Homogenitas Ukuran dan Distribusi Globula

10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 Tingkat Kesukaan Panelis J u mla h Pa n e lis Minyak atsiri jahe 5 Minyak atsiri jahe 10 Minyak atsiri jahe 15 Gambar 4. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap homogenitas produk hand and body cream jahe

5.2. Warna

Warna suatu produk akan mempengaruhi tingkat kesukaan panelis. Warna yang bagus akan menarik perhatian panelis untuk mencoba menggunakan produk hand and body cream tersebut. Uji kesukaan terhadap warna produk dilakukan secara visual, yaitu dengan cara meminta panelis untuk melihat warna dari produk hand and body cream yang dihasilkan. Warna yang terbentuk pada produk dipengaruhi oleh warna bahan-bahan penyusunnya. Pada penelitian ini digunakan minyak atsiri jahe sebagai salah satu bahan baku penyusun emulsi. Minyak jahe ini berwarna kuning keemasan dan akan mempengaruhi warna yang terbentuk pada produk. Semakin banyak minyak atsiri jahe yang ditambahkan maka warna hand and body cream yang terbentuk akan semakin menguning. Secara umum, penilaian panelis terhadap warna produk hand and body cream jahe yang dihasilkan berkisar antara 3.6 – 3.87 yaitu antara netral hingga suka. Total persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut-turut adalah 34.73, 32.93, dan 32.34. Hasil uji Kruskall-Wallis pada taraf α = 0.05 menunjukan bahwa penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap kesukaan panelis pada warna produk yang dihasilkan P0.05. Hal ini dikarenakan panelis yang melakukan penilaian adalah panelis yang tidak terlatih sehingga tidak menyadari adanya perbedaan warna dari produk yang dihasilkan. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap warna produk cream jahe dapat dilihat pada Gambar 5. 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 Tingkat Kesukaan Panelis J u m la h P a n e lis Minyak atsiri jahe 5 Minyak atsiri jahe 10 Minyak atsiri jahe 15 Gambar 5. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap warna produk hand and body cream jahe

5.3. Bau

Uji kesukaan terhadap bau dilakukan dengan cara meminta panelis untuk mencium atau menghirup bau dari produk hand and body cream yang dihasilkan. Tingkat kesukaan panelis terhadap bau hand and body cream akan mempengaruhi pemilihan panelis terhadap produk tersebut. Bau yang tercium dari produk dipengaruhi oleh bau dari bahan-bahan penyusunnya. Bahan yang paling berpengaruh dalam menimbulkan bau pada produk hand and body cream jahe ini adalah minyak atsiri jahe. Minyak atsiri adalah komponen volatile yang bersifat aromatis dan mudah menguap pada suhu kamar. Bau yang ditimbulkan tergantung dari sumber minyak atsiri tersebut diperoleh. Pada umumnya, semakin banyak jumlah minyak atsiri yang ditambahkan pada produk maka bau yang ditimbulkan akan semakin menyengat atau baunya akan semakin kuat. Secara umum, penilaian panelis terhadap bau produk cream jahe yang dihasilkan berkisar antara 3.1 – 3.37 yaitu antara netral hingga suka. Total persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut- turut adalah 35.20, 32.40, dan 32.40. Hasil uji Kruskall-Wallis pada taraf α = 0.05 menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap kesukaan panelis pada bau produk yang dihasilkan P0.05. Hal ini dapat dikarenakan panelis yang melakukan pengujian sebagian besar tidak menyukai bau jahe walaupun terdapat pula panelis yang menyukai bau jahe. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap bau produk hand and body cream jahe dapat dilihat pada Gambar 6. 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 Tingkat Kesukaan Panelis Ju m lah P a n e li s Minyak atsiri jahe 5 Minyak atsiri jahe 10 Minyak atsiri jahe 15 Gambar 6. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap bau produk hand and body cream jahe

5.4. Kemudahan Menyebar

Pada uji ini panelis diminta untuk mengoleskan produk hand and body cream pada tangannya dan merasakan kemudahan pengolesan produk hand and body cream yang dihasilkan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui daya sebar dari produk yang dihasilkan. Pada umumnya, konsumen lebih menyukai hand and body cream yang mudah untuk dioleskan. Pada uji kemudahan menyebar untuk produk hand and body cream jahe ini, secara umum respon panelis yang dihasilkan antara 3.17 – 3.2 yaitu antara netral hingga suka. Total persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut-turut adalah 33.45, 33.10, dan 33.45. Hasil uji Kruskall-Wallis pada taraf α = 0.05 menunjukan bahwa penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap kesukaan panelis pada kemudahan menyebar produk yang dihasilkan P0.05. Parameter kemudahan penyebaran pada suatu produk emulsi dipengaruhi oleh fasa lemak yang terkandung di dalamnya dan pada semua produk hand and body cream jahe yang dihasilkan memiliki jumlah dan fasa lemak yang sama. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap kemudahan menyebar produk cream jahe dapat dilihat pada Gambar 7. 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5 Tingkat Kesukaan Panelis Ju m lah P a n e li s Minyak atsiri jahe 5 Minyak atsiri jahe 10 Minyak atsiri jahe 15 Gambar 7. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap kemudahan menyebar hand and body cream jahe

5.5. Kesan Lengket di Tangan

Pada penilaian ini panelis diminta untuk menilai rasa lengket produk di tangan dengan cara mengoleskan sejumlah produk ke tangan dan kemudian merasakan kesannya setelah pemakaian. Kesan lengket pada hand and body cream disebabkan karena adanya komponen parafin cair dan sorbitol yang terkandung di dalamnya. Penilaian dilakukan berdasarkan tingkat kesukaan dan ketidaksukaan panelis terhadap produk yang dihasilkan. Pada umumnya, konsumen kurang menyukai produk hand and body cream yang terasa lengket pada saat pemakaian. Secara umum, penilaian panelis terhadap kesan lengket produk hand and body cream jahe yang dihasilkan berkisar antara 3 – 3.1, yaitu netral. Total persentase penilaian untuk setiap perlakuan penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe sebesar 5, 10, dan 15 secara berturut- turut adalah 32.97, 32.97, dan 34.06. Hasil uji Kruskall-Wallis pada taraf α = 0.05 menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi minyak atsiri jahe tidak memperlihatkan adanya perbedaan secara nyata terhadap kesukaan panelis pada kemudahan menyebar produk yang dihasilkan P0.05. Grafik tingkat kesukaan panelis terhadap kesan lengket produk hand and body cream jahe dapat dilihat pada Gambar 8.

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Penetapan Kadar Minyak Atsiri Rimpang Jahe Gajah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Officinale) Dan Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe Var. Amarum) Menggunakan Alat Stahl

15 90 45

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

PENGARUH KOMBINASI NISIN DENGAN MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. rubrum), JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var. roscoe) DAN JAHE GAJAH (Zingiber officinale var. officinale) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKROBIA PEMBUSUK DAN PATOGEN - UNS

0 0 13