C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel C. 1. Populasi dan Sampel C. 2. Teknik Pengambilan Sampel

e. Pendidikan Weiss dalam Brehm et al, 2002 juga melaporkan bahwa pendidikan memiliki hubungan yang negatif dengan kesepian. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan individu maka kecenderungan kesepian yang dirasakan akan semakin rendah; dan sebaliknya. Penelitian ini akan mendata tingkat pendidikan subjek penelitian mulai dari tingkat pendidikan minimal Sekolah Dasar SD sampai tingkat Pascasarjana S2. III. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel III. C. 1. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah semua individu untuk siapa hasil penelitian ini akan digeneralisasikan Hadi, 2000. Adapun karakteristik populasi yang akan diteliti: a. Masih dalam ikatan pernikahan dan pasangan masih hidup b. Berada dalam rentang usia 20-69 tahun c. Tingkat pendidikan minimal Sekolah Dasar SD d. Tinggal di kota Medan Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka penulis hanya memilih sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian yang disebut dengan sampel Hadi, 2000. Karakteristik sampel yang digunakan sama dengan karakteristik populasi. Mengenai jumlah sampel tidak ada batasan berapa jumlah ideal yang seharusnya dalam suatu penelitian. Menurut Azwar 2000, statistika menganggap bahwa sampel yang Universitas Sumatera Utara lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Semakin banyak jumlah sampel akan semakin baik karena diharapkan dapat diperoleh skor-skor yang variasinya menyebar secara normal. Jumlah subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

III. C. 2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik nonrandom secara incidental yang berarti setiap anggota populasi tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat terpilih menjadi anggota sampel dimana pemilihan sampel dari populasi didasarkan pada faktor kebetulan dan kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian Hadi, 2000. Menurut Hadi 2000 teknik incidental sampling memiliki kelebihan dan kelemahan di dalam membuat kesimpulan dari suatu penelitian. Kelebihan teknik ini adalah kemudahan di dalam menemukan sampel, menghemat waktu, tenaga, biaya, dan adanya keterandalan subjektifitas peneliti yaitu kemampuan peneliti untuk melihat bahwa subjek yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik subjek penelitian yang telah ditetapkan. Namun, kelemahan teknik ini adalah tidak dapat memberikan taraf keyakinan yang tinggi sehingga sulit untuk menarik kesimpulan ataupun mengeneralisasikannya ke populasi lain. Selain itu, keterandalan Universitas Sumatera Utara subjektifitas peneliti juga memiliki risiko kemungkinan terjadinya bias dalam pemilihan sampel.

III. D. Metode Pengumpulan Data