60
4.3 Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan suatu teknik statistik multivariat yang digunakan untuk mereduksi reduction dengan cara meringkas informasi yang ada dari variabel
awal menjadi faktor yang baru dan meringkas summarization melalui uji korelasi untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar pertanyaan Hair, 2010. Adapun
proses analisis faktor dengan tahapan sebagai berikut:
4.3.1 Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi pria dalam program keluarga berencana pada penelitian ini adalah untuk menentukan variabel
apa saja yang perlu dianalisis. Mengacu kepada kerangka konsep yang telah dibuat sebelumnya ada sebanyak 3 variabel, yaitu variabel; a faktor predisposisi
pengetahuan memiliki 10 pertanyaan dengan nama X
1
sampai dengan X
10
, sikap memiliki 10 pertanyaan dengan nama X
11
sampai dengan X
20
, b faktor pendukung akses pelayanan memiliki 5 pertanyaan dengan nama X
21
sampai dengan X
25
, fasilitas memiliki 5 pertanyaan dengan nama X
26
sampai dengan X
30
, dan faktor penguat dukungan teman memiliki 5 pertanyaan dengan nama X
31
sampai dengan X
35
, dukungan istri memiliki 5 pertanyaan dengan nama variabel X
36
sampai dengan X
40
, dukungan keluarga memiliki 5 pertanyaan dengan nama X
41
sampai dengan X
45
, sehingga jumlah seluruhnya sebanyak 45 pertanyaan. Dari 45 pertanyaan sebagai sub
variabel ini akan direduksi menjadi beberapa faktor melalui analisis faktor dengan tahapan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
61
4.3.2 Matriks Korelasi
Proses analisis faktor didasarkan pada matriks korelasi antara variabel yang satu dengan variabel-variabel lain. Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data
harus memiliki korelasi yang layak agar dapat dilakukan analisis faktor melalui matrik korelasi, untuk itu dilakukan pengujian i
Barlett’s test of Sphericity, ii KMO Kaiser-Meyer-Olkin, MSA Measure of Sampling Adequacy. Analisis
faktor sebanyak 45 pertanyaan dimasukkan seluruhnya untuk mendapatkan nilai Barlett‟s dan KMO. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Barlett’s test of Sphericity
adalah sebesar 2.128,209 dengan signifikansi p0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai
0,210, dimana angka tersebut 0,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor. Proses untuk langkah i dan ii sudah dilakukan. Hasil uji disajikan pada
Tabel 4.16
Tabel 4.16 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,210
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
2.128,209 df
990 Sig.
p0,001 Pengujian MSA, dilakukan untuk mengetahui pertanyaan yang layak dan
tidak layak untuk melakukan reduksi. Pertanyaan yang tidak layak harus dikeluarkan dari proses pengujian. Syarat untuk dapat dianalisis lebih lanjut adalah setiap
pertanyaan harus memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA tersebut diperoleh dari tabel Anti Image Matrice pada bagian Anti-Image Correlation, yaitu angka korelasi dengan
arah diagonal dari kiri atas kekanan bawah. Hasil uji menunjukkan bahwa dari 45
Universitas Sumatera Utara
62
pertanyaan yang dianalisis faktor ada 6 enam pertanyaan yang memiliki nilai MSA 0,5, yaitu pertanyaan X7, X9, X28, X29, X35 dan X37 selebihnya nilai MSA0,5,
sehingga tidak memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut, karena sebanyak 39 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5. Meskipun ada 39 pertanyaan yang memiliki
nilai MSA0,5, dalam proeses analisis faktor tidak sekaligus dikeluarkan dari proses analisis faktor. Mengeluarkan pertanyaan dalam proses analisis dimulai dari nilai
