Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan model pembelajaran teman sebaya yang bekerja dengan
membagi suatu materi menjadi bagian-bagian yang dibahas dalam beberapa kelompok yang disebut kelompok ahli. Materi yang telah dibagi tersebut
kemudian disatukan kembali dalam sebuah kelompok yang disebut kelompok asal. Pembelajaran tipe Jigsaw II diakhiri dengan pemberian reward kepada
kelompok asal dengan nilai rata-rata tertinggi.
2.2 Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Menurut Wlodkowski dalam Siregar dan Nara 2010: 49, motivasi adalah suatu
kondisi yang menyebabkan atau menimbukan perilaku tertentu dan yang memberi arah pada tingkah laku tersebut. Sardiman 2010 menjelaskan tentang motivasi
belajar yang merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Dari uraian di atas, motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Jadi motivasi belajar merupakan kondisi yang menyebabkan perilaku siswa untuk
belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang kuat akan memiliki energi untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam motivasi belajar terkandung adanya
keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar.
Meskipun motivasi merupakan suatu kekuatan, namun motivasi bukanlah merupakan suatu substansi yang dapat diukur. Untuk dapat mengukur motivasi
dapat dilakukan dengan melihat indikator dalam kondisi-kondisi tertentu. Menurut Sudaryono 2012: 127 beberapa indikator motivasi belajar yaitu berusaha unggul,
menyelesaikan tugas dengan baik, rasional dalam memilih keberhasilan, menyukai
tanggung jawab,
dan menerima
tanggung jawab
pribadi.
2.3 Prestasi Belajar
Prestasi belajar digunakan sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai peserta didik. Prestasi belajar men
urut Tu‟u 2004: 75 merupakan
...hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Prestasi belajar berbeda
dengan motivasi belajar, yang dinilai dari prestasi belajar adalah aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam
pengetahuan, pemahaman, sintesa, dan evaluasi.
Sedangkan menurut Slameto 2008: 54, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam bentuk nilai. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa
prestasi belajar merupakan hasil belajar kognitif siswa yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan, pemahaman, sintesa, dan evaluasi yang
diwujudkan dalam bentuk nilai.
2.4 Kajian Materi