74
Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dapat diketahui bahwa communalities terkecil terdapat pada pertanyaan X
8
dan X
19
, berarti pertanyaan X
8
dan X
19
memiliki hubungan yang paling kecil lemah dengan faktor yang terbentuk, artinya pertanyaan
X
8
dan  X
19
dapat  menjelaskan  sebesar  51,7  terhadap  faktor  yang  terbentuk. Sedangkan  communalities  terbesar  terdapat  pada  pertanyaan  fasilitas  X
27
,  berarti pertanyaan fasilitas X
27
memiliki hubungan yang paling besar kuat dengan faktor yang  terbentuk,  artinya  pertanyaan  fasilitas  dapat  menjelaskan  sebesar  91,4
terhadap faktor yang terbentuk. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai dari  communalities  maka  semakin  baik  analisis  faktor,  karena  semakin  besar
karakteristik pertanyaan asal yang dapat diwakili oleh faktor yang terbentuk.
4.3.4  Menentukan Jumlah Faktor
Setelah semua pertanyaan yang diuji memenuhi syarat untuk dianalisis, tahap selanjutnya  adalah  melakukan  proses  faktoring,  yaitu  melakukan  reduksi  terhadap
sekumpulan pertanyaan, sehingga terbentuk jumlah faktor. Menentukan jumlah faktor dapat  dilihat  berdasarkan  nilai  initial  eigen  value  dengan  kriteria  eigen  value    1
Ghozali,  2005.  Eigen  value  diurutkan  dari  yang  terbesar  sampai  terkecil. Mengetahui jumlah faktor yang terbentuk dari hasil reduksi dapat diketahui dari total
variance explained. Hasil total variance explained disajikan pada Tabel 4.29
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.29 Total Variance Explained
Component Initial Eigen values
Extraction Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 6,309
26,286 26,286
6,309 26,286
26,286 2
4,083 17,013
43,299 4,083
17,013 43,299
3 3,171
13,211 56,510
3,171 13,211
56,510 4
1,999 8,329
64,839 1,999
8,329 64,839
5 1,126
4,694 69,532
1,126 4,694
69,532 6
0,997 4,154
73,686 7
0,853 3,555
77,241 8
0,695 2,897
80,138 9
0,633 2,637
82,775 10
0,553 2,304
85,078 11
0,482 2,009
87,087 12
0,469 1,952
89,040 13
0,424 1,768
90,808 14
0,372 1,549
92,357 15
0,352 1,468
93,825 16
0,317 1,320
95,144 17
0,271 1,127
96,272 18
0,233 0,973
97,244 19
0,165 0,686
97,930 20
0,157 0,653
98,583 21
0,136 0,568
99,151 22
0,099 0,412
99,563 23
0,061 0,253
99,816 24
0,044 0,184
100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Berdasarkan  Tabel  4.29  di  atas  diketahui  bahwa  dari  45  pertanyaan  yang
dimasukkan  untuk  analisis  faktor,  ada  5  faktor  yang  terbentuk,  yaitu  komponen  1 sampai dengan komponen 5 yang menunjukkan eigen value  1. Menentukan berapa
komponenfaktor yang dipakai agar dapat menjelaskan keragaman total maka dilihat berdasarkan  besar  nilai  eigen  value,  komponen  dengan  eigen  value  1.  Faktor  1
memiliki  eigen  value  sebesar  6,309,  faktor  2  sebesar  4,083,  faktor  3  sebesar  3,171, faktor 4 sebesar 1,999, dan faktor 5 sebesar 1,126. Besarnya keragaman yang mampu
Universitas Sumatera Utara
76
dijelaskan oleh faktor 1 sebesar 26,286, faktor 2 sebesar 17,013, faktor 3 sebesar 13,211, faktor 4 sebesar 8,329, dan faktor 5 sebesar 4,694. Secara keseluruhan