MSA yang paling kecil, yaitu variabel X2. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.17
Tabel 4.17 Anti-image Matrices
No Pertanyaan
Nilai MSA
1 X1
0,088 2
X2 0,046
3 X3
0,319 4
X4 0,226
5 X5
0,202 6
X6 0,242
7 X7
0,642
8 X8
0,318 9
X9 0,552
10 X10 0,191
12 X12 0,054
13 X13 0,128
14 X14 0,049
15 X15 0,132
16 X16 0,395
17 X17 0,231
18 X18 0,126
19 X19 0,143
20 X20 0,144
21 X21 0,303
22 X22 0,128
23 X23 0,198
24 X24 0,162
25 X25 0,287
26 X26 0,321
27 X27 0,444
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.17 Lanjutan No
Pertanyaan Nilai MSA
28 X28 0,550
29 X29 0,682
30 X30 0,190
21 X31 0,237
32 X32 0,392
33 X33 0,185
34 X34 0,279
35 X35 0,505
36 X36 0,155
37 X37 0,502
38 X38 0,482
39 X39 0,183
40 X40 0,191
41 X41 0,341
42 X42 0,064
43 X43 0,115
44 X44 0,108
45 X45 0,370
Setelah pertanyaan X
2
dikeluarkan maka dilakukan pengujian ulang dari awal. Hasil pengujian diperoleh nilai
Barlett’s test of Sphericity sebesar 2.038,210 dengan signifikansi p0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi
korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,321, dimana angka tersebut 0,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor. Syarat untuk langkah i dan
ii sudah dipenuhi . Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.18.
Tabel 4.18 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,321
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
2.038,210 df
946 Sig.
P0,001
Universitas Sumatera Utara
64
Hasil uji MSA setelah pertanyaan X
2
dikeluarkan ada 6 enam pertanyaan yang memiliki nilai MSA0,5, yaitu X7, X9, X25, X28, X34 dan X37 selebihnya
memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah pada pertanyaan X13. Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA
disajikan pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19 Anti-image Matrices
No Pertanyaan
Nilai MSA
1 X1
0,134 2
X3 0,282
3 X4
0,386 4
X5 0,294
5 X6
0,363 6
X7 0,593
7 X8
0,482 8
X9 0,610
9 X10
0,318 10 X11
0,099 11 X12
0,191 12 X13
0,072 13 X14
0,391 14 X15
0,449 15 X16
0,263 16 X17
0,216 17 X18
0,323 18 X19
0,202 19 X20
0,284 20 X21
0,267 21 X22
0,367 22 X23
0,327 23 X24
0,354 24 X25
0,703 25 X26
0,332 26 X27
0,476 27 X28
0,717 28 X29
0,309 29 X30
0,389
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.19 Lanjutan No
Pertanyaan Nilai MSA
30 X31 0,406
31 X32 0,314
32 X33 0,365
33 X34 0,531
34 X35 0,282
35 X36 0,416
36 X37 0,619
37 X38 0,437
38 X39 0,469
39 X40 0,354
40 X41 0,100
41 X42 0,159
42 X43 0,199
43 X44 0,341
44 X45 0,146
Setelah pertanyaan X
13
dikeluarkan diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity
sebesar 1.929,566 dengan signifikansi p=0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,457,
dimana angka tersebut 0,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor. Syarat untuk langkah i dan ii sudah dipenuhi. Hasil pengujian langkah i dan ii
disajikan pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,457
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
1.929,566 df
903 Sig.
P0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X
13
dikeluarkan ada 20 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5, yaitu X4, X5, X6, X7, X9, X10, X18, X21, X22, X23, X24,
X25, X27, X28, X29, X30, X32, X36, X37, dan X39 selebihnya memiliki nilai MSA
Universitas Sumatera Utara
66
0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah pada pertanyaan X11. Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA disajikan pada
Tabel 4.21.
