IV. D. 2. Kategorisasi Skor Pengungkapan Diri
Deskripsi skor skala pengungkapan diri dari hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel 20.
Tabel 20 Deskripsi Skor Pengungkapan Diri
Variabel Skor Empirik Skor
Hipotetik Pengung
kapan Diri
Min Maks Mean SD Min
Maks Mean
SD 43 100 73,22
11,83 25 100 75 12,5
Berdasarkan tabel 20 diatas dapat dilihat bahwa mean empirik skala pengungkapan diri adalah 73,22 dengan nilai SD empirik sebesar 11,83 dan mean
hipotetik skala pengungkapan diri adalah 75 dengan nilai SD hipotetik sebesar 12,5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dan skor mean hipotetik
menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil daripada mean hipotetik. Berdasarkan
mean empirik skala pengungkapan diri sebesar 73,22 dengan SD sebesar 11,83 maka dibuat kategori pengungkapan diri menjadi tiga kategori
yaitu: baik, sedang, dan buruk dengan rumusan sebagai berikut Azwar, 2000: Baik
: Mean + 1 SD
≤ X Sedang
: Mean – 1 SD
≤ X Mean + 1 SD Buruk
: X
Mean – 1 SD Gambaran kategorisari skor pengungkapan diri dapat dilihat pada tabel 21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21 Kategorisasi Skor Pengungkapan Diri
Rentang nilai Kategori
Jumlah Subjek N
Persentase
X ≥ 85
Baik 19 orang
19 61
≤ X 85 Sedang
62 orang 62
61 X Buruk
19 orang 19
Total 100 orang
100
Untuk penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori dapat dilihat pada tabel 22.
Tabel 22 Matriks Hubungan Antar Variabel Dalam Bentuk Kategori
Kesepian Rendah Sedang Tinggi
Pengung kapan
Diri Buruk
0 0 8 8 11 11
Sedang 6 6 49 49 7 7
Baik
11 11 8 8 0 0
Jumlah 100 100
Matriks di atas menunjukkan bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terlihat pada kategori pengungkapan diri yang sedang dan
kesepian yang sedang juga yaitu sebanyak 49 orang 49. Frekuensi individu menikah yang memiliki kesepian tinggi dan pengungkapan diri yang buruk
sebanyak 11 orang 11. Frekuensi individu menikah yang memiliki kesepian rendah dan pengungkapan diri yang baik juga sebanyak 11 orang 11.
Tidak ada individu menikah yang memiliki kesepian tinggi dengan pengungkapan diri yang baik. Sebaliknya juga, tidak ada individu menikah yang
memiliki kesepian rendah dengan pengungkapan diri yang buruk. Hasil ini menunjukkan bahwa pengungkapan diri tidak berhubungan positif dengan
Universitas Sumatera Utara
kesepian. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yaitu terdapat hubungan negatif antara pengungkapan diri terhadap pasangan dengan kesepian pada individu
menikah. Semakin baik pengungkapan diri yang dilakukan terhadap pasangan maka semakin rendah kesepian yang dirasakan individu yang menikah.
Sebaliknya, semakin buruk pengungkapan diri yang dilakukan terhadap pasangan maka semakin tinggi kesepian yang dirasakan individu menikah.
IV. E. Hasil Tambahan Penelitian IV. E. 1. Gambaran Perasaan-Perasaan Kesepian