sasaran  karena  latar  belakang  SDM  yang  masih  rendah,  kurang  tepatnya  pemilihan sasaran program, serta adanya beberapa penerima manfaat yang telah menjual lahannya.
Program  sertifikasi  di  Desa  Pamagersari  juga  memberikan  dampak  psikologis  bagi warga  yang  menjadi  subjek  program,  di  antaranya  warga  merasa  senang  mendapatkan
sertifikat dan mereka merasa tenang dalam menggarap lahannya.
8.2 Saran
Mengingat terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan program reforma agraria di Desa Pamagersari, Kecamatan Jasinga, maka beberapa saran
yang dapat direkomendasikan oleh peneliti adalah: 1.
Terdapat beberapa indikasi yang dapat menghambat tercapainya tujuan       reforma agraria, oleh karena itu pemerintah perlu melakukan upaya pengawasan controlling
and monitoring baik sebelum, saat, maupun setelah program dilaksanakan. 2.
Langkah-langkah penentuan subjek program reforma agraria diharapkan dapat benar- benar mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh BPN RI.          Hal yang
perlu mendapat perhatian khusus adalah kesesuaian subjek yang dipilih dengan jenis usaha  dan  sumber  daya  manusia  yang  dimilikinya.  Pemberian  lahan  sebaiknya
disesuaikan  dengan  kemampuan  sasaran  SDM  dan  kesungguhannya  untuk memanfaatkan lahan secara optimal.
3. Kejelasan  dan  ketegasan  prosedural  dari  pemerintah  perlu  lebih  diperhatikan,
terutama  mengenai  program  sertifikasi  yang  tidak    dipungut  biaya  apapun.  Hal  ini dilakukan untuk menghindari tanggapan negatif dari masyarakat.
4. Bagi sasaran yang mendapatkan sertifikat diharapkan dapat meningkatkan        rasa
memiliki  yang  tinggi  terhadap  lahan  yang  diberikan  sehingga  dapat  tumbuh keinginan untuk benar-benar memanfaatkan lahan seoptimal mungkin.
5. Upaya-upaya mengakumulasi lahan secara luas perlu dihindari dan dicegah, sehingga
azas pemerataan dan keadilan benar-benar dapat terwujud. 6.
Mengingat cukup banyaknya petani sasaran program yang menanam singkong, ubi, dan  pisang,  pemberian  acces  reform  berupa  pelatihan  dan  bimbingan  teknis
pengolahan  hasil  produksi  pertanian  akan  sangat membantu  sasaran.  Sehingga  hasil panen tersebut tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri tetapi dapat diolah menjadi hasil
produksi yang memiliki nilai jual.
DAFTAR PUSTAKA
Agusniar,  Ami.  2006.  Analisis  Dampak  Pemekaran  Wilayah  Terhadap  Perekonomian Wilayah dan Kesejahteraan Masyarakat                      Kasus Kabupaten Aceh
Singkil,  Provinsi  Nangroe  Aceh  Darussalam.  Tesis.  Bogor:  Program  Pasca Sarjana IPB.
Aly, Rahmad Iqbal Nurkhalis B. 2005. Pengembangan Kapasitas Petani Miskin Melalui Program  Pemberdayaan  Masyarakat  Berbasis  Komunitas          Kasus  Proyek
Peningkatan  Pendapatan  Petani  Miskin  Melalui  Inovasi          di  Desa  Langaleso, Kecamatan Donggala, Kabupaten Donggala,    Sulawesi Tengah. Tesis. Bogor:
Program Pasca Sarjana IPB. Badan  Pertanahan  Nasional.  2007.  Reforma  Agraria:  Mandat  Politik,  Konstitusi,  dan
Hukum  dalam  Rangka  Mewujudkan  “Tanah  untuk  Keadilan                            dan Kesejahteraan Rakyat”. Jakarta: Badan Pertanahan Nasional RI.
Mocodompis,  Harison.  2006.  Reforma  Agraria  Dan  Upaya  Mengatasi  Kemiskinan  di Indonesia.
http:www.mailarchive.comproletaryahoogroups. commsg28252.html. diakses pada tanggal 22 Desember 2007.
