Metode Pengumpulan Data Program Reforma Agraria dan Kesejahteraan Petani

2 Aki Momo Petani Asli Jasinga 5 thn 45000 Ladang dan kebun 3 Bapak Sukatmo Petani Asli Jasinga 5 thn 15000 Ladang dan kebun 4 Ibu Ciah Petani Asli Jasinga 5 thn 115 Rumah dan sawah 5 Ibu Upik Pedagang Asli Jasinga 5 thn 200 - 6 Bapak Cepi Satpam Asli Jasinga 5 thn 202 dijual 7 Bapak Budi Wiraswasta Asli Jasinga 5 thn 250 dijual 8 Bapak Soleh Staf Desa Asli Jasinga 5 thn 210 - 9 Bapak Suhedi Wiraswasta Asli Jasinga 5 thn 250 - 10 Bapak Agus Kosasih Wiraswasta Asli Jasinga 5 thn 1024 - 11 Bapak Afif Petani Asli Jasinga 5 thn 83500 Ladang dan kebun 12 Bapak Sarhan Wiraswasta Pendatang 5 thn 300 - 13 Ibu Oom Pedagang Asli Jasinga 5 thn 150 - 14 Bapak Oscar Wiraswasta Asli Jasinga 5 thn 220 - 15 Bapak Suhanda Wiraswasta Asli Jasinga 5 thn 130 dijual 17 Bapak Jaya Pensiunan PNS Asli Jasinga 5 thn 15000 Kebun 18 Bapak Sodik Serabutan Asli Jasinga 5 thn 200 Kebun 19 Bapak Jajat PNS Asli Jasinga 5 thn 11700 Ladang dan Kebun 20 Bapak Ujang Pembantu Kantor Pos Asli Jasinga 5 thn 210 21 Bapak Ajir Petani Asli Jasinga 5 thn 1344 Kebun 22 Bapak Zaenal BPN Bogor Bogor Bukan sasaran 23 Bapak Nur Kepala Desa Asli Jasinga Bukan sasaran

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode triangulasi data kombinasi dari berbagai sumber data. Data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi lapang, sedangkan data sekunder diperoleh melalui analisis dokumen-dokumen. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam dilakukan melalui interaksi dua arah dengan prinsip kesetaraan antara peneliti dengan subjek dalam suasana yang akrab dan informal. Wawancara mendalam dilakukan untuk memahami pandangan tineliti mengenai hidupnya, pengalamannya, ataupun situasi sosial yang dihadapinya yang diungkapkan menggunakan bahasanya sendiri Taylor dan Bogdan dalam Sitorus ,1998. Sementara itu observasi dilakukan untuk mengamati langsung aktivitas subjek penelitian pada situasi dan kondisi yang relevan. Data primer yang diperoleh dari subjek penelitian akan dianggap cukup jika informasi yang diberikan sudah jenuh, dalam arti banyak responden dan informan yang memberikan informasi sama. Peneliti menyusun panduan pertanyaan yang berguna untuk membantu dalam proses pengumpulan data di lapangan. Panduan pertanyaan ini berkaitan dengan informasi mengenai profil dan sejarah lokasi, latar belakang penentuan lokasi reforma agraria, persepsi masyarakat terhadap program, pengaruh yang mereka rasakan baik secara moral maupun materil, ataupun hambatan dan kendala yang mereka rasakan dalam mengikuti program reforma agraria. Data sekunder diperoleh melalui analisis dokumen-dokumen atau yang disebut dengan studi dokumentasi, yaitu mempelajari dan menelaah dokumen, catatan tertulis, maupun arsip yang relevan dengan masalah yang dikaji. Analisis dokumen-dokumen terkait dengan konsep reforma agraria, prosedur dan ketentuan pelaksanaan, gambaran umum lokasi pelaksanaan program reforma agraria, serta tentang masyarakat di sekitar kawasan tersebut, terutama petani peserta program reforma agraria. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi jumlah penduduk, data kepemilikan lahan pertanian, mata pencaharian penduduk, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, data angkatan kerja dan tingkat pendidikan, batas-batas wilayah desa, serta sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Pamagesari. Sumber data sekunder didapat dari laporan dinas sektoral yang relevan, dokumen-dokumen hasil penelitian dan pengkajian yang ada sebelumnya tentang program sejenis, dokumen pemerintah desa atau dokumen lainnya.

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data