Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

yang artinya apabila penyediaan jasa transportasi meningkat maka akan meningkatkan pendapatan nasional Bappenas 2012. 2.2. Peranan Infrastruktur Transportasi Terhadap Perdagangan Infrastruktur merupakan prasarana publik primer dalam mendukung kegiatan ekonomi suatu negara. Ketersediaan infrastruktur sangat menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan ekonomi. Pembangunan infrastruktur merupakan Public Service Obligation , yaitu sesuatu yang seharusnya menjadi kewajiban Pemerintah. infrastruktur ekonomi merupakan aset fisik yang diperlukan untuk menunjang aktivitas ekonomi baik dalam produksi maupun konsumsi final, meliputi public utilities tenaga, telekomunikasi, air minum, sanitasi dan gas, public work jalan, bendungan, kanal, saluran irigasi dan drainase serta infrastruktur transportasi jalan, rel kereta api, angkutan pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya. World Bank 1994 membagi infrastruktur menjadi tiga, yaitu, 1. Infrastruktur ekonomi, merupakan aset fisik yang diperlukan untuk menunjang aktivitas ekonomi baik dalam produksi maupun konsumsi final, meliputi public utilities tenaga, telekomunikasi, air minum, sanitasi dan gas, public work jalan, bendungan, kanal, saluran irigasi dan drainase serta sektor transportasi jalan, rel kereta api, angkutan pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya, 2 Infrastruktur sosial, merupakan aset yang mendukung kesehatan dan keahlian masyarakat, meliputi pendidikan sekolah dan perpustakaan, kesehatan rumah sakit dan pusat kesehatan, perumahan dan rekreasi taman, museum dan lain- lain, 3 Infrastruktur administrasiinstitusi, meliputi penegakan hukum, kontrol administrasi dan koordinasi serta kebudayaan. Selain itu infrastruktur juga dapat digolongkan menjadi infrastruktur dasar dan pelengkap. Infrastruktur dasar basic infrastructure, meliputi sektor-sektor yang mempunyai karakteristik publik dan kepentingan yang mendasar untuk perekonomian lainnya, tidak dapat diperjualbelikan non tradable dan tidak dapat dipisah-pisahkan baik secara teknis maupun spasial. Contohnya jalan raya, rel kereta api, pelabuhan laut, drainase, bendungan, dan sebagainya. Sedangkan infrastruktur pelengkap complementary infrastructure misalnya gas, listrik, telepon dan pengadaan air minum. Infrastruktur dasar biasanya diselenggarakan oleh pemerintah karena sifatnya yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Perkembangan kapasitas infrastruktur di suatu wilayahnegara akan berjalan seiring dengan perkembangan outputnya. Setiap peningkatan stok infrastruktur sebesar 1 persen akan meningkatkan GDP sebesar 1 persen. Eksistensi infrastruktur dalam konteks dinamika suatu negara akan mengalami perubahan-perubahan dasar seiring dengn perkembangan atau perubahan kebutuhan. Semakin maju suatu negara kebutuhan jenis infrastruktur juga akan mengalami perubahan, dimana kontribusi dari infrastruktur energi listrik, transportasi, dan telekomunikasi akan semakin dominan, relatif terhadap infrastruktur dasar lainnya seperti air bersih dan irigasi World Bank 1994. Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur yang mampu menciptakan mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat barang, manusiapenumpang, dan menghubungkan resources dan hasil produksi ke pasar. Infrastruktur transportasi pun berdampak pada kesejahteraan masyarakat seperti perdagangan antar wilayah, perluasan pasar, terciptanya kompetisi, penyebaran pengetahuan dan teknologi, meningkatkan aksesibilitas pendudukan terhadap sarana kesehatan dan pendidikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan World Bank 2009. Menurut Yanuar 2006, ada dua kendala dalam pengadaan infrastruktur. Pertama, kemungkinan terjadi kegagalan pasar. Hal ini terkait manfaat infrastruktur yang tidak hanya dinikmati secara pribadi tetapi juga bagi orang lain. Kedua, terkait dengan pembiayaan. Pengadaan infrastruktur umumnya memerlukanm biaya yang sangat besar dan merupakan investasi jangka panjang. Dengan adanya kedua kendala tersebut, maka pengadaan infrastruktur dilaksanakan oleh pemerintah melalui pengeluaran pemerintah dengan dana yang terdapat dalam APBN. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam menjelaskan infrastruktur diantaranya, panjang jalan, panjang rel kereta api, dan jumlah telepon Limao and Venables 2001; Franccois 2006 menggunakan persentase jalan yang beraspal dari total jalan, jumlah pelanggan fixed and mobile telephone per 1000 orang, kapasitas angkut transportasi udara juta ton per km; efisiensi pelabuhan port efficiency , indeks kualitas infrastruktur yang meliputi keseluruhan infrastruktur overall infrastructure, kualitas infrastruktur jalan road infrastructure, kualitas infrastruktur pelabuhan port infrastructure, dan kualitas infrastruktur bandara air infrastructure . Berdasarkan data yang ada sekitar 90 persen volume perdagangan dunia didistribusikan melalui moda transportasi laut, sisanya sekitar 10 persen didistribusikan melalui moda transportasi udara dan darat. Oleh karena itu infrastruktur terkait transportasi laut khususnya sangatlah diperlukan terutama bagi negara-negara berkembang yang sangat sensitif terhadap perbandingan harga barang dagangnya terhadap ekspor potensialnya. Kualitas infrastruktur transportasi yang terkoneksi dengan sangat baik akan berimplikasi pada perputaran barang dagang yang sangat cepat sehingga akan berdampak pada peningkatan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. 2.3. Peranan Kelembagaan dalam Perdagangan 2.3.1 Overview dan Pengertian Kelembagaan institution merupakan aturan dan rambu-rambu yang digunakan para anggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu sama lain. Penataan kelembagaan atau institusi dapat ditentukan oleh beberapa unsur, yaitu : aturan operasional untuk pengaturan pemanfaatan sumberdaya, aturan kolektif untuk menentukan, menegakkan hukum atau aturan itu sendiri dan untuk merubah aturan operasional serta mengatur hubungan kewenangan organisasi Ostrom 1985. Sementara menurut North 1990 kelembagaan merupakan aturan main di dalam suatu kelompok sosial dan sangat dipengaruhi faktor-faktor ekonomi, sosial dan politik. Institusi dapat berupa aturan formal undang-undang tertulis atau dalam bentuk informal kebiasaan atau tradisi yang disepakati bersama. North membedakan antara kelembagaan atau institusi dari organisasi. Institusi adalah aturan mainnya, sedangkan organisasi adalah para pemainnya. Rutherford 1994 menyatakan bahwa kelembagaan adalah regulasi perilaku yang secara umum diterima oleh anggota-anggota kelompok sosial, untuk perilaku spesifik dalam situasi yang khusus, baik yang diawasi sendiri maupun dimonitor oleh otoritas