mengindikasikan bahwa responden penelitian menerima sistem PKWT, namun di lain pihak mereka berkeyakinan walaupun tidak dapat merubah sistem perjanjian
kerja yang sudah ada, mereka berusaha dengan menunjukkan kinerja yang baik dan mematuhi peraturan yang ada untuk mempertahankan keberadaan mereka di
perusahaan.
4.8.3 Pengaruh Faktor Internal Locus of Control terhadap Job Insecurity
Responden Penelitian
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada Tabel 4.40 dapat dilihat bahwa nilai t hitung faktor internal locus of control sebesar -3,240 dengan
signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial faktor internal locus of control berpengaruh signifikan terhadap variabel job
insecurity. Hal ini juga berarti bahwa faktor internal locus of control memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel job insecurity, dimana semakin
tinggi faktor internal locus of control responden penelitian maka akan menurunkan job insecurity. Faktor internal locus of control sendiri merupakan
representasi dari internal locus of control. Penelitian ini dilakukan pada karywan outsourcing PT. Pos Indonesia
Kantor MPC Semarang. Bentuk perjanjian kerja yang dipakai dalam outsourcing adalah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT dimana masa kerja karyawan
bersifat sementara dan ditentukan di awal pekerjaan. Hal ini mengakibatkan adanya dua kemungkinan situasi yang terjadi menjelang kontrak berakhir, yaitu
perpanjangan kontrak atau pemutusan hubungan kerja. Situasi ini akan dipersepsikan sebagai sebuah ancaman bagi karyawan. Respon yang berbeda yang
diberikan oleh karyawan outsourcing dalam menanggapi ancaman tersebut dikarenakan job insecurity merupakan persepsi yang bersifat subjektif dan oleh
karena sifatnya yang subjektif, faktor kepribadian yang berbeda-beda pada tiap individu dapat mempengaruhi tingkat job insecurity yang dialami oleh masing-
masing orang, salah satunya adalah faktor personal yang berhubungan langsung dengan dimensi perasaan ketidakberdayaan dari job insecurity, yaitu locus of
control Mitcheell, Smyser Weed dalam Ashford, Lee Bobko, 1989:807. Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Ashford, Lee dan Bobko 1989:816 yang menyatakan locus of control memiliki hubungan negatif dengan job insecurity. Hal ini mengindikasikan bahwa
seseorang dengan skor tinggi pada pengukuran locus of control yang dikategorikan ke dalam orang yang memiliki kecenderungan internal locus of
control, memiliki tingkat job insecurity yang rendah. Bersadarkan hasil penelitian Ashford, Lee dan Bobko 1989, dapat memperkuat temuan penelitian
ini bahwa semakin tinggi internal locus of control responden penelitian maka akan menurunkan job insecurity.
Hasil penelitian lain yang mendukung temuan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Bosman, Buitendach dan Rothman 2005:21 yang
menyatakan bahwa external locus of control berhubungan dengan tingkat job insecurity yang tinggi, sedangkan internal locus of control berhubungan dengan
tingkat job insecurity yang rendah. Penelitian Yusoff, Che Mat dan Zainol 2014:27 juga mendukung temuan penelitian ini, dimana internal locus of control
memiliki hubungan yang kuat dan negatif terhadap job insecurity dengan
koefisien korelasi sebesar -0,88. Hasil penelitian-penelitian di atas, mendukung temuan penelitian ini dimana semakin tinggi faktor internal locus of control
responden penelitian maka akan menurunkan job insecurity. Berkurangnya atau rendahnya level insecure yang dirasakan oleh
seseorang dengan internal locus of control dikarenakan ciri yang mereka miliki dimana mereka akan lebih aktif mencari informasi dan solusi dari ancaman
kehilangan pekerjaan Anderson dalam Ashford, Lee Bobko, 1989:807. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Bosman, Buitendach
dan Rothman 2005:18 yang menyatakan bahwa seseorang dengan orientasi internal yang kuat meyakini bahwa mereka mampu mempengaruhi lingkungan
kerjanya. Mereka akan mengambil aksi untuk melindungi pekerjaan mereka seperti
menambah nilai mereka bagi perusahaan Ito Brotheridge 2007:45. Karyawan dengan internal locus of control akan menunjukkan performa kerja yang lebih
baik di lingkungan kerja karena mereka mempunyai kepercayaan lebih terhadap kemampuan mereka untuk menghasilkan reinforecement yang positif, dalam hal
ini terhindar dari kemungkinan tidak diperpanjang masa kerjanya Spector dalam Bosman, Buitendach Rothman, 2005:18.
4.8.4 Pengaruh Masa Kerja terhadap Job Insecurity Responden Penelitian