Reliabilitas Instrumen Penelitian Analisis Intrumen Penelitian .1 Validitas Instrumen Penelitian

33

3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.6.1.2.1 Reliabilitas Lembar Observasi Relibilitas antar rater merupakan reliabilitas yang dicari dengan membandingkan kesepahaman penilaian dari beberapa rater. Kesepahaman antar rater akan memberikan hasil yang maksimal jika semua rater memiliki latar belakang pendidikan yang sama dalam penilaian keterampilan di laboratorium. Reliabilitas antar rater paling sedikit membutuhkan 3 rater untuk menghindari adanya ketidaksepahaman rater. Apabila salah satu rater tidak sepaham dengan rater lain, maka penilaian rater tersebut dapat dihilangkan agar reliabilitas yang dihasilkan tinggi, akan tetapi jika pengukuran reliabilitas hanya menggunakan 2 rater maka kemungkinan ketidaksepahaman semakin besar. Instrumen dikatakan reliable jika r 11 sekurang-kurangnya 0,70 menggunakan rumus inter raters reliability: = � − � � + − � Keterangan: r 11 = reliabilitas ≥ 0,70 Vp = varian personsrespondentestee Ve = varian eror k = jumlah raterobserver Djemari, 2008 3.6.1.2.2. Reliabilitas Angket Reliabilitas angket dapat dihitung menggunakan rumus Cronbach- α yaitu teknik pengukuran reliabilitas yang menggunakan pengukuran satu kali one shoot. Rumus Cronbach- α sebagai berikut: = − { − ∑ } 34 Keterangan: r 11 = reliabilitas ≥ 0,70 n = jumlah soal Si 2 = varian butir soal St 2 = varian total Instrumen dikatakan reliable jika r 11 sekurang-kurangnya 0,7. Djemari, 2008. Kriteria standar reliabilitas Cronbach- α dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria Standar Reliabilitas Cronbach- α Research Standard Reliability Inadequate kurang meyakinkan r 11 0,7 Good baik r 11 ≥ 0,7 Excellent istimewa r 11 ≥ 0,8 Sumber : Nunnally Bernstein, 1994 “Reliabilitas Cronbach-α sangat dipengaruhi oleh jumlah butir pertanyaan dalam instrumen. Koefisiean alpha berbanding lurus dengan jumlah butir pertanyaan. Pada instrumen dengan jumlah butir sedikit kurang dari sama dengan 15 koefisien alpha menghasilkan reliabilitas rendah begitu pula sebaliknya.” Tabel 3.2. Koefisien Reliabilitas Minimal Berdasarkan Jumlah Item Jumlah Item Instrumen Koefisien Reliabilitas Minimal n ≤ 10 0,5 10 n ≤ 19 0,6 20 n ≤ 39 0,7 n 40 0,8 Sumber : Nunnally Bernstein, 1994

3.6.2 Analisis Data Observasi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENERAPAN MODEL POE MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMA N 1 BAE KUDUS

10 25 185

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON.

0 3 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL KOLB MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM SECARA INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

7 32 47

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X.

0 5 58

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS Penerapan Metode Pembelajaran Discovery-Inquiry Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoha

1 4 14

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMA KELAS XI PADA TOPIK KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E METODE PRAKTIKUM.

0 0 44

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pemanasan Global Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA/MA Kelas XI.

3 21 16

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 BANYUDONO.

0 1 16