PosPaket Moda Transportasi Udara

manifest barang ekspor yang diangkutnya kepada Pejabat Bea dan Cukai di Kantor paling lambat 3 tiga hari kerja terhitung sejak keberangkatan Sarana Pengangkut. Manifes sekurang-kurangnya mencantumkan : 1 nama sarana pengangkut, 2 nomor pengangkutanVoyage No, 3 pelabuhan asal, 4 pelabuhan tujuan, 5 nomor BL, 6 nama pengirimshipper, 7 nama penerimaconsigneenotify address, 8 nomor dan merek kemasancontainer, 9 jumlah dan jenis kemasan, 10 uraian barang, 11 berat bruto atau ukuranvolume, 12 tanda tangan pengangkut. Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor Ketatalaksanaan kepabeanan di Bidang Impor meliputi : 1 kedatangan barang impor, 2 pembongkaran barang impor, dan 3 pengeluaran barang impor. Kedatangan Barang Impor Sebelum kedatangan wajib menyerahkan pemberitahuan berupa Rencana Kedatangan Srana Pengangkut RKSP kepada pejabat di setiap kantor pabean yang didatangi, kecuali yang dating dari luar daerah pebean melalui darat. RKSP ini sekurang-kurangnya mencantumkan : nama sarana pengangkut, nomor pengangkutan, nama pengangkut, pelabuhan asal, pelabuhan terakhir yang disinggahi di luar daerah pabean, pelabuhan tujuan berikutnya di dalam daerah pabean. Saat kedatangan, pengangkut juga memiliki kewajiban untuk menyerahkan inward manifest dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris kepada pejabat di Kantor Pabean yang dibuat secara rinci dalam pos-pos serta dikelompokkan secara terpisah. Penyerahan Inward Manifest dilakukan mengenai system PDE, untuk Kantor Pabean yang menarapkan system PDE Kepabeanan; melalui Media Penyimpan Data Elektronik, untuk Kantor Pabean yang menerapkan system pertukaran data dengan Media penyimpan Data Elektronik; atau bisa juga dilakukan secara manual. Pembongkaran Barang Kegiatan ini dilaksanakan di Kawasan Pabean atau di tempat lain setelah mendapat ijin dari Kepala Kantor Kepabeanan yang mengawasi tempat tersebut, yang diikuti dengan kewajiban bagi pengangkut menyampaikan daftar kemasan atau peti kemas atau jumlah barang curah yang telah dibongkar secara manual atau melalui media elektronik. Barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya dilakukan penimbunan yang dapat dilaksanakan di tempat penimbunan sementara atau gudang atau lapangan penimbunan milik importir setelah mendapat persetujuan dari Kepala Kantor Pabean. Pengeluaran Barang Impor Pengeluaran barang baru dapat terlaksana setelah dilakukan pemeriksanaan pabean dan diberikan persetujuan pengeluaran barang oleh pejabat. Bentuk pemeriksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1 untuk jalur merah dilakukan penelitian dokumen dan pemeriksanaan fisik barang, 2 untuk jalur hijau dilakukan penelitian dokumen, 3 untuk jalur prioritas tidak dilakukan pemeriksanaan pabean. Pengeluaran barang impor dilakukan dengan tujuan : 1 diimpor untuk dipakai, diimpor sementara, ditimbun di tempat penimbunan berikat, diangkut terus atau diangkat lanjut atau diekspor kembali.

5.2.2. Keamanan Perdagangan

Masalah keamanan perdagangan masih menjadi kendala dalam perdagangan Indonesia. Pengiriman kargo dari Indonesia umumnya menarik premi asuransi 30-40 persen lebih tinggi dari kargo yang berasal dari Singapura. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh perampokan di laut, tetapi juga oleh kegiatan di pelabuhan yang dilakukan kelompok-kelompok kejahatan terorganisir, pencurian umum dan pencurian kecil pilferage sekaligus pemogokan dan penghentian kerja Ray, 2008.

5.2.3. Indikasi Korupsi

Menurut Tansparency International, World Bank, dan International Monetary Fund , korupsi di sektor publik umumnya didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi. United States Agency for International Development USAID 1999 menjelaskan bahwa korupsi adalah penyalahgunaan unilateral oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, serta pelanggaran yang menghubungkan aktor publik dan privat seperti penyuapan, pemerasan, pengaruh penjajakan, dan penipuan. Chetwynd et al 2003 menyebutkan bahwa korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya melalui penurunan kualitas infrastruktur publik: sumberdaya publik dialihkan ke penggunaan pribadi, standar dihapuskan; dana untuk operasi dan pemeliharaan dialihkan untuk aktivitas pencarian keuntungan. Hasil penelitian LPEM Universitas Indonesia 2005 mengindikasikan adanya penggunaan pungutan liar untuk mengurangi waktu antri yang disebabkan kurangnya sarana infrastruktur utama seperti Derek jembatan dan ruang penyimpanan.

BAB VI. KONDISI PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

6.1. Moda Transportasi Laut

Moda transportasi laut merupakan moda transportasi yang dominan digunakan dalam perdagangan Internasional Indonesia, yaitu sekitar 95 persen. Semua kargo, baik yang ukuran besar maupun yang ukuran kecil, mulai dari jenis tepung, curah, bijian, sampai dalam bentuk unit dapat diangkut melalui laut. Lalu lintas kargo dapat dikelompokkan atas aliran kargo konvensional dan aliran kargo kontainer. Aliran kargo konvensional biasa digunakan untuk barang yang diangkut tidak menggunakan kontainer, sedangkan barang yang menggunakan kontainer akan mengikuti aliran kargo kontainer. Gambar 12 merupakan skema aliran kargo di Indonesia baik untuk aliran kargo konvensional maupun aliran kargo kontainer. Menurut Bappenas 2012, perkembangan bongkar muat barang di dalam dan luar negeri masih bertumpu di Pulau Jawa. Riau dan Kalimantan TimurSelatan menjadi wilayah di Luar Jawa dengan volume bongkar muat terbesar baik untuk angkutan dalam maupun luar negeri. Sementara pergerakan angkutan barang dapat dibagi menjadi tiga jenis komoditi yaitu, General Cargo, Container dan Dry Bulk Cargo. Pergerakan utama masih didominasi oleh pergerakan General Cargo. Surabaya merupakan tujuan distribusi barang dari luar negeri yang utama. Pergerakan barang yang berasal dari wilayah Pasifik dan Jepang menjadi negara asal tujuan utama. Dari titik inilah kemudian pergerakan dilanjutkan menuju Jakarta, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau-pulau lainnya. Pergerakan kontainer tidak terdistribusi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Pengemasan dengan menggunakan kontainer diperlukan bagi barang-barang yang rentan kerusakan seperti halnya tekstil.