Jigsaw II mengutamakan kerjasama kelompok dan diskusi untuk mendapatkan suatu penghargaan reward. Adanya reward ini diharapkan dapat
memotivasi siswa untuk belajar dan memiliki tanggung jawab untuk mampu menerangkan materi kepada temannya sehingga kelompoknya menjadi juara.
Dengan model pembelajaran Jigsaw II diharapkan prestasi belajar siswa juga meningkat.
Penelitian mengenai Jigsaw II sebelumnya pernah dilakukan oleh Sahin 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan
pembelajaran tipe Jigsaw II lebih efektif dalam hal peningkatan prestasi belajar daripada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran tipe Jigsaw.
Seperti halnya Sahin, penelitian Jigsaw II juga pernah dilakukan oleh Siregar, et al 2010. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, hasil belajar dan keaktifan siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.
Dari uraian di atas peneliti melakukan penelitian mengenai Jigsaw II untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian tindakan kelas d
engan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VIII MTs NU Ungaran
”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, motivasi
belajar siswa kelas VIIIA MTs NU Ungaran pada mata pelajaran IPA pokok bahasan cahaya meningkat?
2. Jika motivasi belajar siswa kelas VIIIA MTs NU Ungaran pada mata
pelajaran IPA mengalami peningkatan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, apakah prestasi belajar siswa juga meningkat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan motivasi belajar IPA pokok bahasan cahaya siswa kelas
VIIIA MTs NU Ungaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
2. Meningkatkan prestasi belajar IPA pokok bahasan cahaya siswa kelas VIIIA
MTs NU Ungaran melalui peningkatan motivasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1.
Siswa Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
2. Guru
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru dalam penyampaian materi IPA pokok bahasan cahaya.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran istilah dalam penelitian ini dan persoalan yang dibahas tidak menyimpang dari tujuan semula
maka perlu diberi penegasan istilah sebagai berikut: 1.5.1
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam penelitian ini merupakan
model pembelajaran teman sebaya yang bekerja dengan membagi suatu materi menjadi bagian-bagian yang dibahas dalam beberapa kelompok yang disebut
kelompok ahli, materi tersebut kemudian disatukan kembali dalam sebuah kelompok yang disebut kelompok asal. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
diakhiri dengan pemberian reward kepada kelompok asal dengan nilai rata-rata tertinggi.
1.5.2 Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Menurut Wlodkowski dalam Siregar dan Nara 2010: 49, motivasi adalah sesuatu
yang menyebabkan atau menimbukan perilaku tertentu dan yang memberi arah pada tingkah laku tersebut. Sedangkan menurut
Anni dan Rifa‟i 2009: 157, motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan
seseorang untuk belajar. Motivasi belajar dalam penelitian ini merupakan kondisi yang menyebabkan perilaku siswa untuk belajar.
1.5.4 Prestasi Belajar
Menurut Tu‟u 2004: 75, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah standar tes untuk mengukur pengetahuan
aspek kognitif yang dicapai di dalam pembelajaran.
1.6 Pembatasan Masalah