2.2 Tekanan Darah
2.2.1 Pengertian Tekanan Darah
Tekanan darah adalah menunjukkan keadaan dimana tekanan yang dikenakan oleh darah pada pembuluh darah arteri ketika darah dipompa oleh
jantung keseluruh anggota tubuh, dengan kata lain tekanan darah juga berarti kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding
pembuluh Guyton dan Hall, 1997. Tekanan pada pembuluh darah ketika jantung berkontraksi dan memompa
darah ke seluruh tubuh disebut dengan sistolik. Sedangkan tekanan pada pembuluh darah ketika jantung sedang berelaksasi disebut tekanan darah diastolik
Ganong, 1995.
2.2.2 Penggolongan Tekanan Darah
Guyton dan Hall 1997 mengelompokkan jenis tekanan darah sebagai berikut:
1. Tekanan darah normal
Seseorang dikatakan mempunyai tekanan darah normal bila tekanan darah untuk sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg.
2. Tekanan darah rendah
Seseorang dikatakan mempunyai tekanan darah rendah bila tekanan darah untuk sistolik 100 mmHg dan diastolik 60 mmHg.
3. Tekanan darah tinggi
Seseorang dikatakan mempunyai tekanan darah tinggi apabila untuk tekanan darah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg.
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi tekanan darah menurut WHO-ISH 1999: a.
Optimal bila tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan darah diastolik 80 mmHg
b. Normal bila tekanan sistolik 120-129 mmHg dan tekanan darah diastolik
80-84 mmHg c.
Normal tinggi bila tekanan sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 85-89 mmHg
d. Hipertensi derajat 1 ringan bila tekanan sistolik 140-159 mmHg dan
tekanan darah diastolik 90-99 mmHg e.
Hipertensi derajat 2 sedang bila tekanan sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg
f. Hipertensi derajat 3 berat bila tekanan sistolik ≥180 mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥110 mmHg g.
Hipertensi sistolik Isolated Sistolic Hypertension bila tekanan sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg
2.2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tekanan Darah
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tekanan darah yaitu: 1.
Usia Hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang semakin
besar risiko terserang hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko
terkena hipertensi. Arteri
kehilangan elastisitasnya atau
kelenturannya dan tekanan darah seiring bertambahnya usia, kebanyakan
Universitas Sumatera Utara
orang hipertensinya meningkat ketika berumur lima puluhan dan enam puluhan Gunawan, 2001.
2. Jenis Kelamin
Pada usia dini tidak terdapat bukti nyata tentang adanya perbedaan tekanan darah antara pria dan wanita. Akan tetapi, mulai pada masa remaja, pria
cenderung menunjukkan aras rata-rata yang lebih tinggi. Perbedaan ini lebih jelas pada orang dewasa muda dan orang setengah baya. Pada usia
tua, perbedaan itu menyempit dan polanya bahkan dapat berbalik. Perubahan pada masa tua antara lain dapat dijelaskan dengan tingkat
kematian awal yang lebih tinggi pada pria setengah baya pengidap hipertensi, sementara perubahan pasca-menopause pada wanita dapat pula
berpengaruh. Banyak kajian sedang dilakukan untuk mengevaluasi apakah perubahan estrogen dapat melindungi terhadap kenaikan-relatif tekanan
darah pada masa tua seorang wanita WHO, 1996. 3.
Faktor Genetik Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi faktor keturunan juga
mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer esensial. Bila kedua orang tua menderita hipertensi maka sekitar 45
turun ke anak - anaknya dan bila salah satu orang tua yang menderita hipertensi maka sekitar 30 turun ke anak-anaknya Depkes, 2006.
4. Obesitas
Universitas Sumatera Utara
Kegemukan obesitas adalah persentase abnormalitas lemak yang dinyatakan dalam Indeks Masa Tubuh Body Mass Index yaitu
perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat dalam meter Norman dan Jeremiah, 1996.