kelima  faktor  mampu  menjelaskan  keragaman  total  sebesar  69,532  atau  setara dengan  nilai  R
2
=69,532  pada  analisis  regresi.  Berdasarkan  besarnya  persentase kumulatif  pembentuk  faktor  dapat  disimpulkan  bahwa  kelima  faktor  sudah  cukup
relevan mewakili keragaman pertanyaan asal. Selanjutnya banyaknya faktor yang terbentuk secara visual dapat ditampilkan
dalam bentuk grafik yang disebut dengan scree plot, seperti pada Gambar 4.1.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jumlah Faktor
1 2
3 4
5 6
Ei genval
ue
Gambar 4.1 Jumlah Faktor dan Nilai Eigen
Berdasarkan  Gambar  4.1  dapat  dilihat  bahwa  jumlah  faktor  yang  terbentuk ada  5  lima  faktor.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  faktor  yang  nilai  eigen  value  1
sebanyak  5  faktor  dan  selebihnya  nilai  eigen  value    1.  Distribusi  dari  5  faktor kedalam 3 tiga Variabel yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 4.30. Angka-angka
Universitas Sumatera Utara
77
tersebut  merupakan  bobot  faktor  loading  factor  yang  menggambarkan  besar korelasi suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Penentuan suatu variabel akan
masuk  kedalam  faktor  yang  terbentuk  dilakukan  dengan  cara  membandingan  bobot faktor pada setiap baris, yaitu dimana letak bobot faktor terbesar pada suatu variabel
berada  maka  variabel  itu  akan  menjadi  anggota  faktor  tersebut.  Distribusi  analisis faktor berbentuk matriks disajikan pada Tabel 4.30
Tabel 4.30 Component Matriks
Pertanyaan Component
1 2
3 4
5
X5 0,488
0,549 -0,113
0,134 -0,228
X6 0,638
0,419 -0,060
0,171 -0,275
X7 0,528
0,416 0,041
0,176 -0,233
X8 0,543
0,447 0,017
0,139 0,051
X9 0,565
0,203 -0,258
0,167 -0,440
X10 0,569
0,380 -0,131
0,054 -0,261
X12 0,407
-0,055 -0,566
0,259 0,279
X15 0,580
-0,042 -0,512
0,069 0,335
X16 0,294
-0,068 -0,717
0,110 0,173
X18 0,500
-0,041 -0,525
0,150 0,182
X19 0,319
0,016 -0,598
-0,225 -0,085
X22 0,634
0,000 0,028
-0,603 0,186
X23 0,618
0,118 0,164
-0,480 -0,008
X24 0,627
-0,078 0,148
-0,553 -0,019
X25 0,507
0,026 -0,029
-0,659 0,028
X26 0,486
-0,621 0,363
0,135 -0,167
X27 0,660
-0,603 0,275
0,167 -0,105
X28 0,584
-0,692 0,202
0,089 -0,010
X29 0,612
-0,579 0,169
0,308 0,087
X30 0,588
-0,611 0,259
0,263 0,172
X36 0,305
0,542 0,456
-0,053 0,408
X37 0,187
0,628 0,422
0,222 0,246
X38 0,325
0,602 0,344
0,330 0,279
X40 0,324
0,169 0,664
0,022 -0,056
Universitas Sumatera Utara
78
Berdasarkan  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  pendistribusian  ke  5  lima faktor yang terbentuk tidak merata, terdapat 16 enam belas pertanyaan terdistribusi
kedalam  komponen  pertama,  9  sembilan  pertanyaan  terdistribusi  kedalam komponen  kedua,  6  enam  pertanyaan  terdistribusi  kedalam  komponen  ketiga,  3
tiga  pertanyaan  terdistribusi  kedalam  komponen  keempat,  dan  pada  komponen  5 lima  tidak  ada  pertanyaan  yang  terdistribusi,  sehingga  perlu  dilakukan  rotasi  atas
faktor yang terbentuk agar lebih mudah diinterpretasikan.
4.3.5  Rotasi Faktor