67 homogen. Sedangkan apabila nilai p
, maka disimpulkan bahwa varians pada subjek penelitian adalah sama atau homogen. Hasil levene statistic untuk uji
homogenitas varians terlihat pada tabel 12.
Tabel 12. Hasil Levene Statistic Untuk Uji Homogenitas Varians Variabel
Levene Statistic Signifikansi p
Media Literacy 1.767
0.166
Dari data yang diperoleh pada tabel 12, maka dapat dilihat bahwa nilai p sebesar 0.166, yang artinya p
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians dari sampel penelitian sama atau homogen.
2. Uji Analisa Data a.
Media Literacy
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran media literacy televisi efektif terhadap media literacy pada remaja. Metode
analisa yang digunakan adalah paired sample t-test. Adapun prosedur yang digunakan untuk mengadakan interpretasi hasil
paired sample t-test adalah dengan melihat perbandingan nilai t dengan nilai kritis. Nilai t diperoleh dari paired sample t-test dengan menggunakan SPSS 12.0
for Windows, yaitu sebesar 2.668. Sedangkan nilai kritis diperoleh dari analisis tabel Critical Values of t Myers dan Hansen, 1992. Analisis dilakukan dengan
mencocokkan nilai df jumlah pasangan subjek dikurangi 1 dan level
signifikansi. Nilai df dalam penelitian ini adalah 27-1=26. Sedangkan nilai
Universitas Sumatera Utara
68 adalah 0.05. dari analisis tabel Critical Values of t, maka diperoleh nilai kritis
sebesar 2.056. Apabila nilai t nilai kritis, maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesa nol H
ditolak atau dapat dikatakan bahwa hasil uji statistik signifikan. Hasil pengukuran media literacy dengan menggunakan paired sample t-
test dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13. Hasil Uji Paired Sample t-Test
Variabel t
Signifikansi p Media Literacy
2.668 0.013
Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai t pada hasil uji paired sample t-test terhadap media literacy adalah 2.668. Karena nilai t 2.668 nilai kritis 2.056
maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini mengartikan bahwa terdapat efektivitas pembelajaran media literacy televisi terhadap media literacy pada
remaja. Sementara itu untuk mengetahui seberapa besar efektivitas pembelajaran
media literacy televisi terhadap media literacy dapat dilihat melalui perhitungan nilai effect sizes dengan menggunakan rumusan berikut:
d = t √N
Keterangan : d =
effect size t
= nilai t dari uji-t sample berpasangan N
= jumlah pasangan subjek yang matching
Apabila nilai d 0.2 maka dapat dikatakan bahwa nilai effect size kecil
atau dapat diartikan variabel bebas memiliki pengaruh yang kecil terhadap variabel bebas dalam penelitian tersebut. Sedangkan apabila nilai d
0.5 maka
Universitas Sumatera Utara
69 dapat dikatakan bahwa effect size besar atau diartikan variabel bebas memiliki
pengaruh yang besar terhadap variabel tergantung dalam penelitian tersebut Saughnessy, Zechmeister dan Zecmeister, 2003.
Dari perhitungan effect size pada penelitian ini maka diperoleh nilai d = 0.513. Nilai effect size dalam penelitian ini tergolong besar. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran media literacy televisi sebesar 51.3. Sedangkan 48.7 nilai media literacy dipengaruhi oleh variabel lain yang
dalam penelitian ini tidak terlihat.
b. Rata-Rata Empirik dan Rata-Rata Hipotetik
1 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Media Literacy Kelompok Eksperimen Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik media literacy
kelompok eksperimen disajikan pada tabel 14. Tabel 14
. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Media Literacy
Kelompok Eksperimen Variabel
Nilai Empirik Nilai Hipotetik
Min. Maks. Rata-Rata SD Min. Maks. Rata-Rata SD Media Literacy
20 31 27.07 2.35 0 34 17 5.67
Berdasarkan tabel 14 maka diperoleh nilai rata-rata empirik media literacy KE sebesar 27.07 Xe = 27.07 dengan deviasi standar empirik sebesar 2.35
dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 17 Xh = 17 dengan deviasi standar hipotetik sebesar 5.67. Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata empirik dan
nilai rata-rata hipotetik maka diperoleh Xe Xh dengan selisih sebesar 10.07. Hal ini menunjukkan bahwa media literacy KE termasuk kategori tinggi.