Tabel 4.21 Anti-image Matrices
No Pertanyaan
Nilai MSA
1 X1
0,306 2
X3 0,256
3 X4
0,523
4 X5
0,517
5 X6
0,652
6 X7
0,580
7 X8
0,489 8
X9 0,526
9 X10
0,519 10 X11
0,168 11 X12
0,354 12 X14
0,458 13 X15
0,417 14 X16
0,345 15 X17
0,192 16 X18
0,586 17 X19
0,404 18 X20
0,278 19 X21
0,518 20 X22
0,619 21 X23
0,535 22 X24
0,575 23 X25
0,693 24 X26
0,456 25 X27
0,501 26 X28
0,690 27 X29
0,578 28 X30
0,549 29 X31
0,356 30 X32
0,577 31 X33
0,399 32 X34
0,480 33 X35
0,496
Universitas Sumatera Utara
67
Tabel 4.21 Lanjutan No
Pertanyaan Nilai MSA
34 X36 0,529
35 X37 0,561
36 X38 0,393
37 X39 0,545
38 X40 0,359
39 X41 0,309
40 X42 0,460
41 X43 0,365
42 X44 0,318
43 X45 0,246
Setelah pertanyaan X
11
dikeluarkan maka hasil pengujian diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity sebesar 1.871,236 dengan signifikansi p=0,001, hal ini
memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,4960,5 belum memenuhi syarat untuk dilakukan analisis faktor.
Syarat untuk langkah i dan ii sudah dipenuhi. Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,496
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
1.871,236 df
861 Sig.
P0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X
11
dikeluarkan ada 23 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5, yaitu X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X15, X18, X21, X22,
X23, X24, X25, dan X27,X28, X29, X30, X32, X34, X37, X39, dan X40 selebihnya memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah pada pertanyaan X45.
Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.23.
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 4.23 Anti-image Matrices
No Pertanyaan
Nilai MSA
1 X1
0,319 2
X3 0,292
3 X4
0,505
4 X5
0,513
5 X6
0,710
6 X7
0,550
7 X8
0,503
8 X9
0,682
9 X10
0,642 10 X12
0,450 11 X14
0,440 12 X15
0,556 13 X16
0,357 14 X17
0,313 15 X18
0,646 16 X19
0,448 17 X20
0,462 18 X21
0,522 19 X22
0,607 20 X23
0,581 21 X24
0,653 22 X25
0,664 23 X26
0,465 24 X27
0,545 25 X28
0,676 26 X29
0,556 27 X30
0,539 28 X31
0,355 29 X32
0,584 30 X33
0,380 31 X34
0,589 32 X35
0,490 33 X36
0,459 34 X37
0,655 35 X38
0,413 36 X39
0,510 37 X40
0,512 38 X41
0,298 39 X42
0,426 40 X43
0,461 41 X44
0,301 42 X45
0,206
Universitas Sumatera Utara
69
Setelah pertanyaan X
45
dikeluarkan diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity
sebesar 1.815,504 dengan signifikansi p=0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,545,
dimana angka tersebut 0,5. Syarat untuk langkah i dan ii sudah dipenuhi. Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.24.
Tabel 4.24 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,545
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
1.815,504 df
820 Sig.
p0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X
45
dikeluarkan ada 27 pertanyaan memiliki nilai MSA0,5, yaitu X5, X6, X7, X8, X9, X10, X14, X15, X18, X22, X23,
X24, X25, X26, X27, X28, X29, X30 dan X32, X33, X34, X35, X36, X37, X38 serta X40, X43 selebihnya memiliki nilai MSA 0,5. Nilai MSA yang paling kecil adalah
pada pertanyaan X1. Proses analisis diulang lagi dimulai dari nilai MSA yang paling kecil. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.25
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 4.25 Anti-image Matrices
No Pertanyaan
Nilai MSA
1 X1
0,311 2
X3 0,326
3 X4
0,485 4
X5 0,562
5 X6
0,689
6 X7
0,710
7 X8
0,565
8 X9
0,706
9 X10
0,675 10 X12
0,450 11 X14
0,503 12 X15
0,561 13 X16
0,458 14 X17
0,317 15 X18
0,660 16 X19
0,475 17 X20
0,452 18 X21
0,499 19 X22
0,591 20 X23
0,599 21 X24
0,707 22 X25
0,698 23 X26
0,586 24 X27
0,644 25 X28
0,649 26 X29
0,591 27 X30
0,536 28 X31
0,413 29 X32
0,578 30 X33
0,504 31 X34
0,545 32 X35
0,541 33 X36
0,559 34 X37
0,628 35 X38
0,613 36 X39
0,480 37 X40
0,505 38 X41
0,369 39 X42
0,404 40 X43
0,609 41 X44
0,378
Universitas Sumatera Utara
71
Hasil penelitian agar layak dilanjutkan analisis faktor nilai MSA yang paling kecil dikeluarkan secara berurutan sampai ditemukan nilai MSA 0,5. Beberapa
pertanyaan dikeluarkan secara berurutan karena memiliki nilai MSA 0,5, yaitu untuk pertanyaan X17, X41, X44, X42, X3, X14, X20, X43, X31, X4, X21, X39,
X35, dan X34, X33, X32, sehingga diperoleh nilai Barlett’s test of Sphericity sebesar
929,955 dengan signifikansi p=0,001, hal ini memberikan makna bahwa antar pertanyaan terjadi korelasi p0,05. Hasil uji KMO diperoleh nilai 0,767, dimana
angka tersebut 0,5. Syarat untuk langkah i dan ii. Hasil pengujian langkah i dan ii disajikan pada Tabel 4.26
