Keterampilan Proses Sains Terintegrasi

63 Tabel 4.9 Hasil Keterampilan Proses Sains Siklus 1 Keterampilan Proses Sains Aspek Penilaian Skor Peserta Didik 3 2 1 Mengamati Menambahkan larutan dengan tepat 14 20 Mengukur larutan dengan benar 24 10 Mengambil bahan sesuai kebutuhan 17 17 Merencanakan Penelitian Persiapan Alat dan Bahan lengkap 15 16 3 Terdapat bagan cara kerja 8 22 4 Terdapat tabel pengamatan 8 22 4 Menyelesaikan percobaan tepat waktu 24 10 Membuat Hipotesis Pengungkapan Gagasan yang Orisinal 1 21 12 Menerapkan Konsep Mengenakan jas praktikum dengan benar 27 4 3 Membersihkan alat dan bahan setelah digunakan 18 16 Berhati-hati saat melakukan percobaan 20 14 Menjaga keselamatan diri sendiri dan teman 34 Kebenaran Konsep 2 19 13 Ketepatan Penggunaan Istilah 1 21 12 Menggunakan AlatBahan Menuangkan larutan kedalam gelas kimia dengan benar 12 21 1 Mencatat waktu dengan tepat 34 Meneteskan larutan dengan benar 23 11 Mencampurkan larutan dengan benar 4 30 Mengambil bahan dengan tepat 5 29 Mengambil bahan tidak berceceran 24 8 2 Merapikan meja kerja, alat dan bahan sesudah percobaan 19 15 Berkomunikasi Meminjam alat dan atau meminta bahan dari orang lain guru, laboran atau teman dari kelompok lain 27 7 Berbicara dengan teman diluar materi pada saat percobaan 28 6 Kecakapan dalam Penyampaian Kalimat 9 22 3 Meramalkan Mencampurkan larutan dengan benar 34 Melaporkan data pengamatan sesuai kenyataan 34 Mengajukan Pertanyaan Meminta bantuan orang lain guru, laboran atau teman dari kelompok lain 34

