Job Insecurity Responden Penelitian Ditinjau dari Dimensi Kognitif

beberapa faktor demografi yang turut berpengaruh dalam penelitian. Pada penelitian awal yang penulis lakukan, penulis tidak memiliki data demografi yang lengkap responden penelitian. Hal ini dikarenakan bagian personalia perusahaan tidak memiliki data demografi karyawan yang lengkap, dan penulis baru mendapatkan data demografi pada saat setelah penelitian melalui angket yang penulis sebar yang disertakan dalam instrumen penelitian. Adapun pembahasan mengenai tingkat job insecurity berdasarkan faktor demografi akan dijelaskan pada sub-bab berikutnya. Pengukuran job insecurity pada penelitian ini menggunakan skala yang disusun dari dua dimensi yaitu, dimensi kognitif yang meliputi persepsi karyawan mengenai adanya ancaman yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan serta dimensi afektif yang meliputi perasaan khawatir dan tidak berdaya menghadapai ancaman tersebut. Berikut akan disajikan pembahasan mengenai gambaran mengenai job insecurity berdasarkan kedua aspek di atas.

4.8.1.1 Job Insecurity Responden Penelitian Ditinjau dari Dimensi Kognitif

Dimensi kognitif dari job insecurity adalah persepsi yang dirasakan karyawan mengenai kemungkinan akan kehilangan pekerjaan di masa yang akan datang. Dimensi kognitif menekankan kepada apakah suatu ancaman terhadap pekerjaan dirasakan oleh seseorang, tanpa menghiraukan perasaan cemas atau takut akan ancaman tersebut Borg Elizur dalam Sverke dkk, 2004:63. Seperti telah disebutkan di atas, responden dalam penelitian ini adalah karyawan outsourcing yang menghadapi ancaman mengenai kemungkinan kehilangan pekerjaan yang muncul akan sistem Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT. Dimensi kognitif dari job insecurity menggambarkan mengenai awareness kesadaran seorang karyawan mengenai ancaman kemungkinan kehilangan pekerjaan Huang, dkk., 2012:753. Ancaman tersebut memicu proses kognitif yang memerlukan estimasi atau perkiraan mengenai kemungkinan ancaman yang ada, waktu dan kadar ancaman, serta evaluasi diri karyawan mengenai kemampuan untuk menghadapi ancaman tersebut Jacobson dalam Pienaar, dkk., 2013:4. Berdasarkan perhitungan, didapatkan nilai mean empirik job insecurity ditinjau dari dimensi kognitif untuk keseluruhan responden penelitian adalah sebesar 25,3371. Nilai mean empirik tersebut kemudian dibandingkan dengan mean hipotetik, dan didapatkan bahwa nilai mean empirik job insecurity ditinjau dari dimensi kognitif untuk keseluruhan responden penelitian masuk dalam kriteria sedang. Hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian yang merupakan karyawan outsourcing menyadari bahwa mereka memiliki risiko untuk kehilangan pekerjaan setiap menjelang kontrak berakhir. Responden penelitian memiliki pemikiran kemungkinan kehilangan pekerjaan akan tetapi pemikiran itu juga diimbangi dengan adanya optimisme. Optimisme tersebut timbul dari pemikiran responden penelitian bahwa mereka masih dapat bertahan di perusahaan selama mereka mampu menunjukkan kinerja yang baik.

4.8.1.2 Job Insecurity Responden Penelitian Ditinjau dari Dimensi Afektif