63
Gambar 4 . Grafik hubungan antara gaya force dan jarak
distance Anonim 2005 menambahkan, untuk membandingkan kerenyahan
antara dua sampel yang memiliki gaya force dan jarak distance yang berbeda, dapat digunakan uji organoleptik untuk mengetahui sampel yang
memiliki kerenyahan lebih tinggi.
F. ANALISIS KORELASI
Analisis korelasi mencoba mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah X dan Y melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi r.
Jadi, r mengukur sejauh mana titik-titik menggerombol di sekitar sebuah garis lurus. Bila titik-titk bergerombol mengikuti sebuah garis lurus dengan
kemiringan positif, maka ada korelasi positif yang tinggi antara kedua peubah. Akan tetapi, bila titik-titik bergerombol mengikuti sebuah garis lurus dengan
kemiringan negatif, maka antara kedua peubah tersebut terdapt korelasi negatif. Hubungan linier sempurna antara kedua peubah terdapat bila nilai r =
1 atau r = -1. Koefisien korelasi antara dua peubah adalah suatu ukuran hubungan linier antara kedua peubah tersebut. Walpole, 1995.
Menururt Nugroho 2005, korelasi dapat dilakukan untuk dua variabel yang berkaitan. Fungsi analisis korelasi yaitu untuk mengukur hubungan antar
variabel dan meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang
64 variabel bebas tersebut. Sifat korelasi menentukan arah dari korelasi.
Keeratannya dapat dikelompokan sebagai berikut: 1 bila r = 0.00-0.20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah; 2 bila r = 0.21-0.40 berarti
korelasi memiliki keeratan lemah; 3 bila r = 0.41-0.70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat; 4 bila r = 0.71-0.90 berarti korelasi memiliki
keeratan sangat kuat; 5 bila r = 0.91-0.99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali; 6 bila r = 1 berarti korelasi sempurna.
65
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam jenis tepung tapioka dengan kode tapioka A, tapioka B, tapioka C, tapioka D,
tapioka E, dan tapioka F, yang diperoleh dari dua jenis pemasok industri rumah tangga dan industri besar serta MOCAL Modified Cassava Fluor
yang diperoleh dari Koperasi Loh Jinawi Trenggalek. Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah alkohol 95, HCl 3, H
2
SO
4
25, KI 20, larutan Luff-Schoorl, NaOH 3, indikator fenolftalen, indikator amilum 0.5,
Na
2
S
2
O
3
0.1N, amilosa kentang, NaOH 1N, asam asetat 1N, KOH 0.2N, larutan Iod 0.01N, serta akuades.
Alat-alat yang digunakan antara lain cawan alumunium, oven, neraca analitik, desikator, ruang asap, pendingin tegak, erlenmeyer asah, buret, cawan
porselen, tanur, Spectronic Instrumen 20D+ Spektrofotometer, waterbath, labu takar, kertas saring, Mettler Toledo MP220 pH-meter, kaca preparat dan
gelas penutup, Olympus BH-2 Polarized Light Microscope, Kett Electric Laboratory C-100-3 Whitenessmeter, Stable Micro System TAXT2 Texture
Analyzer, Brabender viscoamylograph OHG Duisburg Type 800121,
sentrifusa, Digital sieve shaker, serta alat-alat gelas lainnya.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu analisis sifat kimia dan fisik serta tingkat pengembangan tepung tapioka dan
MOCAL. Tahap berikutnya yaitu aplikasi tepung tapioka dan MOCAL sebagai penyalut pada produk kacang salut. Selanjutnya dilakukan analisis
tekstur kerenyahan pada semua produk kacang salut yang dihasilkan dari tiap sampel. Diagram alir tahapan penelitian ini disajikan dalam Gambar 6.