4.2.3.1 Keterampilan Proses Sains Terintegrasi

64 Kegiatan praktikum siklus 1 terjadi pada pertemuan ketiga, penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Februari 2015. Sebelum memulai praktikum peserta didik diberikan pertanyaan mengenai proses praktikum yang akan dilaksanakan pada setiap kelompok oleh guru kelas, terdapat beberapa peserta didik yang masih belum memahami proses pelaksanaan praktikum maka guru kelas menjelaskan lagi. Ada 22 indikator keterampilan proses sains terintegrasi yang diamati yaitu penilaian sebelum praktikum mulai dari persiapan alat dan bahan lengkap, bagan cara kerja, tabel pengamatan, penggunaan jas praktikum yang benar. Penilaian selama praktikum mulai dari menuangkan larutan, mencatat waktu, meneteskan larutan, menambahkan larutan, mencampurkan larutan, mengambil bahan padat, mengambil bahan sesuai kebutuhan, mengambil bahan tidak berceceran, meminjam atau minta alat dan bahan, meminta bantuan orang lain, membersihkan alat dan bahan setelah digunakan, berbicara diluar materi yang diujikan, berhati-hati saat praktikum, menjaga keselamatan. Penilaian setelah praktikum meliputi kerapian meja kerja, alat bahan seusai percobaan, melaporkan data pengamatan sesuai kenyataan serta menyelesaikan percobaan tepat waktu. Ada 8 peserta didik dalam dua kelompok sudah membuat lembar praktikum sementara dengan benar dan lengkap, 22 peserta didik lain sudah membuat laporan sementara namun belum lengkap, sementara ada 4 peserta didik dalam satu kelompok yang belum membuat laporan sementara. Saat mengecek alat dan bahan ada 3 kelompok yang mampu benar mengecek alat dan bahan secara lengkap yang akan dipraktikumkan sedangkan 4 kelompok lain mengecek alat dan 65 bahan namun kurang lengkap. Penulisan bagan kerja dan tabel pengamatan hanya ada 8 peserta didik dalam dua kelompok yang benar dan lengkap. Ada 6 peserta didik yang belum mengenakan jas praktikum yang benar karena tidak dikancingkan, rambut terurai serta kerudung yang tidak dimasukkan. Ketika menuangkan larutan ke dalam gelas kimia semua peserta didik sudah nampak terampil dalam menuangkan larutan ke dalam kimia. Pencatatan waktu dilakukan peserta didik sudah benar dan ada beberapa peserta didik meminta bantuan laboranguru karena kendala teknis dari stopwatch yang digunakan. Keterampilan dalam meneteskan larutan, menambahkan larutan, mengukur larutan, mencampurkan larutan serta mengambil bahan yang tepat, 34 peserta didik sudah nampak mulai terampil dalam melakukan keterampilan-keterampilan tersebut. Akan tetapi untuk mengambil bahan sesuai kebutuhan, ada 17 peserta didik telah melakukan dengan benar sedangkan 17 peserta didik lain masih belum nampak terampil mengambil bahan sesuai kebutuhan. Ada 24 peserta didik sudah sangat terampil dalam mengambil bahan sehingga tidak berceceran, sementara yang lain masih belum terlalu terampil dalam mengambil bahan sehingga masih berceceran. Semua kelompok saling meminjam alat dan meminta bahan karena jumlah alat yang terbatas serta saling meminta bantuan orang lain dalam melakukan percobaan. Ada beberapa peserta didik yang masih berbicara diluar materi saat melakukan percobaan. Sejumlah 34 peserta didik sudah nampak berhati-hati dalam melakukan percobaan sehingga mereka mampu menjaga keselamatan. Ada 15 peserta didik yang masih dibimbing guru untuk merapikan meja kerja seusai 66 melakukan percobaan. Semua peserta didik melaporkan data pengamatan sesuai apa yang telah mereka praktikumkan dan menyelesaikan secara tepat waktu. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains terintegrasi peserta didik pada siklus 1 sudah baik. Keterampilan proses sains yang mampu tercapai dengan baik dalam siklus 1 adalah berkomunikasi serta yang belum sesuai harapan adalah membuat hipotesis dan menerapkan konsep. Instrumen penilain yang digunakan dalam siklus sudah cukup efektif dalam mengukur keterampilan proses sains terintegrasi kelas XI IPA 7 selama melaksanakan praktikum penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Semua perangkat penilaian yang dihasilkan dalam kategori sangat valid, praktis, dan efektif mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran matematika yang cenderung meningkat dengan kategori baik, demikian pula respon peserta didik dan guru terhadap penerapan asesmen alternatif yang cenderung positif Fatimah, 2011. Data tersebut didukung dengan skor keterampilan proses sains terintegrasi peserta didik di laboratorium yang diperoleh peserta didik. Data yang diperoleh adalah sejumlah 29 mendapatkan katergori baik dan 5 peserta didik mendapat kategori cukup dalam keterampilan proses sains terintegrasi. Hasil yang diperoleh sudah memenuhi target peneliti untuk kegiatan praktikum secara klasikal sekurang- kurangnya 27 dari 34 peserta didik atau 75 berkategori baik dengan kritertia ketuntasan minimal adalah 70, semua peserta didik sudah tuntas. Keterampilan proses sains siklus 1 yang belum tercapai sesuai target adalah keterampilan proses dalam merencanakan penelitian terdapat 26 peserta didik belum mampu merencakan nilai dengan baik. Keterampilan proses sains dalam membuat hipotesis, menerapkan konsep, meramalkan, mengajukan pertanyaan belum tercapai dengan baik pada siklus 1. Keterampilan proses sains baik dalam biologi 67 maupun dalam bidang IPA lain di SMA digabungkan menjadi satu tujuan yang utama guna mengembangkan kreativitas peserta didik dalam sebuah proses pembelajaran Subali, 2011.

4.2.3.2 Observasi Sikap Peserta didik di Laboratorium

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENERAPAN MODEL POE MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMA N 1 BAE KUDUS

10 25 185

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON.

0 3 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL KOLB MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM SECARA INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

7 32 47

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X.

0 5 58

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS Penerapan Metode Pembelajaran Discovery-Inquiry Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoha

1 4 14

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMA KELAS XI PADA TOPIK KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E METODE PRAKTIKUM.

0 0 44

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pemanasan Global Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA/MA Kelas XI.

3 21 16

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 BANYUDONO.

0 1 16