Taraf Kesukaran Daya Pembeda Soal

memiliki kriteria tinggi pada siklus 1 dan sangat tinggi pada siklus 2. Contoh perhitungan reliabilitas instrumen terdapat pada Lampiran 10 dan 15.

3.7.3 Taraf Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan indeks kesukaran yang besarnya antara 0,00 – 1,00. Jika indeks kesukaran bernilai 0,00 berarti soal tergolong sukar, namun jika indeks kesukaran bernilai 1,00 berarti soal terlalu mudah. Besarnya indeks kesukaran dihitung dengan P = B JS Arikunto, 2007: 210 Keterangan: P : indeks kesukaran B : banyaknya soal yang dijawab benar JS : jumlah siswa yang menjawab benar Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh bahwa dari 30 soal yang diuji cobakan pada siklus 1, 2 soal dikategorikan sukar, 21 soal dikategorikan sedang, dan 7 soal dikategorikan mudah. Pada siklus 2, dari 30 soal yang diuji cobakan, 2 soal dikategorikan sukar, 23 soal dikategorikan sedang, dan 5 soal dikategorikan mudah. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal terdapat pada Lampiran 10 dan 15.

3.7.4 Daya Pembeda Soal

Soal dikatakan baik jika dapat membedakan tingkat kemampuan seseorang. Daya pembeda soal dirumuskan sebagai berikut: DP = B A J A − B B J B = P A − P B Arikunto, 2007: 213 Keterangan : DP = daya pembeda B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda : 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 : Jelek 0,21 ≤ DP ≤ 0,40 : Cukup 0,41 ≤ DP ≤ 0,70 : Baik 0,71 ≤ DP ≤ 1,00 : Baik Sekali DP = negatif, semuanya tidak baik. Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang. Hasil analisis terhadap daya pembeda soal diperoleh bahwa dari 30 soal pada siklus 1, 9 soal dikategorikan baik, 19 soal dikategorikan cukup, dan 2 soal dikategorikan jelek. Dari 30 soal pada siklus 2, 19 soal dikategorikan baik dan 11 soal dikategorikan cukup. Contoh perhitungan daya pembeda soal terdapat pada Lampiran 10 dan 15.

3.8 Metode Analisis Data