pemberian reward untuk kelompok asal terbaik. Setelah pembelajaran siklus 2 selesai, peneliti mengadakan evaluasi dan meminta siswa untuk mengisi angket
motivasi belajar. Tahap pengamatan dilakukan seperti pada siklus 1 dengan tidak ada
perubahan. Pada tahap selanjutnya yaitu refleksi peneliti bersama guru merefleksi pembelajaran dan menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan yang
direncanakan dan tidak dilakukan siklus berikutnya.
4.1.2 Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Gambar 4.1, dan Gambar 4.2 berikut ini.
Tabel 4.1 Data Indikator Motivasi Belajar Siswa Indikator Motivasi
Ketercapaian Sebelum
Pembelajaran Siklus 1
Siklus 2 Berusaha unggul
48,42 66,92
78,58 Menyelesaikan tugas dengan
baik 49,25
69,58 77,83
Menyukai tantangan 49,83
70,58 79,42
Menyukai situasi pekerjaan dengan
tanggungjawab, umpan balik, dan resiko
tingkat menengah. 51,83
70,08 77,83
Gambar 4.1 Grafik Indikator Motivasi Belajar Siswa Keterangan :
Indikator 1 : Berusaha unggul Indikator 2 : Menyelesaikan tugas dengan baik
Indikator 3 : Menyukai tantangan Indikator 4 : Menyukai situasi pekerjaan dengan tanggung jawab, umpan balik,
dan resiko tingkat menengah. Tabel 4.2 Data Angket Motivasi Belajar Siswa
Keterangan Sebelum
Pembelajaran Siklus I
Siklus 2 Nilai Tertinggi
85 113
117 Nilai Terendah
37 57
81 Rata-rata
59,80 83,15
94,1 Persentase siswa bermotivasi
tinggi 22,5
85 100
Nilai Gain 0,4
0,3
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3 Indikator 4
Sebelum Pembelajaran Siklus 1
Siklus 2
Gambar 4.2 Grafik Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian tersebut peningkatan motivasi belajar
siswa dari sebelum dilakukan pembelajaran ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2 tergolong kategori sedang.
4.1.3 Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Data Prestasi Belajar Siswa Keterangan
Siklus 1 Siklus 2
Nilai Tertinggi 88
100 Nilai Terendah
60 64
Rata-rata 73,50
86,10 Ketuntasan Klasikal
85 97,5
Gain Score 0,5
20 40
60 80
100 120
140
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata- rata
Ketercapaian Sebelum Pembelajaran
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 4.3 Grafik Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian tersebut peningkatan prestasi belajar
siswa dari siklus 1 ke siklus 2 tergolong kategori sedang.
4.2 Pembahasan
Indikator motivasi belajar siswa kelas VIIIA MTs NU Ungaran sebelum dilakukan penelitian masih tergolong rendah seperti yang dapat dilihat pada
Tabel 4.1. Rendahnya motivasi sejalan dengan rendahnya rata-rata hasil ulangan IPA kelas VIIIA yang hanya mencapai 61,70 dengan 72,50 siswa masih
mendapat nilai di bawah nilai KKM yaitu 68,00. Hal ini sesuai dengan pendapat Biggs dan Tefler dalam Dimyati 2007 yang mengungkapkan bahwa motivasi
belajar yang lemah akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi belajar akan rendah. Dengan adanya motivasi belajar yang kuat maka prestasi belajar juga
dapat optimal. Pada pembelajaran siklus 1 motivasi belajar meningkat secara signifikan
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. Peningkatan motivasi belajar ini terjadi
20 40
60 80
100 120
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata- rata
Ketuntasan Klasikal
Data Prestasi Belajar Siklus 1 Data Prestasi Belajar Siklus 2