Depkes 2011 membagi kriteria status gizi sebagai berikut : a. Kurus jika IMT :
17 : kekurangan berat badan tingkat berat. 17 – 18,4 : kekurangan berat badan tingkat rendah.
b. Normal jika IMT : 18,5 – 25,0
c. Gemuk jika IMT : 25,1 – 27,0 : kelebihan berat badan tingkat ringan.
27 : kelebihan berat badan tingkat berat. Kaitan erat antara kelebihan berat badan dan kenaikan tekanan darah telah
dilaporkan oleh beberapa studi. Berat badan dan Indeks Masa Tubuh IMT berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah
sistolik. Obesitas bukanlah penyebab hipertensi. Akan tetapi prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita
hipertensi pada orang - orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang badannya normal. Sedangkan, pada penderita
hipertensi ditemukan sekitar 20 -33 memiliki berat badan lebih Depkes, 2006.
Universitas Sumatera Utara
5. Kebiasaan Merokok
Nikotin menyebabkan kenaikan tekanan arteri dan denyut jantung oleh beberapa mekanisme Kaplan dan Norman, 1996:
a. Nikotin meransang pelepasan epinetrinlokal dari saraf adregenik
dan meningkatkan sekresi katekolamin dari modula adrenalis dan dari jaringan kromafin di jantung.
b. Nikotin bekerja pada kemoreseptor di glomus caroticus dan
glomera aotica yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan arteri.
c. Nikotin bekerja langsung pada miokardium untuk menginduksi
efek inotropik dan kronotopik positif. Nikotin dalam merokok dapat
mengakibatkan jantung
berdenyut lebih
cepatdan penyempitan
pembuluh saluran-saluran
nadi sehingga
menyababkan jantung terpaksa memompa dengan lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan darah ke seluruh tubuh
6. Kebiasaan Minum Kopi
Minum kopi yang mengandung kafein dapat menghasilkan perubahan dalam hemodinamik diantaranya dapat meningkatkan tekanan darah
Lane, 1993. Dalam tubuh manusia senyawa kafein dapat memacu hormon adrenalin, yang berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah
dan detak jantung, sekresi asam lambung, senyawa gula pada aliran darah dan otot dalam kondisi akan beraktivitas.
Universitas Sumatera Utara
7. Mengkonsumsi Garam Berlebih
Secara umum masyarakat sering menghubungkan antara konsumsi garam dengan hipertensi. Garam merupakan hal yang sangat penting pada
mekanisme timbulnya hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi melalui peningkatan volume plasma cairan tubuh dan tekanan
darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan ekskresi kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik sistem pendarahan yang
normal. Pada hipertensi esensial mekanisme ini terganggu, di samping ada faktor lain yang berpengaruh. Asupan garam kurang dari 3 gram tiap hari
menyebabkan prevalensi hipertensi yang rendah, sedangkan jika asupan garam antara 5-15 gram perhari prevalensi hipertensi meningkat menjadi
15-20 . Pengaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah Radecki,
2000. 8.
Masa Kerja Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja pada suatu
organisasi, lembaga dan sebagainya. Masa kerja seseorang perlu diketahui karena masa kerja merupakan salah satu indikator tentang kecenderungan
para pekerja dalam melaksanakan aktivitas kerjanya. Masa Kerja dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1. masa kerja baru 2 tahun
2. masa kerja lama 2 tahun
Universitas Sumatera Utara
Semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia terpapar bahaya yang ditimbul
kan oleh lingkungan kerja tersebut Suma’mur, 2009.
9. Lingkungan
Adanya polusi udara, polusi suara dan kelembapan uadara semuanya telah diindikasikan sebagai faktor penyebab tekanan darah tinggi. Meskipun
diperlukan penelitian lebih banyak mengenai hal ini, melindungi masyarakat dari polusi harus merupakan skala prioritas dengan alasan
bahwa selain mempengaruhi kesehatan dengan banyak cara, polusi juga berpengaruh pada hipertensi WHO, 1996.
2.3 Patogenesis Terjadinya Hipertensi Akibat Kebisingan