Cermin Datar Kajian Materi

1 = 1 namun 1 , adalah sin � 1 dengan � 1 adalah sudut datang, jadi 1 = sin � 1 dengan cara serupa, didapatkan 2 2 2 = 2 − −1 atau 2 = − 2 = − sin � 2 dengan � 2 adalah sudut bias. Jadi persamaan 2.8 menjadi 1 sin � 1 + 2 −sin � 2 = 0 atau 1 sin � 1 = 2 sin � 2 yang merupakan hukum Snellius.

2.4.5 Cermin Datar

Gambar 2.12 menunjukkan seberkas cahaya sempit yang memancar dari sebuah sumber titik P dan dipantulkan dari sebuah cermin datar. Setelah pemantulan, sinar-sinar tersebut menyebar tepat seolah- olah datang dari titik P‟ di belakang bidang datar dari cermin tersebut. Titik P’ disebut bayangan dari titik P. Saat sinar-sinar memasuki mata, sinar-sinar tersebut tak dapat dibedakan dari sinar-sinar yang menyebar dari sebuah sumber di P’ tanpa kehadiran cermin. Bayangan ini disebut bayangan maya karena bayangan tidak benar-benar memancar darinya. Titik bayangan P’ dan titik P memiliki jarak yang sama secara tegak lurus dengan bidang kaca dari bidang ke objek tersebut. Gambar 2.12 Pembentukan bayangan oleh cermin datar Tipler, 2001 Cermin datar memiliki sifat pembalikan kanan-kiri yang merupakan akibat dari pembalikan kedalaman. Bayangan sistem koordinat segiempat sederhana yang memiliki sumbu dan -nya sejajar bidang cermin ditunjukkan pada Gambar 2.13. bayangan-bayangan dari anak panah sepanjang sumbu dan sejajar dengan anak panah obyek tersebut, tetapi bayangan sumbu berhadapan langsung terhadap anak panah obyek sepanjang sumbu . Cermin mengubah sistem koordinat tangan kanan untuk i × j = k, dengan i, j, dan k adalah masing- masing vektor satuan sepanjang sumbu-sumbu , , , menjadi sistem koordinat tangan kiri dengan i × j = -k. P’ P Mata Cermin Gambar 2.13 Bayangan sistem koordinat di cermin datar Tipler, 2001 Gambar 2.14 menunjukkan sebuah anak panah dengan tinggi berdiri sejajar bidang cermin deengan jarak dari cermin. Bayangan dapat ditentukan dengan menggambar dua buah sinar, satu sinar digambar tegak lurus cermin. Sinar tersebut mengenai cermin pada titik dan dipantulkan kembali ke dirinya dan sinar yang lain mengenai cermin. Sinar tersebut dipantulkan dengan sudut � yang sama dengan sumbu . Perpanjangan sinar ini menentukan letak bayangan ujung anak panah dengan jarak bayangan yang sama di belakang cermin seperti obyeknya di depan cermin. Gambar 2.14 Diagram sinar untuk menentukan bayangan cermin datar Tipler, 2001 y s Cermin s’ y’ � � A P P’

2.4.6 Cermin Melengkung