BAB II LANDASAN TEORI
II. A. Kesepian II. A. 1. Pengertian Kesepian
Perlman Peplau dalam Brehm et al, 2002 mendefinisikan kesepian sebagai perasaan kekurangan dan ketidakpuasan pada individu akibat adanya
kesenjangan antara hubungan sosial yang diharapkan dengan hubungan sosial yang dimiliki. Setiap individu memiliki kebutuhan hubungan sosial yang berbeda-
beda dan ketika individu merasa tidak puas dengan kuantitas atau kualitas hubungan sosial yang dimiliki, individu akan merasa kesepian Weiten Lloyd,
2006.
Bruno dalam Dayakisni Hudaniah, 2003 mendefenisikan kesepian sebagai suatu keadaan mental dan emosional yang dicirikan oleh adanya perasaan-
perasaan terasing dan kurangnya hubungan yang bermakna dengan orang lain. Kegagalan individu dalam memperoleh hubungan yang bermakna dapat membuat
individu merasa kesepian walau individu sedang berada dalam keramaian orang Brehm et al, 2002.
Lebih lanjut, Baron Bryne 2000 menjelaskan bahwa kesepian merupakan keadaan kognitif dan emosi yang tidak bahagia sebagai hasil dari
keinginan individu untuk memiliki hubungan yang akrab dengan seseorang, namun individu tidak mampu mencapainya. Pada umumnya, hubungan yang
akrab bagi orang dewasa adalah bersama pasangan Weiten Lloyd, 2006. Penelitian yang dilakukan Berscheid, Snyder, dan Omoto dalam Baron Bryne,
Universitas Sumatera Utara
2000 terhadap individu yang telah menikah menyimpulkan bahwa pasangan merupakan orang yang memiliki keakraban paling tinggi dengan individu.
Feldman 1995 mendefinisikan kesepian sebagai ketidakmampuan individu untuk tetap mempertahankan keakraban hubungan seperti yang
diharapkan. Kesepian muncul ketika keakraban hubungan yang dimiliki saat ini tidak dapat memenuhi keakraban hubungan yang diharapkan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesepian merupakan perasaan kekurangan dan ketidakpuasan pada individu akibat adanya
kesenjangan antara hubungan yang diharapkan dengan hubungan yang dimiliki bersama pasangan.
II. A. 2. Tipe-Tipe Kesepian
Weiss dalam Brehm et al, 2002 menyatakan ada dua tipe kesepian, yaitu: 1.
Isolasi sosial Individu menginginkan suatu hubungan sosial, tetapi tidak memiliki jaringan
teman atau kerabat. Individu tidak puas dan merasa kesepian karena kurangnya jaringan teman atau kenalan.
2. Isolasi emosional
Individu menginginkan hubungan yang akrab dengan seseorang, namun tidak dapat memilikinya sehingga individu tidak puas dan merasa kesepian.
Menurut Weiss dalam Brehm et al, 2002, isolasi sosial yang dirasakan individu tidak dapat diringankan dengan adanya suatu hubungan yang akrab
dengan seseorang, dan sebaliknya. Contoh: sepasang suami-isteri yang pindah ke suatu kota dimana mereka tidak mempunyai kenalan dan mereka merasa kesepian
Universitas Sumatera Utara
isolasi sosial. Kesepian yang mereka rasakan tidak dapat diringankan dengan hubungan akrab yang mereka miliki. Begitu pula sebaliknya, individu yang
memiliki jaringan sosial luas dan sangat aktif dalam kehidupan sosialnya dapat juga mengalami kesepian ketika individu tidak dapat memiliki hubungan akrab
dengan seseorang seperti yang diinginkannya. Russell; Peplau; dan Cutrona dalam Brehm et al, 2002 menjelaskan walaupun dua tipe kesepian ini muncul
secara bersamaan, individu akan memiliki dua pengalaman yang berbeda terhadap isolasi sosial dan isolasi emosional yang dirasakan sehingga isolasi sosial yang
dirasakan individu kurang dapat diringankan dengan adanya hubungan akrab dengan seseorang, begitu juga sebaliknya.
Young dalam Weiten Lloyd, 2006 membagi kesepian menurut durasi waktu individu merasakan kesepian yang terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Kesepian sementara transient loneliness: perasaan kesepian yang datang
sesekali saja. 2.
Kesepian transisi transitional loneliness: individu sudah memiliki hubungan seperti yang diharapkan, namun dapat merasa kesepian ketika terjadi suatu
gangguan dalam hubungan tersebut. Gangguan ini bisa disebabkan oleh kematian pasangan, perceraian, perpindahan tempat tinggal, dan lain
sebagainya. Perasaan kesepian dapat muncul saat individu menghadapi perubahan tersebut.
3. Kesepian kronis chronic loneliness: perasaan kesepian dialami secara kronis
selama bertahun-tahun yang mempengaruhi individu sehingga tidak mampu mengembangkan hubungan interpersonal yang memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
II. A. 3. Faktor-Faktor Penyebab Kesepian