Total Cemaran Mikroba Aplikasi Minyak Jahe (Zingiber Officinale) Pada Pembuatan Hand and Body Cream

Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa produk hand and body cream komersial yang digunakan sebagai pembanding, memiliki ukuran globula yang sangat kecil, halus, dan jarak antara globula sangat rapat sehingga produk tersebut dapat stabil dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada produk hand and body cream yang ditambahkan minyak atsiri jahe sebanyak 5, ukuran globula yang terbentuk cukup besar dan jarak antara globula cukup lebar, sehingga produk hand and body cream jahe tersebut relatif tidak stabil. Pada produk hand and body cream yang diberi tambahan minyak atsiri jahe sebanyak 10 dan 15 belum terbentuk sistem emulsi. Hal ini dapat dilihat dari struktur partikel yang terbentuk, dengan jelas dapat terlihat bahwa fase minyak dan fase air pada produk hand and body cream tersebut tidak bercampur. Hal ini dikarenakan alat yang digunakan pada proses pencampuran, tidak cukup baik untuk dapat mencampurkan bahan-bahan penyusun hand and body cream sehingga dapat menjadi suatu sistem emulsi. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah stirrer dan mixer yang biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Selain kecepatan putarnya yang rendah, kedua alat ini juga tidak mempunyai sisi yang runcing yang berfungsi untuk memperhalus partikel bahan penyusun hand and body cream dan membuat bahan-bahan tersebut dapat bercampur membentuk sistem emulsi. 5. Uji Kesukaan Uji kesukaan atau uji hedonik merupakan salah satu uji penerimaan suatu produk oleh konsumen. Uji kesukaan bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap hand and body cream jahe yang dihasilkan. Uji kesukaan dilakukan dengan cara mengukur, menilai atau menguji mutu komoditas dengan menggunakan alat indera manusia yaitu penglihatan, penciuman, dan peraba. Uji kesukaan yang dilakukan yaitu dengan cara melihat produk, mencium dengan hidung, dan meraba produk dengan ujung jari kemudian mengoleskannya ke tangan. Dalam uji ini, panelis diminta untuk menilai produk sesuai dengan tingkat kesukaan dan ketidaksukaannya terhadap produk hand and body cream jahe dengan skala numerik, 1 adalah sangat tidak suka, 2 adalah tidak suka, 3 adalah netral, 4 adalah suka, dan 5 adalah sangat suka. Hal-hal yang diuji meliputi : homogenitas, warna, bau, kemudahan menyebar, kesan lengket di tangan, dan rasa hangat pada kulit. Uji ini bersifat subjektif dan panelis yang melakukan pengujian adalah mahasiswa IPB berjumlah 30 orang yang merupakan panelis tidak terlatih.

5.1 Homogenitas

Homogenitas merupakan parameter penting dalam menentukan kualitas dari suatu sistem emulsi. Hal ini dikarenakan homogenitas merupakan gambaran dari tingkat kehalusan dan keseragaman tekstur produk emulsi. Semakin halus dan seragam tekstur yang dihasilkan maka semakin bagus produk emulsi tersebut. Selain itu, homogenitas juga dapat menggambarkan bahwa telah bercampurnya minyak dengan air. Suatu sistem emulsi dapat dikatakan homogen apabila tidak terlihat adanya pemisahan antara komponen penyusun emulsi tersebut. Kehomogenan sistem emulsi dipengaruhi oleh teknik atau cara pencampuran yang dilakukan serta alat yang digunakan pada proses pembuatan emulsi tersebut. Pada pengujian homogenitas ini, panelis diminta untuk merasakan tekstur produk dengan ujung jarinya, kemudian dioleskan ke tangan. Panelis akan menilai kehalusan dan keseragaman tekstur produk sesuai dengan tingkat kesukaannya. Secara umum, penilaian panelis terhadap homogenitas produk cream jahe yang dihasilkan berkisar antara 3.23 – 3.73 yaitu antara netral hingga suka. Total persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut- turut adalah 35.44, 30.70, dan 33.86. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap homogenitas produk hand and body cream jahe dapat dilihat pada Gambar 4. Hasil uji Kruskall-Wallis pada taraf α = 0.05 yang dilakukan, menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap kesukaan panelis pada homogenitas produk yang dihasilkan P0.05. Hal ini dikarenakan panelis hanya dapat merasakan kehalusan dan tekstur dari produk yang dihasilkan tetapi tidak dapat merasakan adanya perbedaan ukuran globula dari produk tersebut.

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl

15 90 45

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

PENGARUH KOMBINASI NISIN DENGAN MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum), JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var. roscoe) DAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale var. officinale) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROBIA PEMBUSUK DAN PATOGEN - UNS

0 0 13