71
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Kadar Gula Darah dengan Kejadian Gangren pada Penderita
Diabetes Mellitus di Klinik di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
Berdasarkan hasil analisis univariat dapat diketahui bahwa kadar gula darah pada penderita DM yang mengalami kejadian gangren maoyoritas memiliki kadar
gula dalam darah yang tidak baik ≥ 200 mgdl sebesar 80,6 dan yang memiliki
kadar gula dalam darah yang baik 200 mgdl sebesar 19,4. Analisis pengaruh antara kadar gula dengan kejadian gangren pada penderita DM diperoleh OR sebesar
5,76. Hal ini berarti pasien DM yang mengalami gangren berpeluang 5,76 kali kemungkinan KGD tidak baik
≥ 2 00 mgdl dibandingkan pasien DM yang tidak mengalami gangren dan secara statistik menjelaskan bahwa ada hubungan yang
signifikan dengan nilai p 0,05. DM merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar
gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi disebabkan karena DM merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat kadar gula darah yang tinggi
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati
dan otot. Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen yaitu humoral faktor seperti hormon insulin, glukagon dan kortisol sebagai
sistem reseptor di otot dan sel hati. Faktor eksogen antara lain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas yang dilakukan Lestari, 2013.
71
Universitas Sumatera Utara
72
DM merupakan penyakit yang sering terjadi komplikasi. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya
pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Penderita DM bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika DM tidak dikelola dengan baik, salah satu
komplikasi yang diakibatkannya adalah gangren. Gangren adalah luka diabetik yang sudah membusuk dan bisa melebar, ditandai dengan jaringan yang mati berwarna
kehitaman dan membau karena diseratai pembusukan oleh bakteri. Terjadinya gangren pada penderita diabetes akibat dari tingginya kadar glukosa darah
penyandang diabetes Situmorang, 2011. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu penderita DM yang
mengalami gangren lebih banyak memiliki kadar gula dalam darah yang tidak baik ≥ 300 mgdl yaitu sebesar 80,6, sedangkan pada penderita DM yang tidak
mengalami gangren hanya sebesasr 41,9 memiliki kadar gula dalam darah yang tidak baik
≥ 300 mgdl, dari hasil tersebut didapatkan bahwa kadar gula dalam merupakan faktor resiko kejadian gangren pada penderita DM, gula darah tinggi
menyebabkan kerusakan bermacam-macam sistem dan organ tubuh. Bisa merusak mata, otak, rongga mulut, paru-paru, jantung, lambung, usus, hati, empedu, ginjal,
kanndung kemih, sistem saraf, serta anggota gerak. Termasuk menimbulkan impotensi dan luka yang tidak kunjung sembuh gangren Tandra, 2007
Untuk mencegah terjadinya komplikasi kronis diperlukan pemantauan dan pengendalian kadar gula darah. Kadar gula darah dapat diperiksa sewaktu, dan ketika
puasa. Seseorang di diagnosa menderita DM jika dari hasil pemeriksaan kadar gula
Universitas Sumatera Utara
73
darah sewaktu ≥ 200 mgdl, sedangkan kadar gula darah ketika puasa ≥126 mgdl
Waspadji, 2007.
5.2 Pengaruh Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gangren pada Penderita