46
Selain faktor kondisi rumah tangga, terdapat faktor lain yang cukup penting dalam masalah kateinai boryouku. Faktor tersebut adalah norma
masyarakat. Misalanya di Negara Indonesia yang sangat menghargai aturan dan norma saling menghargai sesama terutama menghargai orang yang lebih tua dan
kewajiban seorang anak adalah berbakti kepadda orang tua. Maka bisa di simpulkan norma dalam masyarakat dapat menjadi tenaga pengontrol dan
pengehenti sehingga munculnya gejala dan fenomena ini dapat di tekan, penangan dan usaha mengatsi kateinai boryouku akan di jelaskan pada BAB III.
2.6 Hal yang Melindungi Kateinai boryouku
Peraturan yang melindungi kateinai boryouku di sesuaikan kepada setiap kasus yang terjadi, di jepang saat ini pemerintah telah menyediakan system
pengaduan kekerasan yang terjadi di dalam rumah dan bahkan hampir semua kasus kekerasan dapat di adukan ketempat pengaduan ini, tepat pengaduan ini
berupa kantor yang tersebar di seluruh wilayah jepang, bahkan wilayah plosok sekalipun. Kantor pengaduan tersebut bekerja sama dengan pihak kepolisian
jepang khususnya pihak kepolisian di masing-masing wilayah untuk mendeteksi sebanyak mungkin kasus kekerasan yang terjadi. Dua institusi tersebut melakukan
rapat network tahunan untuk evaluasi. Menurut hasil surfing yang banyak di lakukan di berbagai situs menyebutkan, bahkan petugas dari kantor tersebut
datang dan melakukan pengamatan secara langsung kerumah atau daerah yang di curigai terjadi kasus kekerasan di dalam rumah tangga. Bukan hanya penanganan,
tetapi petugas juga melakukan konseling dan pemulihan terhadap korban
Universitas Sumatera Utara
47
kekerasan tersebut dan dari hasil konseling inilah bisa di ketahui motif-motif kekerasan yang terjadi dan penyebab-penyebab terjadinya kekerasan ini.
Seperti yang kita ketahui jika pelaku adalah seorang anak ataupun anggota keluarga lain yang melakukan kekerasan yang di akibatkan kejiwaan,
maka pelaku kekerasan ini akan dibawa dan dirawat di rumah sakit. Dan pelaku yang mengidap penyakit kejiwaan ini akan mendapatkan perawatan yang
sepantasnya di dapatkan. Jepang juga memberlakukan peraturan yang mengatakan jika anak yang di bawah umur melakukan kekerasa tersebut, anak tersebut
tidaklah mendapatkan hukuman seperti orang dewasa yang biasanya mendapatkan hukuman penjara sesuai kekerasan yang dilakukakan.
Selain penanganan secara fisik maupun kejiwaan yang dilakukan terhadap korban ataupun pelaku, biasanya untuk sementara waktu sesuai
ketentuan yang berlaku dan permintaan korban, pelaku dan korban di pisahkan untuk jangka waktu sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku di jepang.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah