Patogenesis Terjadinya Hipertensi Akibat Kebisingan

Semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia terpapar bahaya yang ditimbul kan oleh lingkungan kerja tersebut Suma’mur, 2009. 9. Lingkungan Adanya polusi udara, polusi suara dan kelembapan uadara semuanya telah diindikasikan sebagai faktor penyebab tekanan darah tinggi. Meskipun diperlukan penelitian lebih banyak mengenai hal ini, melindungi masyarakat dari polusi harus merupakan skala prioritas dengan alasan bahwa selain mempengaruhi kesehatan dengan banyak cara, polusi juga berpengaruh pada hipertensi WHO, 1996.

2.3 Patogenesis Terjadinya Hipertensi Akibat Kebisingan

Patogenesis terjadinya hipertensi akibat kebisingan adalah sebagai berikut Sobel, 1995: Kebisingan merupakan stressor biologis yang mampu menimbulkan perangsangan simpatis pada syaraf. Impuls simpatis dikirim ke medula adrenalin bersamaan dengan pengiriman ke semua pembuluh darah, impuls ini menyebabkan medula mensekresikan norepinefrin dan epinefrin ke dalam sirkulasi darah. Kedua hormon ini dibawa di dalam aliran darah ke semua bagian tubuh tempat mereka langsung bekerja pada pembuluh darah yang menyebabkan vasokontriksi. Perangsangan simpatis juga akan meningkatan aktifitas saraf ginjal sehingga sel jukstaglomerulus mensekresikan renin ke dalam darah. Renin sendiri merupakan suatu enzim yang memecahkan komponen utama salah satu protein Universitas Sumatera Utara plasma yang disebut substrat rennin untuk melepaskan dekapeptida angiotensi I. Dalam beberapa detik setelah pembentukan angiotensin I, 2 asam amino tambahan dipecah darinya membentuk oktapeptida angiotensin II yang dikatalis oleh enzim ‘converting enzyme’. Selama menetap di dalam darah angiotensin II mempunyai efek yang dapat meningkatan tekanan darah. Salah satu efek ini terjadi dengan sangat cepat: vasokontriksi terutama dari arteriol. Kontriksi arteriol meningkatkan tahanan perifer dan dengan demikian meningkatkan tekanan arteri. Efek angiotensin lainnya terutama berhubungan dengan volume cairan tubuh : 1. Angiotensin mempunyai efek langsung terhadap ginjal untuk menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air. 2. Angiotensin merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal dan hormone ini sebaliknya juga bekerja pada ginjal menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air. Kedua efek ini cenderung meningkatkan volume darah yang merupakan factor penting dalam pengaturan tekanan darah jangka panjang. Oleh karena adanya paparan kebisingan, pusat vasomotor mengirim impuls eksitasi melalui serabut saraf simpatis ke jantung untuk meningkatkan aktivitas jantung kontraktilitas jantung, meningkatkan frekuensi jantung melalui reseptor beta – 1 sehingga memperbesar curah jantung. Meningkatkan curah jantung dan tahanan perifer total akan meningkatkan kenaikan tekanan darah.

2.4 Denyut Nadi