Observasi Sikap Peserta didik di Laboratorium

67 maupun dalam bidang IPA lain di SMA digabungkan menjadi satu tujuan yang utama guna mengembangkan kreativitas peserta didik dalam sebuah proses pembelajaran Subali, 2011.

4.2.3.2 Observasi Sikap Peserta didik di Laboratorium

Selama melakukan praktikum, sikap peserta didik juga dijadikan bahan penilaian. Ada 6 sikap yang dinilai yang dijabarkan menjadi 18 indikator. Sikap yang dinilai selama melaksanakan praktikum yaitu tanggung jawab, kreatif, inovatif, jujur, disiplin dan teliti. Indikator peserta didik dikategorikan tanggung jawab yakni mengembalikan alat yang dipinjam, melaksanakan tugas sesuai kesepakatan, menerima resiko atas perbuatan yang telah dilakukan. Indikator peserta didik dikategorikan kreatif yaitu membuat bagan cara kerja yang menarik, membuat tabel pengamatan yang menarik. Indikator peserta didik dikategorikan inovatif yakni mengembangkan cara kerja yang dibuat, mengembangkan tabel pengamatan yang dibuat. Indikator peserta didik dikategorikan jujur yaitu melaporkan data sesuai kenyataan, mengakui kesalahan yang diperbuat, tidak melakukan plagiat dalam mengerjakan tugas dalam hal ini data pengamatan, melaporkan alat dan bahan yang ditemukan. Sementara peserta didik dikategorikan disiplin adalah datang tepat waktu, mematuhi aturan yang telah disepakati, mengikuti praktikum sesuai langkah yang ditetapkan serta menyelesaikan percobaan tepat waktu dan tertib. Indikator peserta didik dikategorikan teliti yaitu menyiapkan alat dan bahan percobaan, mengukur tinggi larutan dengan cermat, serta meneteskan larutan dengan hati-hati. Indikator-indikator sikap tanggung jawab peserta didik, semua peserta didik sudah nampak bertanggung jawab dalam mengembalikan alat yang dipinjam dan 68 semua peserta didik juga sudah nampak mengerjakan tugas sesuai kesepakatan. Akan tetapi masih ada 4 dari 34 peserta didik belum nampak mengenai menerima resiko atas perbuatan yang dilakukan. Indikator-indikator sikap kreatif peserta didik, ada 6 dari 34 peserta didik belum membuat bagan secara menarik karena mereka tidak ikut berdiskusi dalam pembuatan laporan sementara. Ada 4 dari 34 peserta didik belum nampak membuat tabel pengamatan secara menarik karena mereka tidak ikut pula berdiskusi dalam pembuatan laporan sementara. Indikator-indikator sikap inovatif peserta didik, ada 16 peserta didik belum nampak mengembangkan bagan cara kerja dan ada 12 peserta didik belum nampak dalam mengembangkan tabel pengamatan. Indikator-indikator sikap jujur peserta didik, semua peserta didik sudah melaporkan data sesuai kenyataan atau sesuai apa yang telah mereka praktikumkan dan semua peserta didik juga sudah mulai nampak dalam mengakui kesalahan yang mereka perbuat, seperti dalam memecahkan alat dan membuang bahan yang seharusnya masih dapat dipakai. Akan tetapi peserta didik masih belum nampak untuk tidak melakukan plagiat dalam mengerjakan setiap tagihan yang diberikan yakni laporan akhir praktikum, semua peserta didik masih berusaha membandingkan dan bertanya mengenai data yang telah didapatkan dan dalam laporan praktikum 30 dari 34 peserta didik masih belum ada pembahasan laporan karena lupa, tidak memperhatikan penjelasan guru karena harus menyelesaikan tugas lain pada pertemuan sebelumnya dan masih belum mengerti mengenai isi pembahasan laporan praktikum. Seluruh peserta didik sudah mulai nampak dalam melaporkan alat dan bahan yang ditemukan selama mereka melaksanakan praktikum. Indikator-indikator sikap disiplin peserta didik, ada 32 69 dari 34 peserta didik datang tepat waktu sementara 2 peserta didik datang terlambat. Ada 33 dari 34 peserta didik yang sudah nampak mematuhi aturan yang telah disepakati sementara satu peserta didik belum nampak untuk mematuhi aturan yang telah disepakati. Semua peserta didik sudah menyelesaikan praktikum tepat waktu dan nampak tertib. Indikator-indikator sikap teliti peserta didik, ada beberapa peserta didik yang masih belum teliti dalam menyiapkan alat dan bahan yang akan dipraktikumkan, akan tetapi semua peserta didik nampak teliti dalam mengukur tinggi larutan dan meneteskan larutan dengan hati-hati. Data pengamatan tersebut diperkuat dengan skor yang didapatkan peserta didik. Penilaian berdasarkan rubrik penilaian yang ada sehingga data yang diperoleh berupa data angka. Data yang diperoleh adalah sejumlah 34 peserta didik dalam siklus 1 sudah mulai menampakkan sikap yang sesuai indikator yang dinilai. Akan tetapi peserta didik yang mencapai nilai tuntas sejumlah 33 dari 34 peserta didik, satu peserta didik lain belum mencapai ketuntasan yang diminta diakibatkan karena belum sepenuhnya sikap peserta didik sesuai indikator penilaian nampak. Pembelajaran kimia dengan classroom reflection assessment efektif mencapai afektif peserta didik mencapai kategori baik yaitu dengan proporsi skor lebih besar dari rerata skor keseluruhan peserta didik Aisha Nurhayati, 2013. 4.2.3.3 Nilai Laporan Praktikum Sementara Penilaian laporan praktikum sementara dinilai berdasarkan 5 indikator yaitu penulisan judul, tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, serta data pengamatan. Penilaian laporan praktikum sementara ini dilakukan berdasarkan kerja sama 70 kelompok. Hasil yang diperoleh semua sudah tuntas dalam melakukan penulisan laporan sementara. Berdasarkan data yang diperoleh peserta didik sebenarnya sudah mampu membuat laporan praktikum sementara dengan baik. Data ini dipertegas dengan penilaian laporan praktikum sementara peserta didik yang mendapatkan nilai rata-rata laporan praktikum sementara peserta didik kelas XI IPA 7 pada siklus 1 sebesar 83,5 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 79. Hasil yang diperoleh sudah memuaskan dan mencapai target.

4.2.3.4 Nilai Laporan Akhir Praktikum

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENERAPAN MODEL POE MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMA N 1 BAE KUDUS

10 25 185

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON.

0 3 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL KOLB MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM SECARA INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

7 32 47

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X.

0 5 58

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS Penerapan Metode Pembelajaran Discovery-Inquiry Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoha

1 4 14

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMA KELAS XI PADA TOPIK KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E METODE PRAKTIKUM.

0 0 44

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pemanasan Global Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA/MA Kelas XI.

3 21 16

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 BANYUDONO.

0 1 16