Kelembagaan Sarana dan Prasarana

Sistem pemanfaatan lahan ini dilakukan dengan sistem bagi hasil berupa sistem maro, dimana pembagian hasil panen ditentukan sesuai dengan kesepakatan antara pemilik lahan dan penggarap dengan mempertimbangkan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh masing-masing pihak pemilik dan penggarap. Akan tetapi, sistem bagi hasil di Desa Pamagersari lebih dipengaruhi oleh sistem kekerabatan diantara warganya sehingga sistem bagi hasil lebih sering dilakukan secara sukarela. Selain buruh tani, ada juga warga yang berkerja sebagai buruh perkebunan. Ketika Hak Guna Usaha PT. Perkebuan Jasinga masih berlaku terdapat 13 orang yang bekerja sebagai buruh perkebunan, yaitu sebagai penyadap karet. Para buruh perkebunan ini dibayar oleh PT. Perkebunan Jasinga sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh manajemen perkebunan.

4.5 Kelembagaan

Kelembagaan yang terdapat di Desa Pamagersari dibagi menjadi dua yaitu: 1. Kelembagaan pemerintah Kelembagaan pemerintah yang terdapat di Desa Pamagersari antara lain: a. pemerintah desa yang terdiri dari tujuh orang pejabat desa; b. Rukun Warga RW yang berjumlah lima; c. Rukun Tetangga RT yang berjumlah 23; d. Badan Pertimbangan Desa BPD yang beranggotakan 15 orang; PKK dengan kader sebanyak 16 orang; dan e. Lembaga Keamanan Masyarakat Desa LKMD yang beranggotakan 16 orang. 2. Kelembagaan Agama Kelembagaan agama yang terdapat di Desa Pamagersari terdiri dari Majlis Ta’lim untuk ibu-ibu maupun bapak-bapak. 3. Kelembagaan Ekonomi Sedangkan untuk kelembagaan perekonomian terdiri dari warung sebanyak 13 buah dan lainnya sebanyak 15 buah.

4.6 Sarana dan Prasarana

Letak Desa Pamagersari yang tepat berada di ibu kota Kecamatan Jasinga sangat menguntungkan masyarakat, karena ini mempengaruhi tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Di Desa Pamagersari terdapat berbagai macam sarana dan prasarana. Diantaranya adalah sarana transportasi, pendidikan, peribadatan, dan lainya. Kelancaran mobilisasi warga di Desa Pamagersari sangat tergantung pada ketersediaan jasa transportasi yang terdiri dari jasa angkutan pedesaan dan angkutan perkotaan yang selalu tersedia selama 24 jam. Jasa angkutan ini melayani rute dari Jasinga-Cipanas, Jasinga-Bogor, dan Jasinga-Leuwiliang. Selain itu ada juga angkutan berupa bus yang memiliki rute Pandeglang-Rangkas-Bogor. Untuk mobilisasi warga menuju wilyah pedalaman desa, terdapat jasa angkutan ojek. Sementara untuk sarana pendidikan, di Desa Pamagersari terdapat dua gedung Taman Kanak-kanak , empat buah gedung SD, satu gedung SMP, satu gedung SMEA, dan saran pendidikan lainnya sebanyak dua buah Profil Desa Pamagersari Tahun 2003. Sebagian besar penduduk Desa Pamagersari beragama Islam, oleh karena tu sarana peribadatan yang terdapat di desa ini terdiri dari Masjid dan Mushola sebanyak sembilan buah. Selain itu, untuk menunjang pelayanan kesehatan warga, di Desa Pamagersari terdapat Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas yang dibantu oleh tiga orang dokter dan dua orang bidan. Selain itu ada juga warga yang berprofesi sebagai dukun sebanyak dua orang. Selain sarana transportasi, pendidikan, dan peribadatan, di Desa Pamagersari juga terdapat sarana lainya untuk menunjang dan memperlancar aktivitas warga, misalnya kantor pos, bank, pasar dan pertokoan, apotik, terminal, dan lain sebagainya. BAB V PROSES IMPLEMENTASI PROGRAM REFORMA AGRARIA 5.1 Latar Belakang Lokasi Reforma Agraria 5.1.1 Sejarah Lahan Eks-HGU Jasinga