Merumuskan Masalah Matriks Korelasi

60

4.3 Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan suatu teknik statistik multivariat yang digunakan untuk mereduksi reduction dengan cara meringkas informasi yang ada dari variabel awal menjadi faktor yang baru dan meringkas summarization melalui uji korelasi untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar pertanyaan Hair, 2010. Adapun proses analisis faktor dengan tahapan sebagai berikut:

4.3.1 Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi pria dalam program keluarga berencana pada penelitian ini adalah untuk menentukan variabel apa saja yang perlu dianalisis. Mengacu kepada kerangka konsep yang telah dibuat sebelumnya ada sebanyak 3 variabel, yaitu variabel; a faktor predisposisi pengetahuan memiliki 10 pertanyaan dengan nama X 1 sampai dengan X 10 , sikap memiliki 10 pertanyaan dengan nama X 11 sampai dengan X 20 , b faktor pendukung akses pelayanan memiliki 5 pertanyaan dengan nama X 21 sampai dengan X 25 , fasilitas memiliki 5 pertanyaan dengan nama X 26 sampai dengan X 30 , dan faktor penguat dukungan teman memiliki 5 pertanyaan dengan nama X 31 sampai dengan X 35 , dukungan istri memiliki 5 pertanyaan dengan nama variabel X 36 sampai dengan X 40 , dukungan keluarga memiliki 5 pertanyaan dengan nama X 41 sampai dengan X 45 , sehingga jumlah seluruhnya sebanyak 45 pertanyaan. Dari 45 pertanyaan sebagai sub variabel ini akan direduksi menjadi beberapa faktor melalui analisis faktor dengan tahapan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 61

