Metode Fixed Effect METODE PENELITIAN

Evaluasi Model Sebagai upaya untuk menghasilkan model yang efisien, fleksibel dan konsisten, maka perlu dilakukan pendeteksian terhadap pelanggaran atau gangguan asumsi model, yaitu gangguan antar waktu time-related disturbance, gangguan antar individu cross sectional disturbance dan gangguan akibat keduanya. Pengestimasian terhadap model tersebut hasilnya diharapkan memperoleh konstanta intersep yang berbeda-beda untuk masing-masing moda transportasi di masing-masing tahun.

a. Multikolinearitas

Indikasi multikolinearitas tercermin dengan melihat hasil uji t dan uji F statistik hasil regresi. Jika banyak koefisien paramater dari t statistik diduga tidak signifikan sementara hasil dari F hitungnya signifikan, maka patut diduga adanya multikolinearitas. Multikolinearitas dapat diatasi dengan memberi perlakuan cross section weight , sehingga baik t statistik maupun F hitung menjadi signifikan.

b. Autokorelasi

Autkorelasi dapat mempengaruhi efisiensi dari estimatornya. Untuk mendeteksi adanya korelasi serial adalah dengan melihat nilai Durbin Watson DW dalam Eviews. Korelasi serial ditemukan jika error dari periode waktu yang berbeda saling berkorelasi. Hal ini bisa dideteksi dengan melihat pola random error dari hasil regresi. Pada analisis seperti yang dilakukan dalam model, jika ditemukan korelasi serial, maka model menjadi tidak efisien meskipun tidak bias dan konsisten. Perlakuan untuk pelanggaran ini adalah dengan menambahkan AR1atau AR2 dan seterusnya, tergantung dari banyaknya autokorelasi pada model regresi yang kita gunakan.

c. Heteroskedastisitas

Dalam regresi linier berganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut BLUE adalah Var ui = σβ konstan, semua mempunyai variasi yang sama. Pada umumnya heteroskedastisitas diperoleh pada data cross section. Jika pada model dijumpai heteroskedastisitas, maka model menjadi tidak efisien meskipun tidak bias dan konsisten. Dengan kata lain, jika regresi tetap dilakukan meskipun ada masalah heteroskedastisitas maka hasil regresi akan terjadi “misleading” Gujarati, β00γ. Untuk mendeteksi adanya pelanggaran asumsi heteroskedastisitas,digunakan uji White Heteroskedasticity yang diperoleh dalam program E-Views.Dengan uji White, dibandingkan Obs R- Squared dengan X Chi-Squared tabel, Jika nilai Obs R-Squared lebih kecil daripada X Chi-Squared table, maka tidakada heteroskedastisitas pada model. Data panel dalam E-Views 4.1 yang menggunakan metode General Least Square Cross Section Weights, maka untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan membandingkan Sum Square Residual pada Weighted Statistic dengan Sum Square Resid UnweightedStatistics. Jika Sum Square Resid pada Weighted Statistic Sum Square Resid Unweighted Statistic , maka terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengatasi pelaggaran tersebut, bisa mengestimasi GLS dengan White Heteroskedasticity.

4.2.3. Model Kualitas Infrastruktur dan Kelembagaan Terhadap Biaya Perdagangan

Untuk transportasi laut maupun udara digunakan model ekonometrika dasar sebagai berikut: TC ij,t = a i + a 1 Ln_H ij,t + a 2 Ln_BBKR ij,t + a 3 INFRA i,t + a 4 INFRA ij,t + a 5 INST i,t + a 6 INST ij,t + e ij,t …………………………………………………….. 7 a1 0, a2 0, a3 0, a4 0, a5 0, a6 0 Untuk mengetahui sejauh mana masing-masing indikator kualitas infrastruktur maupun kelembagaan memengaruhi biaya perdagangan, maka model yang digunakan adalah: Moda Transportasi Laut : TC ij,t = b i + b 1 Ln_H ij,t + b 2 Ln_BBKR ij,t + b 3 PORT i,t + b 4 PORT j,t + b 5 INST i,t + b 6 INST j,t + b 7 LSCI i,t + b 8 LSCI j,t + b 9 ROAD i,t + b 10 ROAD j,t + e ij,t … 8 TC ij,t = c i + c 1 Ln_H ij,t + c 2 Ln_BBKR ij,t + c 3 INFRA i,t + c 4 INFRA ij,t + c 5 CORRUPT i,t + c 6 CORRUPT j,t + c 7 CRIME i,t + c 8 CRIME j,t + c 9 BURDEN i,t + c 10 BURDEN j,t + e ij,t ………………………………………………... 9 b1 0, b2 0, b3 0, b4 0, b5 0, b6 0, b7 0, b8 0, b9 0, b10 0 c1 0, c2 0, c3 0, c4 0, c5 0, c6 0, c7 0, c8 0, c9 0, c10 0