dengan jarak titik fokus besar akan memberikan sudut bias yang kecil atau dengan
kata lain memiliki kekuatan yang kecil.
2.5 Kerangka Berpikir
Motivasi belajar, pembelajaran, dan prestasi belajar memiliki keterkaitan yang  sangat  erat  dalam  proses  pendidikan.  Motivasi  merupakan  suatu  kondisi
yang  menyebabkan  atau  menimbukan  perilaku  tertentu  dan  yang  memberi  arah pada  tingkah  laku  tersebut,  sedangkan  pembelajaran  adalah  suatu  proses  yang
dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Suatu pembelajaran dapat dikatakan baik atau tidak, dapat dilihat
dari prestasi belajar. Menurut  Slameto  2008,  motivasi  belajar  merupakan  salah  satu  faktor
dari  dalam  siswa  yang  mempengaruhi  prestasi  belajar.  Sedangkan  pada penelitian  Fyans  dan  Maerh  yang  dikutip  oleh  Siregar  dan  Nara  2010
didapatkan hasil bahwa motivasi merupakan prediktor terbaik prestasi belajar jika dibandingkan dengan latar belakang dan kondisi sekolah.
Motivasi  belajar  juga  mempengaruhi  aktivitas  belajar  siswa.  Sardiman 2010  mengungkapkan  bahwa  motivasi  belajar  merupakan  keseluruhan  daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar atau keaktifan siswa.
Observasi yang dilakukan di kelas VIIIA MTs NU Ungaran mendapatkan hasil bahwa kelas tersebut masih memiliki masalah belajar. Hal ini diindikasikan
dengan  prestasi  belajar  yang  masih  dibawah  KKM  yaitu  68,00  dan  keaktifan siswa yang masih kurang saat pembelajaran. Keaktifan siswa yang masih kurang
mengindikasikan  kurangnya  motivasi  belajar  siswa,  selanjutnya  perlu  diberikan cara belajar lain menggunakan model pendekatan kooperatif.
Salah  satu  alternatif  model  pembelajaran  kooperatif  yang  dapat digunakan  untuk  meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  adalah  model  Jigsaw  II.
Model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Jigsaw  II  merupakan  suatu  model pembelajaran  yang  memungkinkan  siswa  untuk  belajar  mandiri  dan  berdiskusi
kelompok, adanya reward untuk kelompok terbaik di akhir siklus akan membuat setiap  siswa  termotivasi  agar  dapat  menjelaskan  dengan  baik  materi  yang  telah
menjadi  tugasnya  kepada  teman  sekelompoknya.  Dengan  cara  belajar  seperti  ini diharapkan  motivasi  belajar  meningkat  yang  berpengaruh  terhadap  peningkatan
prestasi  belajar  siswa.  Dari  uraian  di  atas  kerangka  berpikir  dalam  penelitian  ini secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.27 Kerangka Berpikir Penelitian
2.6 Hipotesis Tindakan