10
abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein Inzucchi, 2004. DM adalah gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh
peningkatan kadar gulaglukosa darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulinBustan, 2007.
2.1.2 Patogenesis DM
Jika DM berlangsung lama akan mengakibatkan mikroangiopathy, retinopathy, neuropathy, nephropathy. Semua hal di atas diakibatkan oleh 2 hal yaitu
glikosilasi non enzimatik. Jika glukosa sangat tinggi kadarnya maka dapat berikatan dengan protein tanpa bantuan enzyme. Pertama-tama akan terbentuk senyawa schiff
base dan reaksi reversibel. Tingkat selanjutnya membentuk senyawa tipe amadori yang lebih stabil tapi reversibel. Tingkat lanjut akan terbentuk AGE advanced
glycosilation end product yang irreversibel. AGE menyebabkanPermana, 2009: a.
AGE berikatan dengan protein seperti kolagen menghasilkan ikatan silang Cross linked yang dapat memerangkap senyawa lain di pembuluh darah besar
memerangkap LDL mamacu untuk masuk ke lamina interna dari pembuluh darah, akhirnya terjadi penumpukan kolesterol mempercepat atherogenesis dan di
kapiler memerangkap albumin ke membran basement sehingga membran basement menebal. Pada peristiwa ini disebut diabetes mikroangiopathy.
b. AGE berikatan dengan reseptor di banyak tipe sel seperti endotel, monosit,
makrofag, limfosit, dan sel mesangial. Hal ini berefek beragam aktifitas biologis seperti emigrasi monosit, pelepasan sitokin dan growth faktor dari makrofag,
peningkatan permeabilitas endotel, peningkatan aktifitas koagulasi melalui sel
Universitas Sumatera Utara
11
endotel dan makrofag, dan proliferasi dan sintesis dari matriks ekstraselular oleh fibroblas dan sel otot polos.
Menurut Soegondo dkk 2011, patogenesis DM berbeda berdasarkan tipe penyakit yaitu:
a. DM tipe 1
Insulin tidak ada dan hal ini disebabkan karena jenis penyakit ini ada reaksi autoimun. Pada individu yang rentan susceptible terhadap tipe 1, terdapat
adanya ICA Islet Cell Antibody yang meningkat kadanya oleh karena beberapa faktor pencetus seperti infeksi virus, diantarnya virus cocksakie, rubella, CMV,
herpes dan lain-lain, hingga timbul peradangan pada sel beta insulitis yang akhirnya menyebabkan kerusakan permanen sel beta. Pada insulitis yang diserang
hanya sel beta, biasanya sel alfa dan delta tetap utuh. Pada studi populasi ditemuka n adanya hubungan antara DM tipe 1 dengan HLA DR3 dan DR4.
b. DM tipe 2
Patogenesis pada DM tipe 2 ditandai dengan adanya resistensi insulin perifer, gangguan Hepatic Glucose Production
HGP, dan penurunan fungsi cell β, yang akhirnya akan menuju ke kerusakan total sel β.
2.1.3 Patofisiologi DM