4.3.2 Matriks Korelasi

Proses analisis faktor didasarkan pada matriks korelasi antara variabel yang satu dengan variabel-variabel lain. Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang layak agar dapat dilakukan analisis faktor melalui matrik korelasi, untuk itu dilakukan pengujian i Barlett’s test of Sphericity, ii KMO Kaiser-Meyer-Olkin, MSA Measure of Sampling Adequacy. Analisis faktor sebanyak 45 pertanyaan dimasukkan seluruhnya untuk mendapatkan nilai Barlett‟s dan KMO. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Barlett’s test of Sphericity adalah sebesar 2.128,209 dengan signifikansi p0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,210, dimana angka tersebut 0,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor. Proses untuk langkah i dan ii sudah dilakukan. Hasil uji disajikan pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,210 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2.128,209 df 990 Sig. p0,001 Pengujian MSA, dilakukan untuk mengetahui pertanyaan yang layak dan tidak layak untuk melakukan reduksi. Pertanyaan yang tidak layak harus dikeluarkan dari proses pengujian. Syarat untuk dapat dianalisis lebih lanjut adalah setiap pertanyaan harus memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA tersebut diperoleh dari tabel Anti Image Matrice pada bagian Anti-Image Correlation, yaitu angka korelasi dengan arah diagonal dari kiri atas kekanan bawah. Hasil uji menunjukkan bahwa dari 45 Universitas Sumatera Utara 62 pertanyaan yang dianalisis faktor ada 6 enam pertanyaan yang memiliki nilai MSA 0,5, yaitu pertanyaan X7, X9, X28, X29, X35 dan X37 selebihnya nilai MSA0,5, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut, karena sebanyak 39 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5. Meskipun ada 39 pertanyaan yang memiliki nilai MSA0,5, dalam proeses analisis faktor tidak sekaligus dikeluarkan dari proses analisis faktor. Mengeluarkan pertanyaan dalam proses analisis dimulai dari nilai MSA yang paling kecil, yaitu variabel X2. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.17 Tabel 4.17 Anti-image Matrices No Pertanyaan Nilai MSA 1 X1 0,088 2 X2 0,046 3 X3 0,319 4 X4 0,226 5 X5 0,202 6 X6 0,242 7 X7 0,642 8 X8 0,318 9 X9 0,552 10 X10 0,191 12 X12 0,054 13 X13 0,128 14 X14 0,049 15 X15 0,132 16 X16 0,395 17 X17 0,231 18 X18 0,126 19 X19 0,143 20 X20 0,144 21 X21 0,303 22 X22 0,128 23 X23 0,198 24 X24 0,162 25 X25 0,287 26 X26 0,321 27 X27 0,444 Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.17 Lanjutan No Pertanyaan Nilai MSA 28 X28 0,550 29 X29 0,682 30 X30 0,190 21 X31 0,237 32 X32 0,392 33 X33 0,185 34 X34 0,279 35 X35 0,505 36 X36 0,155 37 X37 0,502 38 X38 0,482 39 X39 0,183 40 X40 0,191 41 X41 0,341 42 X42 0,064 43 X43 0,115 44 X44 0,108 45 X45 0,370 Setelah pertanyaan X 2 dikeluarkan maka dilakukan pengujian ulang dari awal. Hasil pengujian diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity sebesar 2.038,210 dengan signifikansi p0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,321, dimana angka tersebut 0,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor. Syarat untuk langkah i dan ii sudah dipenuhi . Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,321 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 2.038,210 df 946 Sig. P0,001 Universitas Sumatera Utara 64 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X 2 dikeluarkan ada 6 enam pertanyaan yang memiliki nilai MSA0,5, yaitu X7, X9, X25, X28, X34 dan X37 selebihnya memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah pada pertanyaan X13. Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Anti-image Matrices No Pertanyaan Nilai MSA 1 X1 0,134 2 X3 0,282 3 X4 0,386 4 X5 0,294 5 X6 0,363 6 X7 0,593 7 X8 0,482 8 X9 0,610 9 X10 0,318 10 X11 0,099 11 X12 0,191 12 X13 0,072 13 X14 0,391 14 X15 0,449 15 X16 0,263 16 X17 0,216 17 X18 0,323 18 X19 0,202 19 X20 0,284 20 X21 0,267 21 X22 0,367 22 X23 0,327 23 X24 0,354 24 X25 0,703 25 X26 0,332 26 X27 0,476 27 X28 0,717 28 X29 0,309 29 X30 0,389 Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.19 Lanjutan No Pertanyaan Nilai MSA 30 X31 0,406 31 X32 0,314 32 X33 0,365 33 X34 0,531 34 X35 0,282 35 X36 0,416 36 X37 0,619 37 X38 0,437 38 X39 0,469 39 X40 0,354 40 X41 0,100 41 X42 0,159 42 X43 0,199 43 X44 0,341 44 X45 0,146 Setelah pertanyaan X 13 dikeluarkan diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity sebesar 1.929,566 dengan signifikansi p=0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,457, dimana angka tersebut 0,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor. Syarat untuk langkah i dan ii sudah dipenuhi. Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.20. Tabel 4.20 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,457 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1.929,566 df 903 Sig. P0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X 13 dikeluarkan ada 20 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5, yaitu X4, X5, X6, X7, X9, X10, X18, X21, X22, X23, X24, X25, X27, X28, X29, X30, X32, X36, X37, dan X39 selebihnya memiliki nilai MSA Universitas Sumatera Utara 66 0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah pada pertanyaan X11. Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.21. Tabel 4.21 Anti-image Matrices No Pertanyaan Nilai MSA 1 X1 0,306 2 X3 0,256 3 X4 0,523 4 X5 0,517 5 X6 0,652 6 X7 0,580 7 X8 0,489 8 X9 0,526 9 X10 0,519 10 X11 0,168 11 X12 0,354 12 X14 0,458 13 X15 0,417 14 X16 0,345 15 X17 0,192 16 X18 0,586 17 X19 0,404 18 X20 0,278 19 X21 0,518 20 X22 0,619 21 X23 0,535 22 X24 0,575 23 X25 0,693 24 X26 0,456 25 X27 0,501 26 X28 0,690 27 X29 0,578 28 X30 0,549 29 X31 0,356 30 X32 0,577 31 X33 0,399 32 X34 0,480 33 X35 0,496 Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.21 Lanjutan No Pertanyaan Nilai MSA 34 X36 0,529 35 X37 0,561 36 X38 0,393 37 X39 0,545 38 X40 0,359 39 X41 0,309 40 X42 0,460 41 X43 0,365 42 X44 0,318 43 X45 0,246 Setelah pertanyaan X 11 dikeluarkan maka hasil pengujian diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity sebesar 1.871,236 dengan signifikansi p=0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,4960,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor. Syarat untuk langkah i dan ii sudah dipenuhi. Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,496 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1.871,236 df 861 Sig. P0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X 11 dikeluarkan ada 23 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5, yaitu X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X15, X18, X21, X22, X23, X24, X25, dan X27,X28, X29, X30, X32, X34, X37, X39, dan X40 selebihnya memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah pada pertanyaan X45. Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.23. Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.23 Anti-image Matrices No Pertanyaan Nilai MSA 1 X1 0,319 2 X3 0,292 3 X4 0,505 4 X5 0,513 5 X6 0,710 6 X7 0,550 7 X8 0,503 8 X9 0,682 9 X10 0,642 10 X12 0,450 11 X14 0,440 12 X15 0,556 13 X16 0,357 14 X17 0,313 15 X18 0,646 16 X19 0,448 17 X20 0,462 18 X21 0,522 19 X22 0,607 20 X23 0,581 21 X24 0,653 22 X25 0,664 23 X26 0,465 24 X27 0,545 25 X28 0,676 26 X29 0,556 27 X30 0,539 28 X31 0,355 29 X32 0,584 30 X33 0,380 31 X34 0,589 32 X35 0,490 33 X36 0,459 34 X37 0,655 35 X38 0,413 36 X39 0,510 37 X40 0,512 38 X41 0,298 39 X42 0,426 40 X43 0,461 41 X44 0,301 42 X45 0,206 Universitas Sumatera Utara 69 Setelah pertanyaan X 45 dikeluarkan diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity sebesar 1.815,504 dengan signifikansi p=0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,545, dimana angka tersebut 0,5. Syarat untuk langkah i dan ii sudah dipenuhi. Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.24. Tabel 4.24 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,545 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1.815,504 df 820 Sig. p0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X 45 dikeluarkan ada 27 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5, yaitu X5, X6, X7, X8, X9, X10, X14, X15, X18, X22, X23, X24, X25, X26, X27, X28, X29, X30 dan X32, X33, X34, X35, X36, X37, X38 serta X40, X43 selebihnya memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah pada pertanyaan X1. Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.25 Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.25 Anti-image Matrices No Pertanyaan Nilai MSA 1 X1 0,311 2 X3 0,326 3 X4 0,485 4 X5 0,562 5 X6 0,689 6 X7 0,710 7 X8 0,565 8 X9 0,706 9 X10 0,675 10 X12 0,450 11 X14 0,503 12 X15 0,561 13 X16 0,458 14 X17 0,317 15 X18 0,660 16 X19 0,475 17 X20 0,452 18 X21 0,499 19 X22 0,591 20 X23 0,599 21 X24 0,707 22 X25 0,698 23 X26 0,586 24 X27 0,644 25 X28 0,649 26 X29 0,591 27 X30 0,536 28 X31 0,413 29 X32 0,578 30 X33 0,504 31 X34 0,545 32 X35 0,541 33 X36 0,559 34 X37 0,628 35 X38 0,613 36 X39 0,480 37 X40 0,505 38 X41 0,369 39 X42 0,404 40 X43 0,609 41 X44 0,378 Universitas Sumatera Utara 71 Hasil penelitian agar layak dilanjutkan analisis faktor nilai MSA yang paling kecil dikeluarkan secara berurutan sampai ditemukan nilai MSA 0,5. Beberapa pertanyaan dikeluarkan secara berurutan karena memiliki nilai MSA 0,5, yaitu untuk pertanyaan X17, X41, X44, X42, X3, X14, X20, X43, X31, X4, X21, X39, X35, dan X34, X33, X32, sehingga diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity sebesar 929,955 dengan signifikansi p=0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,767, dimana angka tersebut 0,5. Syarat untuk langkah i dan ii. Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.26 Tabel 4.26 KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,767 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 929,955 df 276 Sig. p0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X17, X41, X44, X42, X3, X14, X20, X43, X31, X4, X21, X39, X35, dan X34, X33, X32 dikeluarkan secara berurutan diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai MSA 0,5, sehingga proses analisis faktor dapat dilanjutkan. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.27 Universitas Sumatera Utara 72 Tabel 4.27 Anti-image Matrices No Pertanyaan Nilai MSA 1 X5 Keikutsertaan pria menjadi akseptor KB secara tidak langsung menjadi Motivator 0,887 2 X6 Kontrasepsi MOP paling efektif dalam jangka waktu panjang adalah MOP 0,839 3 X7 Menjadi kontrasepsi KB pria ikut membantu program KB 0,735 4 X8 Jenis KB pria setelah dipasang dapat dibuka lagi 0,750 5 X9 Keterlibatan pria dalam KB diwujudkan melalui penggunaan alat kontrasepsi serta dan merencanakan jumlah keluarga 0,725 6 X10 Pria merupakan mitra reproduksi dan seksual, sehingga sangat beralasan apabila pria ikut menjadi akseptorpeserta KB 0,803 7 X12 KB MOP merupakan kontrasepsi yang lebih rumit dibandingkan dengan kondom 0,743 8 X15 KB MOP tidak menurunkan hasrat seksual Pria 0,774 9 X16 KB MOP merupakan metode kontrasepsi mantap bukan tindakan kebiri 0,765 10 X18 Metode KB kondom merupakan biaya yang relatif murah dibanding metode KB yang lain 0,843 11 X19 KB MOP merupakan metode kontrasepsi yang paling murah dalam jangka panjang 0,696 12 X22 Transportasi tersedia setiap saat menuju tempat pelayanan KB 0,721 13 X23 Petugas KB melakukan konseling terlebih dahulu 0,802 14 X24 Mendapatkan informasi tentang KB dari petugas KB 0,825 15 X25 Tempat pelayanan KB tersedia kondom 0,654 16 X26 Fasilitas pelaksanaan KB cukup lengkap 0,742 17 X27 Petugas KB menyediakan ruang konsultasi 0,764 18 X28 Tersedia fasilitas bimbingan dan penyuluhan oleh petugas kesehatan ketika menjadi akseptor KB MOP 0,835 19 X29 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika dirujuk ke rumah sakit 0,792 20 X30 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika pulang dari rumah sakit 0,795 21 X36 Istri memberi dukungan dalam memilih salah satu alat kontrasepsi yang digunakan 0,733 22 X37 Istri mau berhubungan bila menggunakan kondom 0,725 23 X38 Istri mendukung suami menjadi kader KB MOP 0,682 24 X40 Istri sangat senang jika suami berpartisipasi dalam KB MOP 0,719 4.3.3 Menentukan Ketepatan Model Menentukan ketepatan model berdasarkan nilai communalities. Communalities adalah proporsi dari varian suatu item peubah asal yang dapat menjelaskan kuat lemahnya hubungan antara suatu