20
C. Media Literacy Televisi
Pada umumnya, literatur yang membahas tentang media literacy memberikan porsi yang besar terhadap media televisi. Beberapa sumber bahkan
menerjemahkan konsep media literacy dengan istilah yang berbeda diantaranya literacy televisi atau menjadi melek televisi Guntarto, 1999 dalam Dina, 2002.
Center for Media Literacy 2007 menyatakan bahwa literacy televisi berarti kritis terhadap televisi. Literacy televisi mendorong penonton belajar untuk
aktif yaitu tertantang, menganalisa, bereaksi, mengeksplorasi, dan memahami media televisi tersebut.
Bianculli, 1993 dalam Semali, 2001 menyatakan bahwa literacy televisi juga disebut sebagai teleliteracy yang berkompeten untuk mengafirmasi
kebutuhan untuk mengajarkan anak bagaimana membaca dan menginterpretasi pesan yang disampaikan televisi, termasuk advertising. Buckingham 1993
menyatakan bahwa pengertian literacy televisi mungkin memberi kesempatan untuk menghubungkan dua area dari pendidikan media tentang apa yang remaja
telah siap ketahui mengenai televisi dan untuk menanyakan bagaimana mengidentifikasikan apa yang remaja telah ketahui serta penelitian penonton
terhadap dasar yang menjadi garis besar mengenai bahasa Televisi sebagai media selama ini dianggap menumbuhkan kecenderungan
suka melamun dan perilaku aneh bagi penontonnya. Berbagai tayangan atau berita kekerasan diperkirakan akan menumbuhkan ketegangan dan rasa geram bagi
orang yang menyaksikannya. Namun pembebasan untuk menyaluran ketegangan dan rasa geram tersebut selama ini umumnya ditekan melalui larangan-larangan
Universitas Sumatera Utara
21 orang tua dan sekolah, sehingga dapat menimbulkan masalah sosial dan
psikologis lainnya Dina, 2002. Salah satu upaya untuk mengendalikan pengaruh negatif dari media
khususnya televisi ini diperlukan pembekalan diri tentang media literacy. Pemahaman media literacy yang diperoleh sejak usia dini diperkirakan dapat
mengendalikan pengaruh negatif dari media tersebut. Oleh sebab itu media literacy sebaiknya diperkenalkan sejak usia dini melalui proses pembelajaran di
lingkungan keluarga dan memperoleh kesinambungan dari lingkungan luar keluarga seperti kelompok sosial informal ataupun sekolah Dina, 2002.
Menurut Len Masterman dalam Guntarto Dina, 2002, media literacy televisi perlu dipelajari karena beberapa alasan yaitu :
1. Media saturation, bahwa televisi tidak hanya satu-satunya media massa yang
menyebabkan kejenuhan yaitu ketika musik pop menjadi suatu tren, maka radio, koran, majalah, komputer, video games, dan tentunya televisi akan
mengekspos pesan tersebut dalam satu hari. 2.
Pengaruh media, bahwa media televisi menjual “kesadaran penonton” di mana televisi mencoba untuk mempengaruhi orang untuk membeli produk.
3. Produksi dan manajemen informasi, di mana pemerintah dan pebisnis
mempunyai departemen public relation yang sengaja untuk memberikan berita baik ke dalam kesadaran publik. Apa yang dilaporkan dalam berita, pada
kenyataannya datang langsung dari departemen public relation dan press releases.
Universitas Sumatera Utara
22 4.
Pendidikan dan demokrasi media, di mana pemimpin politik telah berusaha menutupi pengaruh media televisi, yaitu mereka yang menggunakan televisi
akan mendapatkan cara mereka sendiri tanpa mempedulikan hukum masyarakat ataupun kesempurnaan seseorang.
5. Kepentingan yang meningkat atas komunikasi visual dan informasi, bahwa
selama beratus-ratus tahun masyarakat telah dapat membaca dan memahami makna teks. Meskipun demikian sekarang visual image telah dibantah
memiliki kepentingan yang lebih daripada kata-kata yang tercetak dan belum ada hubungan dalam memfokuskan membaca makna visual image.
6. Tumbuhnya privatisasi informasi, bahwa informasi adalah sebuah komoditi
untuk dibeli dan dijual di mana terdapat kelas baru antara informasi yang banyak dan informasi yang sedikit, dengan informasi yang sedikit tidak akan
mungkin menghasilkan informasi yang mereka butuhkan untuk kehidupan yang lebih baik.
7. Mendidik untuk masa depan, bahwa dunia akan didominasi oleh media massa
dan teknologi komunikasi khususnya televisi. Generasi masa depan akan membutuhkan pemahaman bagaimana media televisi ini mempengaruhi
masyarakat.
D. Pembelajaran Media Literacy Televisi