Tabel 4.26 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,767
Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square
929,955 df
276 Sig.
p0,001 Hasil uji MSA setelah pertanyaan X17, X41, X44, X42, X3, X14, X20, X43,
X31, X4, X21, X39, X35, dan X34, X33, X32 dikeluarkan secara berurutan diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai MSA 0,5, sehingga proses analisis
faktor dapat dilanjutkan. Hasil uji MSA disajikan pada Tabel 4.27
Universitas Sumatera Utara
72
Tabel 4.27 Anti-image Matrices
No Pertanyaan
Nilai MSA
1 X5 Keikutsertaan pria menjadi akseptor KB secara tidak langsung menjadi
Motivator 0,887
2 X6 Kontrasepsi MOP paling efektif dalam jangka waktu panjang adalah
MOP 0,839
3 X7 Menjadi kontrasepsi KB pria ikut membantu program KB
0,735 4
X8 Jenis KB pria setelah dipasang dapat dibuka lagi 0,750
5 X9 Keterlibatan pria dalam KB diwujudkan melalui penggunaan alat
kontrasepsi serta dan merencanakan jumlah keluarga 0,725
6 X10 Pria merupakan mitra reproduksi dan seksual, sehingga sangat beralasan apabila pria ikut menjadi akseptorpeserta KB
0,803 7 X12 KB MOP merupakan kontrasepsi yang lebih rumit dibandingkan dengan
kondom 0,743
8 X15 KB MOP tidak menurunkan hasrat seksual Pria
0,774 9
X16 KB MOP merupakan metode kontrasepsi mantap bukan tindakan kebiri 0,765
10 X18 Metode KB kondom merupakan biaya yang relatif murah dibanding metode KB yang lain
0,843 11 X19 KB MOP merupakan metode kontrasepsi yang paling murah dalam
jangka panjang 0,696
12 X22 Transportasi tersedia setiap saat menuju tempat pelayanan KB 0,721
13 X23 Petugas KB melakukan konseling terlebih dahulu 0,802
14 X24 Mendapatkan informasi tentang KB dari petugas KB 0,825 15 X25 Tempat pelayanan KB tersedia kondom
0,654 16 X26 Fasilitas pelaksanaan KB cukup lengkap
0,742 17 X27 Petugas KB menyediakan ruang konsultasi
0,764 18 X28 Tersedia fasilitas bimbingan dan penyuluhan oleh petugas kesehatan
ketika menjadi akseptor KB MOP 0,835
19 X29 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika dirujuk ke rumah sakit
0,792 20 X30 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika pulang dari
rumah sakit 0,795
21 X36 Istri memberi dukungan dalam memilih salah satu alat kontrasepsi yang digunakan
0,733 22 X37 Istri mau berhubungan bila menggunakan kondom
0,725 23 X38 Istri mendukung suami menjadi kader KB MOP
0,682 24 X40 Istri sangat senang jika suami berpartisipasi dalam KB MOP
0,719
4.3.3 Menentukan Ketepatan Model Menentukan
ketepatan model
berdasarkan nilai
communalities. Communalities adalah proporsi dari varian suatu item peubah asal yang dapat
menjelaskan kuat lemahnya hubungan antara suatu pertanyaan dengan faktor yang
Universitas Sumatera Utara
73
terbentuk. Nilai communalities diperoleh dari hasil ekstraksi pertanyaan dengan metode PCA Principal Component Analysis. Semakin besar nilai communalities
berarti semakin kuat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Adapun nilai communalities yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.28
