and body cream jahe dapat dilihat pada
Gambar 6.
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5
Tingkat Kesukaan Panelis Ju
m lah
P a
n e
li s
Minyak atsiri jahe 5
Minyak atsiri jahe 10
Minyak atsiri jahe 15
Gambar 6. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap bau produk hand and body
cream jahe
5.4. Kemudahan Menyebar
Pada uji ini panelis diminta untuk mengoleskan produk hand and body cream
pada tangannya dan merasakan kemudahan pengolesan produk hand and body cream
yang dihasilkan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui daya sebar dari produk yang
dihasilkan. Pada umumnya, konsumen lebih menyukai hand and body cream yang
mudah untuk dioleskan.
Pada uji kemudahan menyebar untuk produk hand and body cream jahe ini, secara
umum respon panelis yang dihasilkan antara 3.17 – 3.2 yaitu antara netral hingga suka.
Total persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak
atsiri jahe sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut-turut adalah 33.45, 33.10, dan
33.45.
Hasil uji Kruskall-Wallis pada taraf α
= 0.05 menunjukan bahwa penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe tidak
memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap kesukaan panelis pada
kemudahan menyebar produk yang dihasilkan P0.05. Parameter kemudahan
penyebaran pada suatu produk emulsi dipengaruhi oleh fasa lemak yang
terkandung di dalamnya dan pada semua produk hand and body cream jahe yang
dihasilkan memiliki jumlah dan fasa lemak yang sama. Grafik tingkat kesukaan panelis
terhadap kemudahan menyebar produk cream
jahe dapat dilihat pada Gambar 7.
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5
Tingkat Kesukaan Panelis Ju
m lah
P a
n e
li s
Minyak atsiri jahe 5
Minyak atsiri jahe 10
Minyak atsiri jahe 15
Gambar 7. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap kemudahan menyebar hand
and body cream jahe
5.5. Kesan Lengket di Tangan
Pada penilaian ini panelis diminta untuk menilai rasa lengket produk di tangan
dengan cara mengoleskan sejumlah produk ke tangan dan kemudian merasakan
kesannya setelah pemakaian. Kesan lengket pada hand and body cream disebabkan
karena adanya komponen parafin cair dan sorbitol yang terkandung di dalamnya.
Penilaian dilakukan berdasarkan tingkat kesukaan dan ketidaksukaan panelis
terhadap produk yang dihasilkan. Pada umumnya, konsumen kurang menyukai
produk hand and body cream yang terasa lengket pada saat pemakaian.
Secara umum, penilaian panelis terhadap kesan lengket produk hand and
body cream jahe yang dihasilkan berkisar
antara 3 – 3.1, yaitu netral. Total persentase penilaian untuk setiap perlakuan
penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut-
turut adalah 32.97, 32.97, dan 34.06. Hasil uji Kruskall-Wallis pada taraf
α = 0.05 menunjukkan bahwa penambahan
konsentrasi minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara
nyata terhadap kesukaan panelis pada kemudahan menyebar produk yang
dihasilkan P0.05. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap kesan lengket produk hand
and body cream
jahe dapat dilihat pada Gambar 8.
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5
Tingkat Kesukaan Panelis J
u m
la h
P a
n e
lis
Minyak atsiri jahe 5
Minyak atsiri jahe 10
Minyak atsiri jahe 15
Gambar 8. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap kesan lengket produk hand
and body cream jahe
5.6. Rasa Hangat di Kulit
Pada penilaian ini panelis diminta untuk menilai rasa hangat produk di kulit
dengan cara mengoleskan sejumlah produk ke tangan dan kemudian merasakan
kesannya setelah pemakaian. Penilaian dilakukan berdasarkan tingkat kesukaan dan
ketidaksukaan panelis terhadap produk yang dihasilkan. Komponen terbesar yang
terkandung pada minyak jahe yang digunakan pada penelitian adalah sabinen
dan zingiberen. Kedua senyawa ini tidak memberikan pengaruh terhadap rasa hangat.
Pada dasarnya, rasa hangat dari jahe disebabkan oleh adanya komponen oleoresin
yang menyebabkan rasa pedas dan hangat yang terdiri dari gingerol, zingerol, dan
shogaol. Rasa hangat yang dapat dirasakan oleh panelis kemungkinan disebabkan oleh
terdapatnya sedikit komponen oleoresin yang ikut terekstrak dalam minyak.
Respon yang diberikan oleh panelis terhadap produk yang dihasilkan secara
umum berkisar antara 2.77 – 3.23, yaitu antara tidak suka hingga suka. Total
persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe
sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut- turut adalah 31.09, 32.58, dan 36.33.
Hasil uji statistik non parametrik Kruskall-Wallis pada taraf
α = 0.05 menunjukan bahwa penambahan konsentrasi
minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap
kesukaan panelis pada rasa hangat produk yang dihasilkan P0.05. Grafik tingkat
kesukaan panelis terhadap rasa hangat produk hand and body cream jahe dapat
dilihat pada Gambar 9.
10 20
30 40
50
1 2
3 4
5
Tingkat Kesukaan Panelis J
u m
la h
P a
n e
lis
Minyak atsiri jahe 5
Minyak atsiri jahe 10
Minyak atsiri jahe 15
Gambar 9. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap rasa hangat produk hand
and body cream jahe
E. Pemilihan Perlakuan Terbaik
Dengan Metode Pembobotan
Penentuan perlakuan terbaik produk hand and body cream
jahe ini dilakukan dengan menggunakan metode pembobotan.
Cara yang dilakukan adalah dengan membobot karakteristik yang tidak
tercantum dalam standar dan uji kesukaan panelis terhadap produk yang dihasilkan.
Metode pembobotan ini mengacu pada metode pembobotan yang dilakukan pada
penelitian sebelumnya. Nilai kepentingan untuk setiap karakteristik produk diberi
skala 1 – 5 5 = paling penting, 4 = penting, 3 = biasa, 2 = tidak penting, 1 = paling tidak
penting. Bobot untuk setiap karakteristik diberikan dengan cara membandingkan
antara nilai kepentingan masing-masing karakteristik dengan total nilai kepentingan
dari keseluruhan karakteristik yang diuji. Pembobotan untuk kepentingan setiap
karakteristik disajikan pada Tabel 2.