38
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data hasil Penelitian Tindakan Kelas mengenai peningkatan keterampilan proses sains terintegrasi melalui model inkuiri di SMA Negeri 1 Gubug terdiri atas
3 data penelitian yaitu data tahap awal, data pra siklus, dan data hasil implementasi siklus.
4.1.1 Data Tahap Awal
Hasil data tahap awal yang dieproleh terdiri atas data hasil observasi pada kelas XI IPA 7, data hasil wawancara dengan guru kimia dan kepala laboratorium
serta peserta didik kelas XI IPA yang memperoleh mata pelajaran kimia pada semester 1, dan data dokumentasi kelas XI IPA 7.
4.1.1.1 Data Observasi
Observasi yang telah dilaksanakan selama bulan Februari dan bulan November 2014 pada kelas XI IPA 7 SMA Negeri 1 Gubug meliputi pengamatan
kegiatan pembelajaran baik di kelas atau pun pada saat di laboratorium. Selama melakukan observasi, terlihat jumlah peserta didik yang bertanya dan peserta didik
yang sukarela menjawab pertanyaan dari guru sangat sedikit sehingga guru sering menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut
dapat membuktian keaktifan peserta didik seama kegiatan pembelajaran di kelas tergolong rendah. Sedangkan hasil observasi di laboratorium, terlihat hanya
beberapa peserta didik yang bersungguh-sungguh melakukan praktikum. Peserta
39 didik terbagi dalam 7 kelompok yang terdiri atas 4 hingga 5 peserta didik. Peserta
didik kurang dapat dikendalikan selama melaksanakan praktikum secara berkelompok. Berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran di dalam kelas
dan di laboratorium, menunjukkan aktivitas dan keaktifan peserta didik kelas XI IPA 7 dinilai kurang.
4.1.1.2 Data Wawancara
Wawancara telah dilakukan terhadap dua guru kimia di SMA Negeri 1 Gubug dan delapan peserta didik kelas XI IPA yang mendapatkan mata pelajaran
kimia pada semester genap ini. Hasil wawancara terhadapa delapan peserta didik secara acak diperoleh informasi bahwa semua peserta didik yang diwawancarai
mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran kimia karena penjelasan dari guru terlalu cepat serta guru terlalu banyak duduk, sehingga sisa harus mencari
sumber lain, 2 peserta didik mengatakan mereka mengikuti bimbingan belajar atau les private. Hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap dua guru kimia
menyebutkan selama menjelaskan materi di dalam kelas cenderung terfokus pada hasil akhir pembelajaran yakni aspek kognitif dan aspek afektif yang dominan
diperhatikan sedangkan aspek psikomotor kurang diperhatikan. Aspek psikomotor pada umumnya dilaksanakan melalui kegiatan praktikum, dikarenakan aspek
tersebut kurang diperhatikan menyebabkan kegiatan praktikum di SMA Negeri 1 Gubug dilaksanakan kurang sesuai dengan ketentuan melaksanakan praktikum
yang benar. Hasil wawancara dengan guru kimia dan peserta didik kelas XI IPA
mengenai kegiatan praktikum di laboratorium didapatkan data sebagai berikut.
40 Guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian selama praktikum
berlangsung di laboratorium karena kekurangan instrumen penilaian serta waktu dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga kurang paham dalam memberikan
penilaian terhadap keterampilan laboratorium selama praktikum berlangsung. Hasil wawacara terhadap peserta didik, peserta didik melakukan praktikum 1-2 kali saja
dan bahkan ketika kelas X tidak pernah melakukan praktikum. Peserta didik merasa guru juga belum memberikan penjelasan yang jelas mengenai kegiatan praktikum
yang akan dilaksanakan mengakibatkan kekurangpahaman peserta didik dalam melaksanakan praktikum. Peserta didik juga belum mengerti bagaimana membuat
laporan praktikum yang tepat. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan praktikum karena
kurangnya instrumen dan kurang terkendalinya peserta didik pada saat pelaksanaan praktikum serta peserta didik kesulitan melaksanakan praktikum karena penjelasan
guru.
4.1.1.3 Data Dokumentasi