12 kritis sangat diperlukan dalam hal ini untuk membuat suatu kesimpulan mendalam
mengenai apa yang seseorang percaya dan lakukan, termasuk proses untuk mengevaluasi argumen terhadap informasi apapun yang diterima Moore, 2004.
Pada umumnya, proses mental mengenai berpikir tentang berpikir, dan berpikir tentang yang orang lain pikirkan telah ditunjukkan untuk memperbaiki
periode selama duduk di bangku sekolah dasar Gardner, 1991 dalam Davies, 1997. Namun bagaimanapun, Buckingham, 1988 dalam Davies, 1997
membantah bahwa level proses yang lebih tinggi mungkin telah dikembangkan pada usia dini dalam memproses material-material televisi, dimana menghendaki
remaja yang berada pada tahap perkembangan kognitif operasional formal ini untuk mengikuti narasi yang kompleks dan membuat atribusi pragmatik tentang
karakter dan kejadian-kejadian. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dianggap penting untuk
mengadakan penelitian dengan judul efektivitas pembelajaran media literacy televisi terhadap media literacy pada remaja.
B. Identifikasi Permasalahan
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah pembelajaran media literacy televisi efektif terhadap media literacy pada remaja?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pembelajaran media literacy televisi terhadap media literacy pada remaja.
Universitas Sumatera Utara
13
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat, antara lain:
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memperkaya kajian ilmu psikologi, khususnya di bidang psikologi pendidikan mengenai
pembelajaran media literacy televisi bagi remaja.
2. Manfaat praktis
a. Dapat digunakan sebagai informasi mengenai pembelajaran media
literacy televisi sehingga diharapkan dapat membantu sistem pendidikan sekolah untuk mengembangkan langkah-langkah tertentu
untuk menumbuhkan pembelajaran media literacy terhadap media televisi.
b. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan bagi peneliti-peneliti lain
yang ingin mengadakan penelitian lanjutan tentang pembelajaran media literacy televisi.
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan Berisikan uraian latar belakang mengenai media literacy serta
pembelajaran media literacy televisi pada remaja, identifikasi permasalahan, tujuan penelitian serta manfaat penelitian.
Universitas Sumatera Utara
14 Bab II : Landasan Teori
Berisikan teori-teori mengenai media literacy yang mencakup pengertian dan elemen-elemen. Teori tentang televisi, media literacy televisi,
pembelajaran media literacy televisi, dan tahap perkembangan remaja serta mengemukakan hipotesis penelitian.
Bab III : Metodologi Penelitian Berisikan identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel
penelitian, rancangan penelitian, teknik kontrol, populasi dan metode pengambilan sampel, instrumen dan alat ukur, prosedur pelaksanaan
penelitian, dan metode analisis data untuk pengujian hipotesis yang digunakan peneliti dalam penelitian.
Bab IV : Analisa Data dan Hasil Penelitian Berisi pengolahan dan pengorganisasian data penelitian serta membahas
data-data penelitian dengan teori yang relevan. Bab V : Kesimpulan, Diskusi dan Saran
Berisikan kesimpulan dan diskusi mengenai hasil penelitian serta saran- saran berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Literacy
1. Pengertian media literacy
Barry Duncan dalam Guntarto Dina, 2002, seorang ahli media literacy berpendapat bahwa media literacy sangat perhatian dalam hal membantu
para siswa mengembangkan suatu pemahaman yang penuh informasi dan kritis mengenai sifat the nature dari media massa, teknik-teknik yang digunakan, dan
dampak dari teknik-teknik tersebut. Lebih spesifik, merupakan suatu pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kenikmatan para siswa
tentang bagaimana media bekerja, bagaimana media memproduksi pengertian- pengertian, bagaimana media diorganisir, dan bagaimana media membangun
realitas. Media literacy juga bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan kemampuan untuk menciptakan produk media.
The National Leadership Conference on Media Literacy dalam Baran, 2004 menyatakan bahwa media literacy merupakan kemampuan untuk
mengakses, menganalisa, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan pesan. Hal senada diungkapkan oleh Wikipedia 2007 yang menyatakan bahwa media
literacy merupakan proses mengakses, menganalisa, mengevaluasi pesan dalam suatu variasi yang mendalam mengenai model media, genre, dan bentuk di mana
menggunakan model instruksional berbasis inkuiri yang mendorong individu untuk bertanya tentang apa yang mereka tonton, lihat, dan baca.
Universitas Sumatera Utara