A. 6. Reaksi Terhadap Perasaan Kesepian A. 7. Karakteristik Orang yang Kesepian

menikah juga dapat memiliki risiko mengalami kesepian ketika individu merasa tidak bahagia dalam perkawinannya Demir Fisiloglu dalam Brehm et al, 2002. 4. Status sosial ekonomi Weiss dalam Brehm et al, 2002 melaporkan fakta bahwa individu dengan tingkat penghasilan yang rendah cenderung mengalami kesepian lebih tinggi daripada individu dengan tingkat penghasilan tinggi. 5. Pendidikan Weiss dalam Brehm et al, 2002 juga melaporkan bahwa pendidikan memiliki hubungan yang negatif dengan kesepian. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka kecenderungan kesepian yang dirasakan akan semakin rendah; dan sebaliknya. Latar belakang pendidikan ikut mempengaruhi pola pikir serta memperluas wawasan dan cara pandang individu, sehingga individu mampu untuk melihat dari sudut pandang pribadi maupun sudut pandang yang lain secara lebih positif sehingga mampu mengatasi dan mencari solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi Long et. al dalam Pujiastuti Retnowati, 2004.

II. A. 6. Reaksi Terhadap Perasaan Kesepian

Rubenstein dan Shaver dalam Brehm et al, 2002 menyimpulkan reaksi- reaksi yang diberikan individu terhadap perasaan kesepian digolongkan kedalam empat kategori yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Active Solitude Reaksi terhadap kesepian berupa melakukan kegiatan-kegiatan aktif dan membangun terhadap diri sendiri seperti: belajar atau bekerja, menulis, mendengarkan musik, melakukan olahraga, melakukan hobi, pergi ke bioskop, membaca, memainkan alat musik 2. Social contact Reaksi terhadap kesepian berupa membuat kontak sosial dengan orang lain seperti: menelepon teman, mengunjungi seseorang 3. Sad passivity Reaksi terhadap kesepian yang sifatnya pasif seperti: menangis, tidur, duduk dan berpikir, tidak melakukan apapun, makan berlebihan, memakan obat penenang, menonton televisi, mabuk 4. Distractions Reaksi terhadap kesepian berupa menghabiskan uang dan berbelanja.

II. A. 7. Karakteristik Orang yang Kesepian

Individu yang kesepian memiliki kecenderungan tidak bahagia dan tidak puas dengan keadaan dirinya, memiliki penyesuaian yang buruk dalam interaksi yang dimiliki, menilai orang lain secara negatif, dan biasanya juga dinilai secara negatif oleh orang lain. Christensen Kashy menyatakan bahwa individu yang kesepian mempersepsikan dirinya secara negatif dan individu yakin bahwa orang lain memiliki pandangan negatif yang sama dengan individu dalam mempersepsikan dirinya dalam Baron Bryne, 2000. Universitas Sumatera Utara Individu yang kesepian menunjukkan reaksi yang negatif terhadap keterbukaan dalam suatu hubungan Rotenberg dalam Baron Bryne, 2000 dan kemampuan interpersonal yang buruk akan semakin menghambat individu untuk dapat menampilkan dirinya B. Bell, dalam Baron Bryne, 2000. Individu yang merasa kesepian cenderung menjadi orang yang pemalu, memiliki kontrol diri yang besar, tertutup, tidak asertif, dan memiliki harga diri yang rendah Jones et. al, dalam Saks Krupat, 1988. Karakteristik ini membatasi kesempatan individu untuk membentuk suatu hubungan dan berkontribusi terhadap ketidakpuasan dalam interaksi Peplau Perlman dalam Saks Krupat, 1988. Bila dibandingkan dengan individu yang tidak kesepian, individu yang kesepian memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dalam merespon sesuatu dan menilai dirinya sebagai orang yang tidak mampu mewujudkan apa yang dituntutnya dari dirinya sendiri Hawkley et. al, 2003. II. B. Pengungkapan Diri II. B. 1. Pengertian Pengungkapan Diri