Universitas Sumatera Utara
70 2 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Media Literacy Kelompok Kontrol
Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik media literacy kelompok kontrol disajikan pada tabel 15.
Tabel 15. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Media Literacy Kelompok Kontrol
Variabel Nilai Empirik
Nilai Hipotetik Min. Maks. Rata-Rata SD
Min. Maks. Rata-Rata SD Media literacy
17 30 25.52 2.67 0 34 17 5.67
Berdasarkan tabel 15 maka diperoleh nilai rata-rata empirik media literacy KK sebesar 25.52 Xe = 25.52 dengan deviasi standar empirik sebesar 2.67
dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 17 Xh = 17 dengan deviasi standar hipotetik sebesar 5.67. Berdasarkan perbandingan nilai rata-rata empirik dan
nilai rata-rata hipotetik maka diperoleh Xe Xh dengan selisih sebesar 8.52. Hal ini menunjukkan media literacy KK termasuk kategori tinggi.
c. Kategori Media Literacy
Norma kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Norma Kategorisasi Media Literacy Rentang Nilai Media Literacy
Kategori x µ-SD
Rendah µ-SD
x µ+SD Sedang
x µ+SD
Tinggi
Besar nilai rata-rata KE dan KK adalah 26.30 sedangkan besar nilai standar deviasi KE dan KK adalah 2.51. Sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
71 Tabel 17. Kategorisasi Data Media Literacy
Rentang Nilai Media Literacy
Kategori KE KK
N N x 23.79
Rendah 1
3.70 4
14.82 23.79
x 28.81 Sedang 19 70.37 20 74.07
x 28.81
Tinggi 7 25.93 3 11.11
Berdasarkan tabel 17 dapat diketahui bahwa subjek pada KE yang memiliki media literacy kategori tinggi sebesar 25.93, subjek yang memiliki
media literacy kategori sedang sebesar 70.37 dan subjek yang memiliki media literacy kategori rendah sebesar 3.70. Sedangkan subjek pada KK yang
memiliki media literacy kategori tinggi sebesar 11.11, subjek yang memiliki media literacy kategori sedang sebesar 74.07 dan subjek yang memiliki media
literacy kategori rendah sebesar 14.82.
Universitas Sumatera Utara
72
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian dan analisa data maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hipotesa nol Ho penelitian ditolak dikarenakan nilai t 2.668 nilai kritis 2.056. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran media literacy televisi
cukup efektif terhadap media literacy pada remaja. 2. Media literacy subjek pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama-
sama berada pada kategori tinggi. Kesimpulan ini diperoleh dengan cara membandingkan nilai rata-rata empirik antara kelompok eksperimen 27.07
dan kelompok kontrol 25.52 dimana kedua hasil belajar tersebut sama-sama berada pada kategori tinggi.
3. Efektivitas pembelajaran media literacy televisi terhadap media literacy pada remaja sebesar 51.3. Sedangkan 48.7 media literacy dipengaruhi oleh
variabel lain yang dalam penelitian ini tidak terlihat. 4. Subjek pada Kelompok Eksperimen yang memiliki media literacy kategori
tinggi sebesar 25.93, subjek yang memiliki media literacy kategori sedang sebesar 70.37 dan subjek yang memiliki media literacy kategori rendah
sebesar 3.70. Sedangkan subjek pada Kelompok Kontrol yang memiliki media literacy kategori tinggi sebesar 11.11, subjek yang memiliki media
Universitas Sumatera Utara