Perspektif The New Institutional Economics

2001, Radelet and Sachs 1998. Proksi lainnya menggunakan jarak maupun biaya pengapalan shipping cost. Sumber : De 2006 Gambar 2. Komponen Biaya Perdagangan di Negara Industri Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi penentu biaya perdagangan khususnya biaya transportasi, diantaranya Hummels 1999, Limao and Anthony 2001, Radelet and Sachs 1998, Micco and Perez 2001, Fink et al 2001, Sanchez et al 2002, Kumar and Hoffman 2002, Zarzoso et al 2006, dan Korinek and Patricia 1999. Variabel penjelas yang digunakan dalam analisis ini pada umumnya terkait dengan jarak dan konektivitas. Variabel lainnya yang diduga turut memengaruhi biaya transportasi adalah kualitas infrastruktur, nilai komoditi, rasio nilai ekspor dan berat, volume ekspor ton, dan trade imbalance. Jarak geografis merupakan variabel yang umum digunakan dalam analisis perdagangan dengan menggunakan model gravitasi. Kuwamori 2006 dan Ramos LM, Inmaculada MZ, Eva PG, Zarzoso et al 2006, dan Gordon W 2007 menyebutkan bahwa biaya transportasi akan meningkat searah dengan peningkatan jarak. Artinya, semakin jauh jarak maka biaya transportasinya pun akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena peningkatan penggunaan input seperti bahan bakar. Jarak juga memengaruhi waktu yang diperlukan untuk mendistribusikan barang. Untuk barang yang bersifat perishabel, kemungkinan Biaya Perdagangan Biaya Transport 21 Biaya Perbatasan 44 Biaya Distribusi 35 Biaya Pengiriman Biaya Transit Tarif dan Non Tarif Hambatan Bahasa Bahasa nilai tukar Biaya Informasi Biaya keamanan sampainya barang dalam keadaan utuh berbanding terbalik dengan waktu pengiriman. Namun jarak saja tidak cukup, karena hanya mampu menjelaskan keragaman biaya sebesar 10 persen. Hasil penelitian Limao dan Anthony 2001 terkait kontainer dari Baltimore menunjukkan bahwa setiap penambahan jarak sebesar 1000 km akan meningkatkan biaya transportasi sebesar 380. Penambahan jarak perjalanan laut sebesar 1000 km akan menambah biaya transportasi sebesar 190, sedangkan untuk penambahjan jarak perjalanan darat sebesar 1000 km akan menambah biaya transportasi sebesar 1380. Negara landlocked menghadapi biaya transportasi yang lebih tinggi daripada negara- negara coastal. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa negara landlocked terkurung daratan menghadapi biaya transportasi yang lebih tinggi daripada negara-negara coastal pesisir. Variabel konektivitas sebagai salah satu faktor penentu biaya transportasi umumnya terkait dengan kondisi atau kualitas infrastruktur dari negara yang melakukan perdagangan. Limao dan Anthony 1999 dalam penelitiannya mengenai infrastruktur, kondisi geografi yang merugikan dan biaya trasportasi, menunjukkan bahwa infrastruktur, baik infrastruktur sendiri maupun yang disediakan alam “landlocked country” signifikan negatif mempengaruhi biaya transportasi dan arus perdagangan bilateral. Perbaikan infrastruktur di negara tujuan satu standar deviasa akan mengurangi biaya transportasi setara dengan 6500 km perjalanan laut laut atau 1000 km perjalanan darat. Kondisi negara yang terkurung daratan “landlocked country” akan meningkatkan biaya transportasi sekitar 50 persen dibandingkan dengan negara pesisir coastal country. Peningkatan infrastruktur di “landlocked country” akan mengurangi kerugian sebesar 12 persen. Sementara terkait dengan variabel lainnya yaitu nilai impor, hubungan biaya transportasi berbanding terbalik dengan nilai impor. Artinya, semakin murah biaya transportasi maka nilai impor akan semakin besar, atau sebaliknya. Dengan menambahkan kedua variabel ini yaitu variabel infrastruktur dan nilai impor dalam model akan menambah keragaman menjadi sekitar 50 persen. Selain jarak, Limao et al 2000 menunjukkan bahwa infrastruktur merupakan faktor penentu penting dari biaya transportasi. Dengan rasio CIFFOB,