Efektivitas Pembelajaran Media Literacy Televisi terhadap Media Literacy

32 kemampuan berpikir siswa. Upaya yang dapat dilakukan antara lain 1 penggunaan metode mengajar yang mendorong anak untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau mengujicobakan suatu materi; dan 2 melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat dengan siswa tentang masalah-masalah sosial, baik itu menyangkut geografi, sejarah maupun ekonomi Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2003.

F. Efektivitas Pembelajaran Media Literacy Televisi terhadap Media Literacy

pada Remaja Menurut Soendjojo dalam Guntarto, 2004, anak yang berusia 9 – 14 tahun di mana remaja tergolong di dalamnya memiliki cara berpikir dan pemahaman dalam menonton televisi yaitu sebagai berikut : 1. Minat terhadap televisi mulai menurun 2. Kemampuan memahami dan mengingat isi pokok acara lebih meningkat 3. Kemampuan menangkap isi cerita berkembang dengan baik 4. Memiliki kemampuan yang baik untuk menyatukan hubungan antar adegan 5. Perhatian pada iklan mulai menurun 6. Kurang percaya pada iklan 7. Lebih mampu mengingat dan memahami iklan 8. Memahami maksud dan persuasif dari iklan Universitas Sumatera Utara 33 Pembelajaran media literacy televisi dianggap penting bagi remaja mengingat segala hal negatif yang dapat ditimbulkan oleh media televisi bagi remaja terutama apabila remaja tidak cukup memiliki kemampuan untuk mengkritisi tayangan televisi. Cara berpikir dan pemahaman menonton televisi serta tahap perkembangan kognitif pada remaja cukup menandakan bahwa remaja perlu mendapatkan pembelajaran media literacy televisi yang mencakup segala cara mengkaji, mempelajari dan mengajarkan pada semua tingkat dasar, menengah, tinggi, dewasa dan pendidikan seumur hidup serta dalam semua konteks, sejarah, kreativitas, penggunaan dan evaluasi media sebagai suatu ketrampilan teknis dan praktis untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan media terutama televisi secara kritis pada anak yang dilakukan di sekolah maupun di rumah. Pembelajaran media literacy televisi yang efektif akan meningkatkan media literacy bagi remaja. Melalui media literacy, remaja mampu mengakses, menganalisa, mengevaluasi, bahkan memproduksi media serta mampu mempelajari kemungkinan apa saja yang bisa muncul akibat kekuatan media serta dapat memanfaatkan media tersebut secara kritis dan bijak. Berikut ini bagan yang menggambarkan tentang pembelajaran media literacy televisi pada remaja : Universitas Sumatera Utara 34 Bagan 1. Pembelajaran Media Literacy Televisi pada Remaja Penggunaan media seperti video, transparansi OHP, ataupun penayangan film dalam proses belajar mengajar, perlu diberikan sejumlah pedoman seperti mengkaji apakan tujuan instruksional dapat dicapai atau tidak pada akhir kegiatan. Untuk keperluan tersebut, kita harus mempunyai alat yang dapat mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran atau hasil belajar peserta didik. Alat pengukur ini dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan. Alat ini dapat berupa tes, penugasan, ataupun daftar cek perilaku. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang anda buat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak Sadiman, 1996. Cara berpikir dan pemahaman menonton televisi pada remaja Literacy televisi Pembelajaran media literacy televisi pada remaja Efektif Tidak efektif Media literacy meningkat Media literacy tidak meningkat Literacy Media literacy Universitas Sumatera Utara 35 Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan memberikan kuesioner yang menilai tentang media literacy yang dimiliki oleh remaja di mana hasil nilai kuesioner siswa yang mendapat pembelajaran media literacy televisi oleh fasilitator akan dibandingkan dengan hasil nilai kuesioner siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran.

G. HIPOTESIS PENELITIAN