Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan

6.2. Moda Transportasi Udara

Moda transportasi udara merupakan salah satu moda transportasi yang akhir-akhir ini semakin berkembang terutama dalam pengangkutan barangkomoditi yang yang sensitif terhadap waktu, cepat rusak, dan bernilai tinggi.

6.2.1. Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Indonesia

Berdasarkan data ekspor dari tahun 2000-2011, terlihat bahwa volume ekspor melalui moda transportasi udara mengalami peningkatan selama tahun 2000 hingga 2008. Namun, pada tahun 2009, volume ekspor mengalami penurunan hingga sepertiga volume ekspor tahun 2008. Hal ini terkait dengan terjadinya krisis global. Namun pada tahun berikutnya, volume ekspor Indonesia melalui moda transportasi udara pun mulai mengalami peningkatan kembali. Bahkan pada tahun 2011 volume ekspor melalui moda ini meningkat cukup tinggi hingga empat kali lipat dari tahun sebelumnya. Tabel 28. Ekspor Indonesia Melalui Moda Transportasi Udara Tahun Ekspor Berat Juta Kg Nilai Juta US 2000 1,086.39 3,397.19 2001 1,535.01 2,854.46 2002 1,890.19 2,970.94 2003 3,071.05 3,166.39 2004 3,400.03 3,727.42 2005 4,507.43 3,810.27 2006 7,074.85 4,870.62 2007 7,245.23 5,172.34 2008 9,353.36 5,516.54 2009 3,634.43 5,140.12 2010 5,582.39 6,500.64 2011 20,281.46 8,489.44 Sumber : BPS, 2000-2011 Ekspor Berdasarkan Negara Tujuan Gambar 18 menunjukkan volume ekspor Indonesia terhadap negara- negara Asia, ASEAN, Eropa dan Amerika melalui moda transportasi udara pada tahun 2000-2011. Volume ekspor paling besar ditujukan untuk negara Asia yang menunjukkan kecenderungan terus meningkat hingga tahun 2008. Namun, pada tahun 2009 volume ekspor Indonesia terhadap negara-negara Asia menurun hampir setengahnya, namun pada tahun berikutnya kembali meningkat hingga tahun 2011. Sedangkan untuk volume ekspor Indonesia untuk negara-negara Eropa dan Amerika sangat kecil serta cenderung menurun selama tahun 2000- 2011 . Sumber : BPS, 2000-2011 Gambar 18. Volume Ekspor Indonesia Berdasarkan Kelompok Negara Tujuan Melalui Moda Transportasi Udara, Tahun 2000-2011 Perkembangan nilai ekspor Indonesia melalui transportasi udara dapat dilihat pada Gambar 19. Nilai ekspor Indonesia paling besar tetap diperoleh dari negara-negara Asia. Hal ini tentu saja dikarenakan volume ekspor yang sangat besar apabila dibandingkan negara-negara Eropa maupun Amerika. Namun, hal menarik ditunjukkan pada nilai ekspor Indonesia terhadap negara Eropa dan Amerika yang cukup tinggi nilainya, walaupun volume yang di ekspor tidak terlalu tinggi. Hal ini dimungkinkan karena harga barang ekspor Indonesia kepada negara-negara Eropa dan Amerika relatif tinggi bila dibandingkan harga barang ekspor Indonesia kepada negara-negara Asia. Sumber : BPS, 2000-2011 Gambar 19. Nilai Ekspor Indonesia Berdasarkan Kelompok Negara Tujuan Melalui Moda Transportasi Udara, Tahun 2000-2011 Ekspor Berdasarkan Kelompok Komoditi Berdasarkan data ekspor per komoditi melalui moda transportasi udara pada tahun 2010-2011, terlihat volume ekspor melalui transportasi udara tertinggi yaitu produk bahanmentah, dapat dimakan, kecualibahan bakar, dan pada tahun 2011, produk tersebut volumenya meningkat hampir tiga kali lipat. Sedangkan nilai ekspor tertinggi yaitu mesin dan peralatan transportasi 35.90. Secara keseluruhan, volume ekspor semua produk mengalami penurunan kecuali minuman dan tembakau, bahan mentah, dapat dimakan kecuali bahan bakar dan komoditi lain. Keterangan lebih detailnya mengenai ekspor Indonesia Tahun 2010-2011 berdasarkan kelompok komoditi dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29. Ekspor Jasa Indonesia Per Komoditi Berdasarkan Moda Transportasi Udara, Tahun 2010-2011 No Jenis Komoditi 2010 2011 Berat Ribu Kg Nilai Ribu US Berat Ribu Kg Nilai Ribu US 1 Makanan dan hewan hidup 374,287.30 547,695.33 203,904.42 537,461.18 2 Minuman dan tembakau 615.71 8,958.84 955.24 14,689.34 3 Bahanmentah, dapat dimakan, kecualibahan bakar 5,663,163.81 2,497,963.28 17,148,944.40 316,963.87 4 Bahan bakar mineral, pelumasdan bahan terkait 4,451,498.58 985,548.93 956,358.26 562,946.45 5 Minyak hewani dan nabati dan lemak 423,467.90 374,152.93 8,270.57 3,985.68 6 Bahan kimia 744,921.86 666,857.39 9,374.24 271,368.66 7 Barang-barang manufakturteruta madiklasifikasika noleh bahan 205,199.26 799,883.50 85,514.40 329,412.02 8 Mesin dan peralatan transportasi 45,339.92 2,925,012.98 44,597.86 3,288,969.36 9 Berbagai macam barang buatan pabrik 50,652.14 1,441,115.23 48,633.88 1,611,989.59 10 Commod. transacts. Not class. Accord. To kind Komoditi lain 34.78 1,154,724.44 47.71 2.222.693.09 Total 11,959,181.28 11,401,912.85 18,506,600.98 9,160,479.23 Sumber : BPS, 2010-2011

6.2.2. Volume dan Nilai Impor Indonesia

Sementara, untuk volume impor Indonesia melalui transportasi udara berfluktuasi dari tahun 2000-2011. Begitu pula, nilai impor melalui transportasi udara juga mengalami fluktuasi, walaupun nilai impornya cenderung meningkat. Bahkan pada tahun 2010-2011, nilai impor melalui transportasi udara meningkat hampir setangah dari nilai impor tahun 2009.