Munir,  Misbahul.  2008.  Pengaruh  Konversi  Lahan  Terhadap  Tingkat  Kesejahteraan Rumah  Tangga  Petani  Kasus:  Desa  Candimulyo,      Kecamatan  Keretek,
Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Skripsi: Bogor. IPB. Profil Desa Pamagersari. 2003. Bogor: Pemerintah Kabupaten Bogor.
Setiawan, Usep.
2009. Lahan
Abadi Pertanian
dan Reforma
Agraria. http:www.kpa.or.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=237Ite
mid=1. diakses pada tanggal 3 April 2009. Sitorus, MT Felix. 2002.  Lingkup Agraria dalam  Endang Suhendar et al ed..  Menuju
Keadilan Agraria: 70 Tahun Gunawan Wiradi. Bandung: Akatiga. Sitorus,  M.  T.  Felix.  1998.  Penelitian  Kualitatif  suatu  Perkenalan.  Bogor:  Kelompok
Dokumentasi Ilmu Sosial. Soetarto,  Endriatmo  dan  Shohibuddin.  2006.  Tantangan  Pelaksanaan                Reforma
Agraria dan
Peran Lembaga
Pendidikan Kedinasan
Keagrariaan. http:nasih.staff.ugm.ac.idatan2006092720tan.htm.  diakses  pada  tanggal  22
Desember 2007. Suryo,  Tejo.  2008.  Analisis  Persepsi  Masyarakat  Terhadap  Program  Reforma  Agraria
Nasional. Tesis. Program Pasca Sarjan IPB. Suharto, Edi. 2006. Peta Dinamika Welfare Satate di Beberapa Negara: Pelajaran Apa
yang Bisa
Dipetik Untuk
Membangun Indonesia?.
http:www.policy.husuhartoNaskah20PDFUGMWelfareState.pdfv.  diakses pada tanggal 3 April 2009.
Syahyuti.  2004.  Perbaikan  Sistem  Bagi  Hasil  Sebagai  Startegi  Prospektif  Reforma Agraria.  http:pse.litbang.deptan.go.idindpdffilesART02-2b.pdf.  diakses  pada
tanggal 3 April 2009. Tjondronegoro, M. P. 1999. Sosiologi Agraria. M.T. Felix Sitorus dan Gunawan Wiradi
ed.. Bandung: Akatiga. Utomo,  Muhajir,  Eddy  Rifai,  Abdumuthalib  Thahar.  1992.  Pembangunan  dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan. Universitas Lampung. Badar Lampung.
Wiradi,  Gunawan.  2000.  Reforma  Agraria:  Perjalanan  Yang  Belum  Berakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
LAMPIRAN
1. Jadwal Penelitian
Tabel 18: Jadwal Penelitian
2. D
oku me
ntasi
No. Kegiatan
April Juni
Juli Agustus
1  2  3  4  1 2  3  4  1  2  3  4
1 2
3 4
I. Proposal dan
Kolokium 1.
Penyusunan Draft dan
Revisi 2.
Konsultasi Proposal
3. Kolokium
II. Studi Lapangan
1. Pengumpulan
Data 2.
Analisis Data
III. Penulisan
Laporan 1.
Analisis Lanjutan
2. Penyusunan
Draft dan Revisi
3. Konsultasi
Laporan
IV. Ujian Skripsi
1. Ujian
2. Perbaikan
Skripsi
Photo 1: Kantor Desa Pamagersari                           Photo 2: Tugu Jasinga
Photo 7: Pemukiman dan Mushola yang Berdiri di atas
Lahan Eks-HGU Photo 8: Lahan Eks-HGU yang
Dijadikan Sawah
Photo 5: Lahan eks-HGU yang Dijadikan Ladang
Photo 6: Lahan eks-HGU yang Dijadikan Kebun Sengon
Photo 4: Keakraban Bersama Warga Photo 3: Salah Satu Warga Penerima
Sertifikat
3. Panduan Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM A.
Petunjuk
Wawancara  mendalam  ideph  interview  dilakukan  oleh  peneliti  untuk  menggali secara langsung gambaran secara komprehensif berkaitan dengan aspek-aspek kajian.
Informasi  yang  diperoleh  disimpan  dengan  menggunakan  alat  perekam  suara,  dan kemudian ditulis dengan menggunakan komputer.
B. Wawancara Mendalam
Hari, tanggal :
Lokasi Wawancara :
Nama  Umur :
Pekerjaan :
C. Panduan Pertanyaan Petugas Pelaksana Program RA
a. Struktur Agraria