pertanyaan dengan faktor yang Universitas Sumatera Utara 73 terbentuk. Nilai communalities diperoleh dari hasil ekstraksi pertanyaan dengan metode PCA Principal Component Analysis. Semakin besar nilai communalities berarti semakin kuat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Adapun nilai communalities yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.28 Tabel 4.28 Communalities Pertanyaan Initial Extraction X5 Keikutsertaan pria menjadi akseptor KB secara tidak langsung menjadi motivator 1,000 0,622 X6 Kontrasepsi MOP paling efektif dalam jangka waktu panjang adalah MOP 1,000 0,691 X7 Menjadi kontrasepsi KB pria ikut membantu program KB 1,000 0,539 X8 Jenis KB pria setelah dipasang dapat dibuka lagi 1,000 0,517 X9 Keterlibatan pria dalam KB diwujudkan melalui penggunaan alat kontrasepsi dan merencanakan jumlah keluarga 1,000 0,649 X10 Pria merupakan mitra reproduksi dan seksual, sehingga sangat beralasan apabila pria ikut menjadi akseptorpeserta KB 1,000 0,557 X12 KB MOP merupakan kontrasepsi yang lebih rumit dibandingkan dengan kondom 1,000 0,635 X15 KB MOP tidak menurunkan hasrat seksual pria 1,000 0,717 X16 KB MOP merupakan metode kontrasepsi mantap bukan tindakan kebiri 1,000 0,647 X18 Metode KB kondom merupakan biaya yang relatif murah dibanding metode KB yang lain 1,000 0,583 X19 KB MOP merupakan metode kontrasepsi yang paling murah dalam jangka panjang 1,000 0,517 X22 Transportasi tersedia setiap saat menuju tempat pelayanan KB 1,000 0,801 X23 Petugas KB melakukan konseling terlebih dahulu 1,000 0,653 X24 Mendapatkan informasi tentang KB dari petugas KB 1,000 0,728 X25 Tempat pelayanan KB tersedia kondom 1,000 0,694 X26 Fasilitas pelaksanaan KB cukup lengkap 1,000 0,800 X27 Petugas KB menyediakan ruang konsultasi 1,000 0,914 X28 Tersedia fasilitas bimbingan dan penyuluhan oleh petugas kesehatan ketika menjadi akseptor KB MOP 1,000 0,869 X29 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika dirujuk ke rumah sakit 1,000 0,840 X30 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika pulang dari rumah sakit 1,000 0,885 X36 Istri memberi dukungan dalam memilih salah satu alat kontrasepsi yang digunakan 1,000 0,764 X37 Istri mau berhubungan bila menggunakan kondom 1,000 0,717 X38 Istri mendukung suami menjadi kader KB MOP 1,000 0,773 X40 Istri sangat senang jika suami berpartisipasi dalam KB MOP 1,000 0,578 Universitas Sumatera Utara 74 Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dapat diketahui bahwa communalities terkecil terdapat pada pertanyaan X 8 dan X 19 , berarti pertanyaan X 8 dan X 19 memiliki hubungan yang paling kecil lemah dengan faktor yang terbentuk, artinya pertanyaan X 8 dan X 19 dapat menjelaskan sebesar 51,7 terhadap faktor yang terbentuk. Sedangkan communalities terbesar terdapat pada pertanyaan fasilitas X 27 , berarti pertanyaan fasilitas X 27 memiliki hubungan yang paling besar kuat dengan faktor yang terbentuk, artinya pertanyaan fasilitas dapat menjelaskan sebesar 91,4 terhadap faktor yang terbentuk. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai dari communalities maka semakin baik analisis faktor, karena semakin besar karakteristik pertanyaan asal yang dapat diwakili oleh faktor yang terbentuk.

4.3.4 Menentukan Jumlah Faktor

Dokumen yang terkait

Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 9

Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 4

Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 8

Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Chapter III VI

0 0 21

Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 2

Analisis Komparatif Pendapatan Peternak Domba Secara Intensif dan Semi Intensif di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 11

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI DESA CELAWAN KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2014

0 2 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku - Analisis Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor yang Memengaruhi Partisipasi Pria dalam Keluarga Berencana di Desa Celawan Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 9