sementara, ujung satunya terikat pada badan penenun. Dengan menggunakan alat tenun Gedogan, proses untuk mengasilkan selembar kain tenun membutuhkan waktu yang sangat lama bahkan mencapai beberapa bulan. Seiring perkembangan kebudayaan, untuk memudahkan para penenun, tenunan dibuat dengan ATBM. Pada prinsipnya, alat tenun ini sama dengan alat tenun tradisional. ATBM terbuat dari kayu yang dipasangi beberapa perlengkapan, sehingga menjadi satu unit ATBM. ATBM digerakkan secara manual dengan menggunakan kaki dan tangan. Dengan menggunakan ATBM, penenun duduk di kursi dengan kaki mengayun pedal dan tangan menarik pengungkit. Juga, pekerjaan para penenun menjadi lebih mudah, meskipun waktu pengerjaan tidak jauh berbeda dengan menggunakan alat tenun Gedogan. Berkembangnya pasar dan permintaan konsumen yang meningkat, membuat penenun harus melakukan inovasi agar waktu memproduksi tenun menjadi lebih singkat. Pengrajin pun mulai beralih menggunakan alat tenun mesin. Alat tenun ini dilengkapi dengan motor penggerak sehingga untuk menghasilkan tenun, sepenuhnya dikerjakan oleh mesin Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional KEMENDAG RI, 2012. Universitas Sumatera Utara Gerakan mesin tenun dibagi dalam 3 gerakan pokok yaitu: 1. Gerakan Naik Turun, membuat satu gerakan naik atau turun dari heold untuk menenun sebuah benang pakan. 2. Gerakan Picking, ini mengangkat gerakan memasukkan teropong yang berisi sebuah cop ke dalam shed oleh gerakan naik turun. 3. Gerakan Memukul, ini memukul benang pakan yang disuapkan melalui shed oleh reed, dan merupakan akhiran dari tenunan. Disamping itu ada 2 gerakan tambahan yaitu: 1. Gerakan Mengambil, ini meggulung kain yang telah ditenun, membetulkan garis tenun agar selalu berada pada kedudukan yang sama pada mesin tenun, dan sekaligus menentukan kerapatan pakan sesuai dengan jumlah gulungan untuk tiap putaran dari mesin tenun. 2. Gerakan Memberi, ini memberi suapan benang lungsin dari boom tenun sesuai dengan penggulungan kain selama menenun, dan menjaga agar tegangan benang lungsi selalu tetap. Kelima gerakan gerakan pokok dan tambahan tersebut dinamakan 5 gerakan utama dari mesin tenun. Berikut ini adalah gambar potongan dari sebuah mesin tenun sederhana untuk menunjukkan rangka utamanya. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Rangka utama pergerakan mesin Keterangan: A: Gulungan J: Rol permukaan B: Batang alur benang lungsi K: Penggulung kain C: Batang pemisah L: Rangka mesin D: Batang suri M: Poros bawah E: Poros batang suri N: Pedal bola F: Poros engkol O: Pedal G: Batang penggerak P: Poros penggerak putaran H: Batang pengungkit Q: Penutup pinggiran penggulung benang I: Lungsi R: Kepala batang pengungkit Tim Fakultas Teknik UNNES, 2001 Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep