bimbingan dan partisipasi orang dewasa, bahkan dalam kelompok ini orang dewasa dikeluarkan.
2. Kelompok sebaya yang bersifat formal. Di dalam kelompok sebaya yang bersifat formal ada bimbingan, partisipasi, atau pengarahan dari orang dewasa.
Apabila bimbingan dan pengarahan orang dewasa itu diberikan secara bijaksana maka kelompok sebaya yang formal ini dapat menjadi wahana proses
sosialisasi nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam masyarakat. Kelompok sebaya yang bersifat formal ini contohnya adalah: kepramukaan,
klub, perkumpulan pemuda, dan organisasi mahasiswa. Menurut Robbins 2011, ada empat jenis kelompok sebaya yang
mempunyai peranan penting dalam proses sosialisasi, yaitu: kelompok permainan, gang, klub dan klik.
2.5.2.2 Ciri-ciri Lingkungan Teman Sebaya
Santoso 2006:81 menyatakan ciri-ciri kelompok teman sebaya peer group adalah:
1. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas Karena kelompok teman sebaya ini bersifat spontan, anggota kelompok
mempunyai kedudukan yang sama, tetapi ada satu diantara anggota kelompok yang dianggap sebagai pemimpin.
2. Bersifat sementara Karena tidak ada struktur yang jelas dan terbentuk secara spontan, maka
kelompok ini tidak bertahan lama, kalau ada anggota yang merasa
keinginannya tidak cocok dan tercapai maka ia akan memisahkan dari kelompok tersebut.
3. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas Di dalam keluarga tidak akan mendapatkan kebudayaan atau kebiasaan
yang ada di dalam kelompok teman sebaya. Maka siswa yang masuk dalam kelompok tersebut akan mempunyai kebiasaan yang lain selain di dalam
keluarganya. 4. Anggotanya adalah individu yang sebaya
Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan pendapat, umur, dan kedewasaan.
2.5.2.3 Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya
Kelompok teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perilaku dari remaja, ada yang berpengaruh positif maupun negatif. Menurut Santoso 2006:89
pengaruh lain dari perkembangan suatu kelompok sebaya ada yang positif dan ada yang negatif.
Pengaruh positif dari kelompok teman sebaya antara lain: 1. Individu akan lebih siap menghadapi kehidupan yang akan datang
2. Individu dapat mengembangkan rasa solidaritas antar kawan 3. Setiap anggota dapat membentuk masyarakat yang akan direncanakan sesuai
dengan kebudayaan yag dianggap baik 4. Dapat berlatih memperoleh pengetahuan, kecakapan dan melatih bakatnya
5. Mendorong dan bersikap mandiri 6. Menyalurkan perasaan dan pendapat demi kemajuan kelompoknya