10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5
Tingkat Kesukaan Panelis J
u m
la h
P a
n e
lis
Minyak atsiri jahe 5
Minyak atsiri jahe 10
Minyak atsiri jahe 15
Gambar 8. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap kesan lengket produk hand
and body cream jahe
5.6. Rasa Hangat di Kulit
Pada penilaian ini panelis diminta untuk menilai rasa hangat produk di kulit
dengan cara mengoleskan sejumlah produk ke tangan dan kemudian merasakan
kesannya setelah pemakaian. Penilaian dilakukan berdasarkan tingkat kesukaan dan
ketidaksukaan panelis terhadap produk yang dihasilkan. Komponen terbesar yang
terkandung pada minyak jahe yang digunakan pada penelitian adalah sabinen
dan zingiberen. Kedua senyawa ini tidak memberikan pengaruh terhadap rasa hangat.
Pada dasarnya, rasa hangat dari jahe disebabkan oleh adanya komponen oleoresin
yang menyebabkan rasa pedas dan hangat yang terdiri dari gingerol, zingerol, dan
shogaol. Rasa hangat yang dapat dirasakan oleh panelis kemungkinan disebabkan oleh
terdapatnya sedikit komponen oleoresin yang ikut terekstrak dalam minyak.
Respon yang diberikan oleh panelis terhadap produk yang dihasilkan secara
umum berkisar antara 2.77 – 3.23, yaitu antara tidak suka hingga suka. Total
persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe
sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut- turut adalah 31.09, 32.58, dan 36.33.
Hasil uji statistik non parametrik Kruskall-Wallis pada taraf
α = 0.05 menunjukan bahwa penambahan konsentrasi
minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap
kesukaan panelis pada rasa hangat produk yang dihasilkan P0.05. Grafik tingkat
kesukaan panelis terhadap rasa hangat produk hand and body cream jahe dapat
dilihat pada Gambar 9.
10 20
30 40
50
1 2
3 4
5
Tingkat Kesukaan Panelis J
u m
la h
P a
n e
lis
Minyak atsiri jahe 5
Minyak atsiri jahe 10
Minyak atsiri jahe 15
Gambar 9. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap rasa hangat produk hand
and body cream jahe
E. Pemilihan Perlakuan Terbaik
Dengan Metode Pembobotan
Penentuan perlakuan terbaik produk hand and body cream
jahe ini dilakukan dengan menggunakan metode pembobotan.
Cara yang dilakukan adalah dengan membobot karakteristik yang tidak
tercantum dalam standar dan uji kesukaan panelis terhadap produk yang dihasilkan.
Metode pembobotan ini mengacu pada metode pembobotan yang dilakukan pada
penelitian sebelumnya. Nilai kepentingan untuk setiap karakteristik produk diberi
skala 1 – 5 5 = paling penting, 4 = penting, 3 = biasa, 2 = tidak penting, 1 = paling tidak
penting. Bobot untuk setiap karakteristik diberikan dengan cara membandingkan
antara nilai kepentingan masing-masing karakteristik dengan total nilai kepentingan
dari keseluruhan karakteristik yang diuji. Pembobotan untuk kepentingan setiap
karakteristik disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Pembobotan kepentingan karakteristik hand and body cream jahe
a
Parameter Pertimbangan kepentingan
Nilai Bobot 1. Objektif
a. pH Parameter
yang menentukan
mutu cream menurut SNI
16-4399-1996 5 0.1163
b. Bobot jenis
Parameter yang
menentukan mutu cream
menurut SNI 16-4399-1996
5 0.1163
c. Total cemaran
mikroba Parameter
yang menentukan
mutu cream menurut SNI
16-4399-1996 5 0.1163
d. Ukuran dan
distribusi globula
Menunjukkan sistem emulsi
secara mikro dan kestabilan
emulsi 5 0.1163
2. Subjektif a.Homogen
-itas Menentukan
keseragaman tekstur
4 0.093 b. Warna
Daya tarik hand and
body cream 4 0.093
c. Bau Daya tarik
hand and body cream
3 0.0698 d.Kemudah
-an menyebar
Menunjukkan kemudahan
dalam pengolesan
4 0.093
e. Kesan lengket
Kesan kurang baik dari
hand and body cream
3 0.0698
f. Rasa hangat
Kesan yang diharapkan
dirasakan setelah
pengolesan hand and
body cream
pada kulit 5 0.1163
Total 43 1
a
sumber : Oktavianti 2004 Nilai bobot kemudian dikalikan
dengan nilai rangking dari nilai hasil pengujian dengan skala 1 – 3 terdapat tiga
perlakuan. Total nilai hasil perkalian antara nilai bobot dengan nilai rangking merupakan
nilai akhir yang akan digunakan untuk menentukan perlakuan terbaik. Nilai hasil
perkalian antara nilai bobot dengan nilai hasil pengujian disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai hasil perkalian antara nilai bobot dengan nilai hasil pengujian
Parameter Bo- bot
Nilai Golongan P1 P2 P3
N B N B N B
1.Objektif a. pH
0.1 163 1
0.1 163 2
0.2 326 3
0.3 489
b.Densitas 0.1 163 1
0.1 163 2
0.2 326 3
0.3 489
c.Total cemaran
mikroba 0.1
163 2 0.2
326 2 0.2
326 2
0.2 326
d. Ukuran dan distribusi
globula 0.1
163 1 0.1
163 2 0.2
326 3
0.3 489
2.Subjektif a.Homogenitas 0.0
93 1 0.0
93 3 0.2
79 2 0.1
86 b. Warna
0.0 93 1
0.0 93 2
0.1 86 3
0.2 79
c. Bau 0.0
698 1
0.0 698 3
0.2 094 2
0.1 396
d.Kemudahan menyebar
0.0 93 1
0.0 93 3
0.2 79 2
0.1 86
e. Kesan lengket
0.0 698 2
0.1 396 3
0.2 094 1
0.0 698
f. Rasa hangat 0.1
163 3 0.3
489 2 0.2
326 1 0.1
163
Total
1.0 001
1.4 188
2.3 258
2.2 56
Keterangan : MAJ 5 = Cream dengan konsentrasi
minyak atsiri jahe 5 MAJ 10 = Cream dengan konsentrasi
minyak atsiri jahe 10 MAJ 15 = Cream dengan konsentrasi
minyak atsiri jahe 15 B
= Nilai perkalian antara bobot dengan nilai pengujian
N = Nilai rangking
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hand and body cream jahe dengan
penambahan minyak atsiri jahe sebesar 5 Perlakuan 1 merupakan perlakuan yang
terbaik. Hal ini ditunjukan dengan nilai total perkalian antara bobot dengan nilai