38
2.3.2 Klasifikasi Gangren
Ada berbagai macam klasifikasi gangren, mulai dari klasifikasi oleh Edmonds dari King’s College Hospital London, klasifikasi Liverpool, klasifikasi wagner,
klasifikasi texas, serta yang lebih banyak digunakan adalah yang dianjurkan oleh International Working Group On Diabetic Foot karena dapat menentukan kelainan
apa yang lebih dominan, vascular, infeksi, neuropatik, sehingga arah pengelolaan dalam pengobatan dapat tertuju dengan baik. Klasifikasi menurut Wagner Ernawati,
2013: Derajat 0 = tidak ada lesi luka, kulit utuh dan mungkin disertai kelainan bentuk kaki
atau selulitis. Derajat 1 = ulkus superfisial dan terbatas di kulit
Derajat 2 = ulkus dalam mengenai tendon, kapsula sendi atau fasia yang dalam tanpa akses
Derajat 3 = ulkus yang dalam disertai abses, osteomyelitis atau sepsis sendi Derajat 4 = gangren yang terlokalisasi pada kaki bagian depan atau tumit
Derajat 5 = gangren seluruh kaki dan sebagian tungkai bawah.
2.3.3 Jenis-jenis Gangren
Jenis-jenis gangren menurut Nirwana 2011: a.
Gangren kering disebabkan oleh pengurangan aliran darah melalui arteri, tampaknya secara bertahap dan berlangsung perlahan – lahan, pada kebanyakan
orang, bagian yang sakit tidak menjadi terinfeksi, dalam jenis gangren, jaringan
Universitas Sumatera Utara
39
menjadi dingin dan hitam, mulai mengering, dan akhirnya Sloughs off. Ganggren kering sering terlihat pada orang dengan penyumbatan arteri Arterisklerosis
akibat peningkatan kadar kolesterol, diabetes, merokok, dan faktor genetik dan lainnya.
b. Gangren basah atau lembab berkembang sebagai komplikasi dari luka yang
terinfeksi yang tidak diobati, pembengkakan akibat infeksi bakteri menyebabkan penghentian tiba-tiba aliran darah, penghentian aliran darah memfasilitasi invasi
otot-otot oleh bakteri dan perkalian dari bakteri karena melawan penyakit sel sel darah putih tidak bias mencapai bagian yang sakit.
c. Gangren Gas adalah Jenis gangren basah yang disebabkan oleh bakteri yang
dikenal sebagai clostridia. Clostridia adalah jenis infeksi bakteri penyebab yang tumbuh hanya dalam ketiadaan oksigen, sebagai clostridia tumbuh, mereka
memproduksi racun dan gas beracun, sehingga kondisi ini disebut gas gangren.
2.3.4 Penyebab Gangren
Penyebab gangren menurut Nirwana 2011: a.
Kondisi selanjutnya merupakan faktor risiko untuk pengembangan gangren; b.
Cedera atau trauma, seperti cedera naksir, luka bakar berat, atau radang dingin; c.
Penyakit yang mempengaruhi sirkulsi darah, seperti arterisklerosis, diabetes, merokok atau penyakit Nayraud.
d. Infeksi luka.
Universitas Sumatera Utara
40
2.3.5 Gejala Gangren
Menurut Nirwana 2011 gejala gangren dapat dibedakan berdasarkan jenisnya yaitu:
a. Gangren Kering :
1 Daerah yang terkena menjadi dingin dan mati rasa.
2 Awalnya ,daerah yang terkena menjadi merah.
3 Kemudian , mengembangkan perubahan warna coklat.
4 Akhirnya, menjadi hitam dan keriput.
b. Gangren Basah atau Lembab :
1 Daerah yang terkena menjadi bengkak dan meluruh
2 Menyakitkan
3 Daerah luka berdarah
4 Luka menghasilkan bau busuk
5 Luka menjadi hitam
6 Timbul demam.
c. Gangren Gas
1 Luka terinfeksi.
2 Sebuah debit coklat atau merah atau berdarah dan cairan dari jaringan yang
terkena. 3
Gas yang dihasilkan oleh clostridia dapat menghasilkan sensasi bergerak ketika daerah yang terkena ditekan.
Universitas Sumatera Utara
41
4 Terjadi pembengkakan.
5 Nyeri parah pada daerah yang terkena.
6 Timbul demam, denyut jantung meningkat dan bernafas cepat jika racun
menyebar ke aliran darah.
2.4 Landasan Teori