Nilai Diskusi Presentasi Data Pra Siklus

88 ini masih dapat dimaklumi untuk peserta didik kelas XI dalam belajar membuat laporan praktikum yang benar dengan adanya pengukuran plagiarisme ini kedepannya diharapkan mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam membuat laporan praktikum secara mandiri sehingga persentasi plagiarisme menurun. Belum ada prinsip etika yang cukup kuat untuk mencegah terjadinya plagiarisme, karena prinsip-prinsip etika yang ada dapat dihindari oleh orang yang akan melakukan plagirisme. Prinsip etika dari tindakan plagiarisme yakni reciprocity, categorical imperative, rule of change, utilitarian, risk aversion, no- free lunch Iskandar, 2009. Berdasarkan data yang didapatkan nilai rerata laporan akhir praktikum peserta didik kelas XI IPA 7 pada siklus 2 sebesar 94.62 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 100. Peserta didik yang telah mencapai nilai tuntas sebanyak 34 peserta didik. Hasil ini sudah mencapai target dan sangat memuaskan.

4.2.5.5 Nilai Diskusi Presentasi

Pelaksanaan siklus 2 untuk mengukur kembali keseimbangan kemampuan teori dan praktik peserta didik maka perlu diadakan diskusi presentasi. Pelaksanaan siklus 2 pelaksanaan diskusi presentasi dilakukan setelah melaksanakan praktikum. Indikator yang dinilai dalam diskusi presentasi yaitu pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, ketepatan penggunaan istilah, kecapakan dalam penyampaian kalimat. Hasil diskusi presentasi siswa dalam siklus 2 pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Diskusi Presentasi Siklus 2 Aspek Penilaian Skor Peserta Didik 89 3 2 1 Pengungkapan Gagasan yang Orisinal 1 32 1 Kebenaran Konsep 22 12 Ketepatan Penggunaan Istilah 13 21 Kecakapan dalam Penyampaian Kalimat 19 15 Diskusi presentasi sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus 1. Satu peserta didik dalam mengukapkan gagasan belum atau kurang sesuai fakta, sebagian besar peserta didik sudah mampu mengungkapkan gagasan meski masih mengadopsi dari sumber. Ada 20 peserta didik dari 34 peserta didik dalam mengungkapkan kebenaran konsep sudah sesuai teori sementara 14 peserta didik dari 34 peserta didik masih kurang sesuai teori. Ketepatan penggunaan istilah sebagian besar peserta didik sudah fasih dan pelafalan benar. Kecakapan dalam penyampaian kalimat masih ada 15 peserta didik dari 34 peserta didik yang kurang sesuai kaedah kebahasaan dalam pengungkapannya. Sebagian peserta didik mulai mampu bekerja sama dengan baik dan berani mengunkapkan ide atau pendapat. Data tersebut diperkuat dengan nilai diskusi presentasi yang didapatkan. Nilai rerata diskusi presentasi yang diperoleh kelas XI IPA 7 pada siklus 2 sebesar 78,92 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 66,67. Ada 9 peserta didik dari 34 peserta didik yang belum mampu berdiskusi dengan baik sehingga belum mencapai target ketuntasan sementara 25 peserta didik dari 34 peserta didik sudah mencapai target minimal. Hal ini sudah lebih baik jika dibandingkan dengan siklus 1. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa peserta didik kelas XI IPA 7 mulai mampu melakukan diskusi presentasi dengan baik. Landasan berpikir pendekatan inkuiri yakni konsep pembelajaran yang mana guru tidak hanya memberikan 90 pengetahuan kepada siswa. Siswa membangun pengetahuan secara mandiri agar tertatrik dan termotivasi dalam proses pembelajaran Wahyudin, et al., 2010.

4.2.5.6 Observasi Sikap di Kelas

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

2 23 231

PENERAPAN MODEL POE MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI SMA N 1 BAE KUDUS

10 25 185

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PRAKTIKUM TERINTEGRASI BERORIENTASI LESSON STUDY DENGAN MEDIA VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI PADA MATERI HIDROKARBON.

0 3 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL KOLB MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM SECARA INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

7 32 47

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X.

0 5 58

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS Penerapan Metode Pembelajaran Discovery-Inquiry Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gatak Sukoha

1 4 14

PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMA KELAS XI PADA TOPIK KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E METODE PRAKTIKUM.

0 0 44

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA SMA.

3 4 17

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pemanasan Global Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA/MA Kelas XI.

3 21 16

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 BANYUDONO.

0 1 16