Tabel 4.28 Communalities
Pertanyaan Initial Extraction
X5 Keikutsertaan pria menjadi akseptor KB secara tidak langsung menjadi motivator
1,000 0,622
X6 Kontrasepsi MOP paling efektif dalam jangka waktu panjang adalah MOP
1,000 0,691
X7 Menjadi kontrasepsi KB pria ikut membantu program KB 1,000
0,539 X8 Jenis KB pria setelah dipasang dapat dibuka lagi
1,000 0,517
X9 Keterlibatan pria dalam KB diwujudkan melalui penggunaan alat kontrasepsi dan merencanakan jumlah keluarga
1,000 0,649
X10 Pria merupakan mitra reproduksi dan seksual, sehingga sangat beralasan apabila pria ikut menjadi akseptorpeserta KB
1,000 0,557
X12 KB MOP merupakan kontrasepsi yang lebih rumit dibandingkan dengan kondom
1,000 0,635
X15 KB MOP tidak menurunkan hasrat seksual pria 1,000
0,717 X16 KB MOP merupakan metode kontrasepsi mantap bukan tindakan
kebiri 1,000
0,647 X18 Metode KB kondom merupakan biaya yang relatif murah
dibanding metode KB yang lain 1,000
0,583 X19 KB MOP merupakan metode kontrasepsi yang paling murah
dalam jangka panjang 1,000
0,517
X22 Transportasi tersedia setiap saat menuju tempat pelayanan KB 1,000
0,801 X23 Petugas KB melakukan konseling terlebih dahulu
1,000 0,653
X24 Mendapatkan informasi tentang KB dari petugas KB 1,000 0,728
X25 Tempat pelayanan KB tersedia kondom 1,000
0,694 X26 Fasilitas pelaksanaan KB cukup lengkap
1,000 0,800
X27 Petugas KB menyediakan ruang konsultasi 1,000
0,914
X28 Tersedia fasilitas bimbingan dan penyuluhan oleh petugas kesehatan ketika menjadi akseptor KB MOP
1,000 0,869
X29 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika dirujuk ke rumah sakit
1,000 0,840
X30 Menjadi akseptor KB MOP disediakan transportasi ketika pulang dari rumah sakit
1,000 0,885
X36 Istri memberi dukungan dalam memilih salah satu alat kontrasepsi yang digunakan
1,000 0,764
X37 Istri mau berhubungan bila menggunakan kondom 1,000
0,717 X38 Istri mendukung suami menjadi kader KB MOP
1,000 0,773
X40 Istri sangat senang jika suami berpartisipasi dalam KB MOP 1,000
0,578
Universitas Sumatera Utara
74
Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dapat diketahui bahwa communalities terkecil terdapat pada pertanyaan X
8
dan X
19
, berarti pertanyaan X
8
dan X
19
memiliki hubungan yang paling kecil lemah dengan faktor yang terbentuk, artinya pertanyaan
X
8
dan X
19
dapat menjelaskan sebesar 51,7 terhadap faktor yang terbentuk. Sedangkan communalities terbesar terdapat pada pertanyaan fasilitas X
27
, berarti pertanyaan fasilitas X
27
memiliki hubungan yang paling besar kuat dengan faktor yang terbentuk, artinya pertanyaan fasilitas dapat menjelaskan sebesar 91,4
terhadap faktor yang terbentuk. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai dari communalities maka semakin baik analisis faktor, karena semakin besar
karakteristik pertanyaan asal yang dapat diwakili oleh faktor yang terbentuk.
4.3.4 Menentukan Jumlah Faktor